Ahad, 22 Julai 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Bom tewaskan anak 10 tahun di Nigeria utara

Posted: 22 Jul 2012 07:41 PM PDT

Kano, Nigeria (ANTARA News) - Bom meledak di Nigeria utara yang bergolak menewaskan bocah 10 tahun dan melukai 10 lainnya pada Minggu, kata polisi, di satu daerah yang berulang kali ditargetkan oleh kelompok Islam radikal.

Ledakan itu terjadi sekitar pukul 18.30 waktu setempat di daerah Tundunwadan Dan-iya, kota Bauchi, satu lingkungan yang dikenal dengan bar dan tempat-tempat hiburan lainnya.

Kelompok Boko Haram Nigeria, yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan mematikan di utara, sebelumnya telah menyerbu tempat-tempat hibuan termasuk yang melayani minuman beralkohol, meskipun tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan pada Minggu.

"Ada ledakan berasal perangkat peledak rakitan yang disembunyikan di gerobak dorong, menewaskan seorang bocah sepuluh tahun dan melukai sepuluh orang lainnya," kata Mohammed Ladan, komisaris polisi negara bagian Bauchi, di mana kota Bauchi adalah ibu kotanya.

"Tidak ada penangkapan yang dilakukan dan masih tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas ledakan itu," tambahnya, seperti yang dilaporkan AFP.

Kelompok-kelompok garis keras mengklaim ledakan bunuh diri di satu gereja di kota Bauchi pada 3 Juni, yang menewaskan sedikitnya 15 orang.

Kelompok ini juga melakukan serangan berani penjara di negara bagian itu pada tahun 2010, yang diduga membebaskan puluhan anggotanya.

Boko Haram mengatakan pihaknya ingin membentuk negara Islam di Nigeria utara yang mayoritas Muslim, meskipun tuntutannya telah berkembang secara luas pada saat pemberontakan semakin intensif dalam beberapa bulan terakhir.

Amerika Serikat bulan lalu menunjuk tiga pemimpin yang dianggap sebagai teroris global dan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan telah menghadapi kecaman yang meningkat atas apa yang beberapa orang katakan dia gagal untuk menghentikan kekerasan.

Kelompok radikal, bertanggung jawab untuk lebih dari 1.000 kematian sejak pertengahan 2009, juga secara konsisten melakukan serangan pada hari Minggu, meskipun biasanya menargetkan orang-orang Kristen di gereja.

Boko Haram juga telah menyerang badan-badan keamanan dan simbol-simbol lain dari otoritas di negara Afrika yang paling padat penduduknya itu.

(H-AK)

Negara-negara Arab desak Bashar al-assad serahkan kekuasaan

Posted: 22 Jul 2012 06:57 PM PDT

Doha (ANTARA News) - Negara-negara Arab telah menyerukan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk segera menyerahkan kekuasaan guna mengakhiri kerusuhan negaranya, kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani, Senin.

"Ada kesepakatan tentang perlunya pengunduran diri secepatnya Presiden Bashar al-Assad," kata Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani kepada wartawan setelah pertemuan tingkat menteri Liga Arab di Doha yang berakhir dinihari Senin.

Liga Arab juga mendesak pemberontak Tentara Pembebasan Suriah untuk membentuk pemerintah transisi persatuan nasional.

"Kami menyerukan kepada oposisi dan Tentara Pembebasan Suriah agar membentuk suatu pemerintah kesatuan nasional," kata Sheikh Hamad saat ia menyampaikan hasil pertemuan Liga Arab.

Dia mendesak Bashar untuk mengambil keputusab "berani" untuk menyelamatkan negaranya, tempat pertempuran sengit berkecamuk pada Ahad antara tentara pemerintah dan pemberontak.

Secara nasional, 123 orang tewas dalam kekerasan pada Ahad, 59 dari mereka warga sipil, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Ia menambahkan bahwa selama masa tujuh hari sebanyak 1.290 orang tewas, tiga perempat dari mereka warga sipil.

Sheikh Hamad mengatakan, Bashar "bisa menghentikan kerusakan dan pembunuhan dengan mengambil keputusan yang berani".

Dia menambahkan bahwa hanya satu negara Liga Arab yang menyatakan keberatan atas penerimaan sikap itu.

Pertemuan di Doha Minggu juga setuju untuk menawarkan 100 juta dolar AS sebagai bantuan untuk para pengungsi Suriah, kata Sheikh Hamad yang juga menteri luar negeri Qatar.

Pada pembukaan pertemuan tersebut, Sheikh Hamad mengatakan bahwa utusan PBB-Liga-Arab Kofi Annan diberi tugas untuk menyusun kebijakan transisi di Suriah, setelah rencana perdamaiannya gagal untuk mengakhiri pertumpahan darah.

Misi Annan "harus berubah", dia bersikeras, dengan penekanan sekarang pada "pengalihan kekuasaan secara damai" di Suriah.

Pertemuan Doha terjadi pada saat pasukan Suriah, yang didukung dengan helikopter tempur, meluncurkan serangan baru pada Minggu terhadap kubu pemberontak di Damaskus, saat perang juga berkecamuk di kota kedua Suriah Aleppo.
(ANT)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan