Rabu, 31 Oktober 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Kurangi Nasi di Jabar, Hindari Obesitas dan Diabetes

Posted: 31 Oct 2012 08:29 AM PDT

BANDUNG,KOMPAS.com — Kampanye "sehari tanpa nasi" yang sudah dicanangkan dua tahun lalu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus disosialisasikan. Warga diajak terus mengurangi konsumsi beras karena berkurangnya makan nasi banyak faedahnya bagi kesehatan, antara lain bisa mengurangi obesitas dan diabetes.

"Program ini bukan untuk melarang orang mengonsumsi beras. Enggak mungkinlah dilarang, kita hanya menganjurkan dan mengenalkan keanekaragaman makanan selain nasi. Dengan demikian, konsumsi nasi bisa dikurangi," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada acara One Day No Rice di Bandung, Rabu (31/10/2012).

Program sehari tanpa nasi yang digelar setiap hari Rabu itu kali ini dilakukan bersama artis dan insan pers. Acara dihadiri artis sinetron Masayu Clara, Mang Engkus D'Bodor, Indri AFI, serta sejumlah wartawan dari berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Mereka menikmati sajian nasi jagung, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.

Indonesia merupakan negara pengonsumsi beras tertinggi di dunia, dengan total 139,5 kilogram per kapita per tahun. Adapun konsumsi beras dunia hanya 60 kilogram per kapita per tahun. Thailand 80 kilogram, Malaysia 80 kilogram, dan Jepang yang hanya mengkonsumsi beras 80 kilogram per kapita per tahun.

Menurut Heryawan, artis dipilih sebagai mitra untuk turut mengampanyekan program ini karena Kang Aher, sapaan akrabnya, melihat program ini sangat cocok buat artis.

"Dengan takaran yang sama, singkong itu, kan, kandungannya separuh dari nasi. Jadi, kalau ingin kenyang, tetapi tidak ingin gemuk, ya, makan singkong. Ini, kan, cocok buat artis yang selalu merawat tubuhnya," ujarnya.

Mengurangi konsumsi beras pun bisa mengurangi diabetes dan obesitas. Diabetes Indonesia nomor empat di dunia, satu dari empat diabetes kena kanker, dua dari diabetes kena TB paru. Berdasarkan data dari WHO pada tahun 2010, obesitas dunia berjumlah 1,5 miliar atau 20 persen, sedangkan obesitas di Jawa Barat pada tahun 2007 berjumlah 10,37 persen dari jumlah warga yang kini mencapai 43 juta.

Masayu berniat mengajak rekan-rekan seprofesinya untuk turut mengurangi konsumsi nasi. "Ya, ini program yang sangat bagus, ternyata banyak makanan lain sebagai pengganti nasi dan bisa lebih menyehatkan. Saya kira ini perlu didukung dan perlu disebarluaskan kepada yang lain," kata bintang sinetron Jangan Pasung Ibuku ini.

Satu Tahanan Kabur Menyerahkan Diri

Posted: 31 Oct 2012 08:26 AM PDT

Satu Tahanan Kabur Menyerahkan Diri

Penulis : Kontributor Medan, Mei Leandha | Rabu, 31 Oktober 2012 | 15:26 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Ary Binsar Pardosi (21), warga Jalan Sunggal Gang Jambul No. 9 Medan, satu dari sepuluh tahanan kabur Mapolsekta Medan Timur akhirnya menyerahkan diri, Selasa (30/10/2012) malam di kawasan Jalan Hindu Medan.

Tahanan yang tersangkut kasus penganiayaan itu, menyerahkan diri diantar keluarganya. Saat ditanyai, pelaku mengaku ikut kabur dengan 11 teman lainnya dengan cara merusak jerjak besi yang ada di ruang olahraga tahanan. Mereka tidak ada menggergaji jerjak, melainkan merusak jerjak dengan cara bergantungan di jerjak tersebut secara bergantian selama dua minggu.

"Kami pake buat bergantung jerjaknya, sampai jebol," katanya.

Menurutnya, setelah berhasil lolos dari sel, para tahanan kabur ke arah stasiun kereta api yang tepat berada di belakang polsek, setelah itu langsung berpencar.

"Aku ikut sama Jhoni ke Tanjung Mulia tempat kawannya," katanya lagi.

Sehari di rumah teman Jhoni, dia memutuskan untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, dia disarankan keluarga untuk menyerahkan diri.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Ridwan, saat dikonfirmasi wartawan membenarkan hal ini. Pihaknya bekerjasama dengan Polresta Medan dan Polda Sumut masih memburu sembilan tahanan lain.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan