Ahad, 10 Jun 2012

Republika Online

Republika Online


Wah, Inilah Gaya Pendaki Nekat

Posted: 10 Jun 2012 09:04 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG---Meski dilarang, sejumlah wisatawan tetap nekat mendaki ke puncak Gunung Semeru (Mahameru) yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut. Padahal jalur pendakian Semeru hanya dibatasi hingga Pos Kalimati.
Jalur pendakian Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur, mulai dibuka sejak 9 Mei 2012 dengan batas maksimal Pos Kalimati, sehingga para pendaki dilarang naik hingga Mahameru.

"Banyak pendaki yang nekat naik ke puncak Semeru, bahkan jumlahnya ratusan pada saat libur panjang pekan lalu," kata salah seorang pendaki asal Kabupaten Jember, Maryanto.
Maryanto bersama sejumlah pendaki lain yang berasal dari Jakarta, Malang, Surabaya dan Bandung melakukan pendakian hingga ke puncak Semeru, padahal mereka sudah mengisi surat pernyataan untuk mendaki hingga Pos Kalimati dari petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Desa Ranu Pani.
"Saat meminta izin di Pos Ranu Pani, seluruh pendaki harus mengisi surat pernyataan yang bermaterai Rp 6 ribu, agar tidak mendaki hingga Mahameru. Kalau melanggar maka risiko ditanggung sendiri," paparnya.

Kendati demikian, lanjut dia, banyak pendaki yang mengabaikan imbauan tersebut dan melanggar batas maksimal jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu karena keindahan Mahameru.
"Banyaknya pendaki yang melanggar imbauan TNBTS itu menyebabkan para pendaki lainnya ikut-ikutan untuk bergabung naik ke Mahameru, meski sebagian pendaki sudah mengetahui risiko terburuk bagi keselamatan mereka sendiri," katanya menjelaskan.

Rute jalur pendakian Semeru yakni Ranu Pani - Watu Rejeng - Ranu Kumbolo - Oro-oro Ombo - Cemoro Kandang - Jambangan - Sumbermani - Kalimati - Arcopodo - Cemara Tunggal - Mahameru.
"Jalur menuju Mahameru semakin sulit, sehingga para pendaki harus ekstra hati-hati untuk berjalan menuju puncak karena cemara tunggal yang biasanya digunakan patokan bagi pendaki untuk naik atau turun dari Mahameru sudah tidak ada dan luas kawasan puncak semakin sempit," kata pecinta alam asal Jember itu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang TNBTS Wilayah II di Lumajang, Anggoro Dwi Sujiharto, mengatakan pihaknya sudah melarang para pendaki untuk naik ke Mahameru demi keselamatan jiwa mereka.
"Pendaki juga harus membuat surat pernyataan bermaterai Rp6 ribu bahwa pendaki yang bersangkutan tidak boleh naik melebihi pos Kalimati. Hal itu dilakukan, agar pendaki tidak nekat ke Mahameru," katanya.

Ia mengatakan pihaknya tidak bisa menempatkan petugas di Pos Kalimati karena berisiko tinggi dan sewaktu-waktu dapat terjadi cuaca buruk seperti badai dan tanah longsor.
"Saya berharap wisatawan domestik dan mancanegara mematuhi prosedur jalur pendakian Semeru yang sudah ditetapkan TNBTS dan tidak melanggar aturan demi keselamatan mereka sendiri," katanya menambahkan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan batas pendakian Semeru hingga Kalimati karena status Semeru masih Waspada (Level III) dan kawah Jonggring Saloko sewaktu-waktu dapat mengeluarkan letusan berupa material vulkanik.

Diabetes Tipe 2, Ini Dia Pencegahannya

Posted: 10 Jun 2012 08:15 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian mengatakan, pendekatan perawatan 'dini dan agresif' pada orang-orang penderita diabetes tipe 2 (penderita diabetes dengan kadar gula dalam darah yang naik tidak terekndali- red) harus dilakukan untuk mengurangi kasus penyakit tersebut.

Orang dengan pra-diabetes (kondisi tubuh mulai melakukan perlawanan terhadap insulin- red) memiliki kadar gula darah lebih tinggi daripada mereka yang normal.

Sebuah studi di Amerika Serikat yang dipublikasikan melalui jurnal kesehatan Lancet menjelaskan, memulihkan kadar gula normal menjadi setengahnya terjadi pada diabetes tipe 2. Temuan ini sangat penting bagi para peneliti.

Tujuh juta jiwa memiliki resiko pra-diabetes di Inggris, dan 79 juta jiwa di Amerika Serikat mempunyai resiko yang sama. Mereka pun beresiko terkena diabetes tipe 2, serangan jantung, dan stroke. Banyak dari penduduk yang sudah terdiagnosis.

Beberapa langkah, seperti penurunan berat badan dan berolahraga teratur dapat membalikan kondisi para pra-diabetes. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari Kelompok Pencegahan Diabetes di Amerika Serikat. Mereka mencoba untuk menentukan seberapa efektif pengobatan dalam mencehgah diabetes tipe 2 ini.

Penelitian ini diikuti oleh 1990 orang penderita pra-diabetes. Beberapa diantaranya sedang menjalani pengobatan dengan mengkonsumsi obat, namun sisanya tidak. Dari hasil penelitian yang dilakukan selama enam tahun, jumlah kadar gula dalam darah mereka menurunkan, meskipun sebentar, turun sekitar 56%, dan hal ini berarti bahwa resiko mereka terserang diabetes tipe 2 menjadi lebih rendah.

Dokter Leigh Perreault dari universitas coloradi, Penulis utama dari jurnal kesehatan Lancet, mengatakan bahwa analisis ini sangat menarik perhatian karena ada pengurangan jangka panjang yang signifikan pada mereka dengan resiko diabetes.

Hal ini dimulai dari mereka yang terkena pra-diabetes, angka glukosanya kembali normal. "Pendekatan perawatan dini dan agresif mendukung pergeseran penurunan glukosa dan menjadi pengobatan pada pesien dengan resiko tertinggi," katanya

Tiada ulasan:

Catat Ulasan