Rabu, 18 Julai 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Obama telepon Netanyahu soal serangan bom di Bulgaria

Posted: 18 Jul 2012 07:35 PM PDT

Presiden AS Barack Obama (REUTERS/Larry Downing)

Presiden berjanji akan mendukung Israel dalam masa sulit ini, dan memberi bantuan yang diperlukan

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama, Rabu (18/7), menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sehubungan dengan serangan bom terhadap wisatawan Yahudi di Bulgaria, dan menjanjikan bantuan untuk menyeret para pelakunya ke pengadilan.

Presiden AS tersebut menyampaikan belasungkawanya dan "dengan keras mengutuk serangan keterlaluan ini yang menewaskan dan melukai orang Israel serta Bulgaria, termasuk anak-anak Israel", kata Gedung Putih di dalam satu pernyataan.

"Presiden berjanji akan mendukung Israel dalam masa sulit ini, dan memberi apa pun bantuan yang diperlukan guna mengidentifikasi serta menyeret para pelakunya ke pengadilan," demikian isi pernyataan tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua di Jakarta, Kamis.

Ditambahkannya, Obama juga "menegaskan kembali komitmen kami yang tak tergoyahkan bagi keamanan Israel dan solidaritas serta persahabatan mendalam kami dengan rakyat Israel".

Enam orang Israel tewas dan lebih dari 30 orang lagi cedera pada pagi harinya, saat ledakan kuat mengoyak satu bus yang ditumpangi wisatawan Yahudi di Bandar Udara Burgas di Bulgaria.

Menteri Luar Negeri Bulgaria Nikolay Mladenov mengatakan kepada timpalannya dari Israel Avigdor Lieberman bahwa ledakan itu disebabkan oleh bom yang dipasang di bus tersebut.

Netanyahu menuduh Iran berada di belakang serangan itu, dan memperingatkan bahwa Israel akan memberi "reaksi keras terhadap teror Iran".

Teheran sejauh ini belum menanggapi tuduhan tersebut.

Obama juga mencela "serangan teror kejam" itu di dalam satu pernyataan sebelumnya.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Presiden Moursi satukan barisan Fatah-Hamas

Posted: 18 Jul 2012 09:10 AM PDT

Kairo (ANTARA News) - Presiden Mesir Mohamed Moursi secara terpisah melakukan pertemuan di Kairo dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Meshal.

"Setelah pertemuan dengan Presiden Abbas hari ini, Presiden Moursi juga bertemu pula dengan pimpinan faksi Hamas, Meshal, besok (Kamis, 19/7)," kata juru bicara Presiden Mesir, Yasser Ali, di Kairo, usai pertemuan kedua Kepala Negara, Rabu.

Menurut dia, pertemuan tersebut merupakan upaya mempersatukan barisan antara kedua faksi yang paling berpengaruh di Palestina tersebut, katanya.

Fatah pimpinan Presiden Abbas yang mengusai wilayah Tepi Barat Sungai Yordan, pecah kongsi dengan Gerakan Hamas yang mengusai Jalur Gaza sejak 2007 menyusul kemenangan Hamas dalam pemilu 2006.

"Agenda pertemuan terpisah antara Presiden Moursi dan kedua pimpinan faksi itu juga mencakup pembicaraan mengenai pembentukan pemerintah koalisi Palestina," kata Yasser Ali.

Setelah pertemuan dengan Presiden Moursi, kedua pemimpin Palestina juga akan melakukan pertemuan bilateral untuk membicarakan pembentukan pemerintah koalisi tersebut.

Presiden Abbas yang didampingi Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al Maliki dan Ketua Juru Runding Palestina, Saeb Ereikat, tiba di Kairo pada Selasa (17/7) untuk kunjungan dua hari.

Duta Besar Palestina untuk Mesir, Barakat Al Farra mengatakan, lawatan Presiden Abbas ke Mesir tersebut selain untuk memperkuat hubungan bilateral, juga menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Dr Mohamed Moursi sebagai presiden dalam pemilu pada Juni lalu.

"Meskipun Presiden Abbas sudah menyampaikan selamat kepada Presiden Moursi lewat telepon, namun pertemuan langsung ini memiliki nilai tersendiri," kata Dubes Barakat.
(M043/Z002)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan