Ahad, 22 Julai 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Program padat karya serap 11.264 naker

Posted: 22 Jul 2012 07:44 AM PDT

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (ANTARA)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui program padat karya menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 11.264 orang pada 2012.

Pelaksanaan program padat karya ini bertujuan menyerap pengangguran di pedesaan, meningkatkan daya beli dan membantu pertumbuhan ekonomi pedesaan di Indonesia, kata Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers Pusat Humas Kemnakertrans di Jakarta, Minggu.

Sasaran utama dari Program padat karya itu adalah kawasan pedesaan yang tersebar di seluruh Indonesia yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi.

Program padat karya terbagi menjadi dua kegiatan yaitu padat karya produktif dengan target penyerapan 8.184 orang dan padat karya infrastruktur dengan target sebanyak 3.080 orang.

Menakertrans menyebut dengan adanya program padat karya itu maka akan tercipta pekerjaan sementara yang dapat menambah penghasilan masyarakat sekaligus terbangunnya sarana, prasarana dan usaha produktif masyarakat pedesaan

Pada dasarnya pemerintah hanya membantu memfasilitasi pelaksanaan padat karya ini. Semua berdasarkan usulan dan pertimbangan masyarakat setempat dengan memperhatikan potensi sumber daya alam yang tersedia, kata Muhaimin.

Muhaimin mengatakan program padat karya itu berorientasi pada prinsip "Dari, oleh dan untuk Masyarakat," dengan mengutamakan semangat gotong royong dan rasa solidaritas dari masyarakat di pedesaan yang berada di wilayah kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia.

Program padat karya infrastruktur akan difokuskan pada pembuatan dan rehabilitasi fisik seperti pembangunan dan pengerasan jalan di desa, pembangunan jembatan dan saluran air di pedesaan.

Sedangkan padat karya produktif lebih diutamakan pada pemberdayaan usaha seperti budidaya ikan, ternak sapi, kambing dan ayam dan kerajinan tangan anyaman.

Dalam pelaksanaannya, program padat karya itu didampingi oleh petugas lapangan padat karya (PLPK) yang bertugas merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi.

Muhaimin berharap pelaksanaan program padat karya ini dapat mengurangi angka pengangguran di pedesaan dan memperluasan kesempatan kerja baru sehingga mampu menambah lapangan kerja bagi tenaga kerja baru.

Saat ini menurut data BPS, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32 persen atau 7,61 juta orang.

Sedangkan Menakertrans Muhaimin menargetkan pada tahun 2014 terjadi penurunan angka pengangguran menjadi 5,1 persen.

Muhaimin optimis target ini bakal tercapai dengan menggalakkan program aksi gerakan penanggulangan pengangguran (GPP) di berbagai daerah di Indonesia.
(A043/C/Z003)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

TKI kursus Inggris dan komputer saat Ramadhan

Posted: 22 Jul 2012 07:34 AM PDT

HUT Kantor Berita ANTARA ke-74 (ANTARA News)

Senang ikut pelatihan ini karena dengan belajar bersama-sama lebih cepat menangkapnya katimbang sendirian. Di samping itu, saya bisa bertambah teman,"

Berita Terkait

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Puluhan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia mengisi waktu libur pada bulan Ramadhan dengan mengikuti pelatihan Bahasa Inggris dan Komputer yang diselenggarakan oleh masyarakat Indonesia yang bekerja di negara jiran tersebut.

Pelatihan bahasa Inggris dan Komputer ini berlangsung di restoran Es Teler 77 di Pasar Seni, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.

Para pahlawan devisa tersebut tampak antusias menyimak materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh para tenaga pengajar yang semuanya adalah pekerja profesional (ekspatriat) asal Indonesia yang berada di Malaysia.

Bagi mereka, menimba ilmu merupakan hal positif yang harus dikejar sekalipun mereka sedang menjalankan ibadah puasa.

Pelatihan yang digagas oleh Perum LKBN ANTARA bekerja sama dengan pihak KBRI Kuala Lumpur dan sejumlah pengajar yang bekerja di Malaysia berlangsung setiap hari Minggu mulai pukul 11.00 siang hingga 16.00 sore waktu setempat.

TKI yang ikut pelatihan tersebut ada yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pekerja bangunan, operator mesin, tukang listrik hingga montir kendaraan bermotor.

Seperti dikatakan Roswijaya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan ikut pelatihan bahasa Inggris diharapkan dia dapat lebih baik lagi berkomunikasi dengan majikannya.

"Senang ikut pelatihan ini karena dengan belajar bersama-sama lebih cepat menangkapnya katimbang sendirian. Di samping itu, saya bisa bertambah teman," ungkap dia sambil menjelaskan kalau majikannya sangat mendorong dirinya ikut pelatihan ini.

Bagi para pengajar melihat antusias yang tinggi dari para TKI untuk belajar lebih mendorong mereka lebih bersemangat membagi ilmu yang dimilikinya kepada sesama warga Indonesia.

Koordinator pelatihan bahasa Inggris, Gurmilang Nur Rahadian mengatakan kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antar teman-teman di Kuala Lumpur yang terdorong untuk melakukan kegiatan sosial bagi para TKI.

"Saya bersama istri dan teman-teman ingin berkontribusi dalam kegiatan sosial demi memajukan kualitas dari para TKI di negara ini," ungkapnya.

Senada disampaikan oleh Sinta, pengajar bahasa Inggris yang mengaku senang sekali melihat para TKI yang punya semangat untuk menimba ilmu sekalipun tengah menjalankan ibadah puasa.

Menurut dia, pelatihan ini penting buat menambah nilai tawar dari para pekerja Indonesia menjadi lebih tinggi dibanding pekerja dari negara lain yang ada di Malaysia.

"Jika kemampuan bahasa Inggris mereka bagus tentu akan menaikan daya saingnya. Mereka bisa lebih baik dari pekerja asal Filipina dan tentunya kelak dapat mendorong gaji para TKI kita lebih tinggi lagi," ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Pelatihan Komputer, Ibnu Harun merasakan betapa besarnya keinginan para TKI yang ikut pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya yang ditunjukkan melalui tingkat kehadiran mereka yang terus meningkat.

"Respon mereka dalam menyerap materi pelajaran cukup tinggi sehingga pelatihan ini selalu ramai dihadiri para TKI," ungkapnya.

Sepertinya, kata Ibnu, para TKI tersebut memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah ilmu pengetahuan baik di bidang bahasa Inggris dan Komputer sehingga kelak diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka di antara para pekerja asing lainnya yang juga bekerja di negara ini.
(N004/Z003)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan