Ahad, 24 Jun 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


KPK Jangan Gentar Meskipun Pejabat Penting Terlibat

Posted: 24 Jun 2012 07:48 AM PDT

Kasus Wisma Atlet dan Hambalang

KPK Jangan Gentar Meskipun Pejabat Penting Terlibat

Suhartono | Agus Mulyadi | Minggu, 24 Juni 2012 | 21:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan tidak gentar, dalam kasus suap Wisma Atlet dan proyek Hambalang terdapat bukti permulaan cukup kuat yang melibatkan pejabat penting negara ini.

KPK pun diharapkan tak gentar, merekonstruksi kasus suap Wisma Atlet dan proyek Hambalang sebagai kejahatan terorganisasi terhadap keuangan negara, yang melibatkan pejabat penting negara ini.

"Kedua kasus ini diduga melibatkan sejumlah orang yang sama, dengan modus dugaan kejahatan yang kurang lebih sama, serta melibatkan perusahaan yang sama pula, yakni Grup Permai. Beberapa fakta kasus Hambalang didapatkan KPK, saat para petugas menggeledah kantor Grup Permai dalam penyelidikan kasus Wisma Atlet," ujar anggota Komisi III DPR Bidang Hukum, Bambang Soesatyo, kepada Kompas, Minggu (24/6/2012).

Menurut Bambang, dengan fakta di persidangan Muhammad Nazaruddin yang mengindikasikan Grup Permai terlibat dalam sejumlah kasus korupsi, serta mengelola dan menyalurkan dana hasil korupsi oleh sekelompok orang itu, Grup Permai sendiri bisa dijerat dengan pasal pencucian uang.

"Masyarakat berharap KPK tidak ragu mengidentifikasi kedua kasus itu sebagai kejahatan terorganisasi terhadap keuangan negara, karena masyarakat bisa mempersepsikannya sendiri berdasarkan peran sentral Grup Permai dan orang-orang penting yang diduga terlibat dalam dua kejahatan itu," tambahnya.

Menurut Bambang, kesimpulan masyarakat amat sederhana. Segala sesuatu yang dituduhkan kepada Nazaruddin bukanlah kejahatan yang dilakukan oleh Nazaruddin sendiri, melainkan kejahatan terencana yang dilakukan sekelompok orang penting yang powerfull.

"Jadi, sekali lagi KPK jangan gentar dengan permainan sejumlah dalam kedua kasus tersebut. KPK harus berani menegakkan benang basah," kata Bambag lagi.

Pemerintah SBY Diminta Tegas Terhadap Kekuatan Antipancasila

Posted: 24 Jun 2012 06:14 AM PDT

Pemerintah SBY Diminta Tegas Terhadap Kekuatan Antipancasila

Robertus Bellarminus | Pepih Nugraha | Minggu, 24 Juni 2012 | 19:54 WIB

C12-12 (Robertus Belarminus)

Maruarar Sirait,(tengah) saat acara 'Malam Orasi Kebudayaan dan Pentas' yang bertemakan "Membumikan Pancasila Merajut Nusantara", Sabtu (23/6/2012), di tugu proklamasi, Jakarta.

TERKAIT:

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam memperingati 'Bulan Bung Karno', Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait, meminta pemerintah tegas mengawal Pancasila. Hal itu disampaikan kepada wartawan saat acara 'Malam Orasi Kebudayaan dan Pentas' yang bertemakan "Membumikan Pancasila Merajut Nusantara", Sabtu (23/6/2012) malam.

"Pemerintahan SBY - Boediono harus berani dan tegas kepada kekuatan-kekuatan yang antipancasila dan yang anti terhadap pluralisme," kata Sirait.

Ia meneruskan, peran pemuda saat ini penting dalam mengamalkan ajaran Bung Karno dan terus mengawal Pancasila. Ia mengatakan, Bung Karno mampu mengkonsolidasi, menyatukan lintas agama, lintas suku, dan lintas internasional.

"Karena 'kan harus jelas, Pancasila itu yang setujui rakyat Indonesia. Yang setuju kemerdekaan ini rakyat Indonesia. Dan ini yang harus kita kawal. Saya yakin, semakin banyak yang mengawal, semakin banyak anak muda yang menyakini Pancasila sebagai ideologi, dasar dan filosofis bangsa Indonesia," ujar Sirait.

Pada akhirnya, walaupun PDIP sebagai partai oposisi, Ia mengharapkan, agar Pemerintah yang ada terus memperjuangkan ke-Bhinekaan. "Kami mendoakan pemerintah SBY untuk berani memperjuangkan ke-Bhinekaan ini. Itu pesan yang mau kami sampaikan," kata Sirait yang juga Anggota Komisi XI DPR RI.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan