Ahad, 24 Jun 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Kantor Polisi Dibakar Orang Tak Dikenal

Posted: 23 Jun 2012 11:34 PM PDT

BANGKA BELITUNG - Markas Kepolisian Resort Kota (Mapolresta) Pangkalpinang, Bangka Belitung, nyaris ludes dilalap si jago merah, dini hari tadi. Kuat dugaan aksi ini dilakukan pihak-pihak yang tidak puas dengan kinerja polisi.
 
Dugaan Mapolresta dibakar diperkuat adanya temuan tulisan dari cat besi di dinding bangunan kosong tepat di sebelah kantor polisi. Tulisan tersebut berisi hujatan terhadap aparat. Yaitu, polisi binasa, hidup TNI, RJD matilah kau. RJD adalah inisial nama Kapolres Pangkalpinang, Rajendra.
 
Api yang menjalar menghanguskan beberapa ruangan satuan Reserse Kriminal Polresta Pangkalpinang. Beruntung api tidak menjalar ke seluruh ruangan yang ada di Mapolresta. Api berhasil dijinakkan oleh pemadam kebakaran 1,5 jam setelah berkobar. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini, namun kerugian diperkirakaan hingga ratusan juta rupiah.
 
Pantauan di lapangan, Minggu (24/6/2012) kebakaran diduga berawal dari  ruangan pembuatan pelat nomor polisi yang terletak berdempetan dengan ruang pemeriksaan Satreskrim Pidana Umum.
 
Belum diketahui apakah motif pembakaran kantor aparat hukum ini berkaitan atau tidak dengan gencarnya razia Polresta Pangkalpinang terhadap aksi penyalahgunaan BBM bersubsidi untuk industri tambang timah di Bangka Belitung.
 
Hingga kini jajaran Polresta Pangkalpinang masih menyelidiki kasus ini. Petugas telah menyita barang bukti kaleng cat besi yang digunakan pelaku untuk menulis hujatan di dinding gedung kosong di samping Mapolresta Pangkalpinang.

(M Fathurrakhman/Sindo TV/ful)

Kukuhkan Bung Karno Jadi Pahlawan Nasional!

Posted: 23 Jun 2012 09:40 PM PDT

JAKARTA - Sebagai salah satu tokoh yang dominan dalam perjuangan bangsa, sangat naif jika ternyata Soekarno belum mendapatkan gelar penghormatan sebagai Pahlawan Nasional.

Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Maahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Soekarwo mengungkapkan, secara moral PA GMNI merasa bertanggungjawab untuk memperjuangkan agar Bung Karno dikukuhkan sebagai pahlawan nasional.

"Sekarang Bung Karno belum diberi gelar pahlawan. Kami fasilitasi dan kita undang Prof Jimly Asshiddiqie sebagai dosen hukum tata negara, dosen konstitusi. Kita akan undang ke Jawa Timur tanggal 11-12 Juli nanti untuk dirumuskan soal kajian untuk mengajukan agar Bung Karno jadi pahlawan nasional," ungkap Soekarwo saat peringatan 111 tahun Bung Karno dan Disksusi Publik Bung Karno dalam Dimensi Sosial, di Sekretariat PA GMNI Sabtu (23/6/2012) malam.

Sejauh ini kata Pakde Karwo, demikian dia biasa disapa, para akademisi kompak mengusulkan dan punya pemikiran sama tentang perlunya Bung Karno sebagai pahlawan nasional. Karena itu, jika akademisi saja sudah satu suara, maka politisi, apalagi PA GMNI tidak ada alasan untuk ikut memperjuangkan usulan itu.

"Bung Karno masak tidak jadi pahlawan. Yang memerdekan Indonesia kok tidak pahlawan nasional," kata Gubernur Jawa Timur itu.

Hal senada juga dikatakan Sekjen PA GMNI Achmad Basarah. Menrutu dia, melalui peringatann Bulan Bung Karno 2012, PA GMNI mendesak pemerintah untuk menetapkan Bung Karno sebagai pahlawan nasional dan menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila.

"Hal itu kami anggap penting agar bangsa ini tidak terus menerus berada dalam kesesatan sejarah yang berkepanjangan terhadap pendiri bangsanya sendiri sebagai akibat situasi pergolakan politik pada tahun 1965 yang penuh kegelapan," ungkap politikus PDI Perjuangan itu.

Anggota DPR RI itu mengatakan, meskipun Tap MPR No I/MPR/2003 tentang Peninjauan status hukum seluruh Tap MPRS dan MPR mulai tahun 1960 sampai tahun 2002 telah dinyatakan bahaw Tap MPRS 33/MPRS/1967 dinyatakan tidak berlaku lagi, tetapi secara substantif Tap MPR tersebut tidak menghapuskan tuduhan terhadap Presiden Soekarno yang dianggap telah melakukan pengkhianatan terhadap negara.

Oleh sebab itu, menjadi momentum strategis bagi Presiden SBY di akhir masa jabatannya nanti untuk menggoreskan tinta emas dalam sejarah Indonesia dengan meluruskan sejarah tentang Bung Karno dan Pancasila.

Sementara SK Presiden yang menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila juga diperlukan untuk melengkapi adanya SK Presiden nomor 18/2008 tentang 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi.

Hadir dalam acara itu antara lain politikus PKB yang juga Ketua IKA PMII Effendy Choirie, Asvi Warman Adam dan Prof Soedijarto, serta beberapa alumni mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung.

(hol)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan