Sabtu, 29 September 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Rusia Paham Akan Seluk Beluk Perisai Misil Eropa

Posted: 29 Sep 2012 03:04 AM PDT

MOSKOW- Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengaku negaranya memahami sistem pertahanan misil Eropa dengan sangat baik. Rusia memiliki data-data mengenai jumlah senjata anti-misil tersebut.

"Kami memiliki data teknis mengenai jumlah misil itu, beserta perangkatnya, dan radar peringatan dini. Kami juga mengetahui landasan yang digunakan untuk meluncurkan misil itu," ujar Ryabkov, seperti dikutip Xinhua, Sabtu (29/9/2012).

Diplomat senior itu menilai, kesepakatan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) dalam isu sistem pertahanan misil Eropa akan memakan waktu yang lama. Namun mereka harus tetap bekerja sama guna mewaspadai tenggat waktu.

Pada Mei lalu, North Atlantic Treaty Organization (NATO) mengaktifkan fase pertama dari sistem pertahanan misil itu. Pada 2020 mendatang, pengoperasian perisai misil itu sudah memasuki tahap ke empat.

Ryabkov kembali mengingatkan AS agar membuat perjanjian terikat bila misil-misil itu tidak ditujukan ke Rusia. Bila perjanjian itu tidak tercapai, Rusia akan meminta AS membayar kompensasi.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi NATO 2010 di Lisbon, Portugal, seluruh negara anggota NATO sepakat untuk memasang sistem pertahanan misil Eropa guna mewaspadai ancaman misil dari Iran dan Korea Utara (Korut). NATO pun mengajak Rusia untuk membahas skema sistem pertahanan misil itu.

Namun, Rusia selalu menolak pengerahan senjata itu karena sistem pertahanan misil itu mengarah ke wilayah Rusia. NATO dan AS bersikeras meyakinkan Rusia bila senjata itu tidak akan mengancam Rusia. Tetapi mereka enggan untuk menyediakan jaminan keamanan tertulis untuk Negeri Beruang Merah.(AUL)

Presiden Yaman Dukung Bombardir Pesawat Tak Berawak AS

Posted: 29 Sep 2012 01:22 AM PDT

WASHINGTON - Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi memberikan dukungan terhadap operasi pesawat pengebom tak berawak Amerika Serikat (AS) di Yaman. Hadi juga berniat untuk memperkuat kerja sama kontra-terorisme Yaman dan AS.

Saat berkunjung ke AS, Hadi berpidato di Woodrow Wilson International Center for Scholar. Hadi mengatakan, pesawat tak berawak milik AS sanggup menggantikan jet tempur buatan Soviet yang merupakan senjata Angkatan Udara Yaman.

"Pesawat itu akan membidik targetnya dengan sangat tepat, bila kau bisa memanfaatkannya," ujar Hadi, seperti dikutip New York Times, Sabtu (29/9/2012).

Hadi pun mengatakan, kecanggihan sistem elektronik pesawat pengebom itu tidak bisa dibandingkan dengan akal sehat manusia. Hadi sama sekali tidak mengutarakan adanya keberatan atau kekhawatiran mengenai operasi pesawat tak berawak itu.

Pada 2009 lalu, Yaman yang masih dipimpin oleh Ali Abdullah Saleh mengizinkan operasi kontra-teror AS. Saleh menjadi salah satu mitra penting AS di Timur Tengah dan ketika Saleh mundur dari jabatannya, AS tidak kehilangan sosok sahabat yang sama seperti Saleh.

Presiden Barack Obama turut mengutarakan rasa terima kasihnya pada Hadi yang sudah melindungi Kedutaan Besar AS dari serangan demonstran, beberapa pekan yang lalu. Meski kantor Kedubes AS di Yaman diserbu, tidak ada korban jiwa yang muncul dalam insiden itu.

Seperti diketahui, situasi di Yaman masih dinilai cukup rawan, hal itu disebabkan eksistensi militan Al Qaeda. Al Qaeda juga sudah menguasai dua provinsi Yaman, Abyan dan Shabwa.(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan