Rabu, 31 Oktober 2012

Republika Online

Republika Online


Sebuah Iklan Kritik Kebijakan Obama Soal Dunia Islam

Posted: 31 Oct 2012 11:10 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah iklan yang ditayangkan Selasa Malam di Pittsburg, menyindir Presiden Barrack Obama yang dianggap bersimpati terhadap kelompok ektrimis di Timur Tengah. Iklan ini dibuat oleh Kelompok liberal AS Bridge 21st Century dan tayang pada jam 11 malam di jaringan televisi Fox di Pittsburg.

Seperti dikutip thehuffingtonpost.com, Kamis (1/11), iklan itu mengambarkan seorang perempuan yang tengah tidur mengalami mimpir buruk. Dalam mimpi melalui permainan grafis terdapat mayat berlumuran darah dan seorang pria yang dipenggal.

Lalu muncul tayangan pidato Presiden Obama di Kairo tentang pentingnya menjembatani kesenjangan antara dunia Islam dan Barat.

Selama pidato itu, terdengar teriakan Allahu Akbar. Lalu, perempuan itu terbangun dari mimpi buruk dan berkata," Saya tidak bisa memilih Obama lagi". Iklan ini ditutup dengan munculnya aktivis anti aborsi, Randall Terry. 

Ia mengatakan,"Sebuah suara untuk Obama membantu Muslim membunuh Kristen dan Yahudi. Saya Randall Terry, saya menyetujui pesan ini".

Sebelumnya, Terry sempat mencalonkan diri sebagai Presiden pada Januari 2011. Namun, ia gagal. Iklan ini sendiri sudah dipersiapkanya sejak tahun lalu.

Pria Ini Unggah Foto Dirinya Tengah Membakar Alquran

Posted: 31 Oct 2012 11:05 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD--Seorang pria Serbia ditahan setelah diketahui mengunggah foto dirinya tengah membakar Alquran dengan pematik api. Ia ditangkap Rabu lalu, dan segera diadili dengan tuduhan menghasut kebencian dan toleransi.

Jaksa khusus Cybercrime, Branko Stamenkovic mengatakan pelaku diketahui bernama Predrag Cosovic. Ia ditangkap ketika berada di Beograd.

"Untuk tindakannya itu, ia terancam hukuman delapan tahun penjara," kata dia seperti dikutip Canada.com, Kamis (1/11).

Televisi pemerintah Serbia melaporkan Cosovis merupakan penggemar klub sepakbola Red Star Belgrade. Ia juga termasuk dalam kelompok hooligan sayap kanan yang kerap terlibat bentrokan. Yang terbaru, pemain Inggris U-21 mengeluhkan pelecehan rasial selama pertandingan. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan