Jumaat, 1 Jun 2012

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Tamara Bleszynski Bantah Pernah Usir Mike

Posted: 01 Jun 2012 09:34 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris Tamara Bleszynski tertawa lepas begitu mendengar kabar bahwa dirinya pernah mengusir Mike Lewis saat masih berstatus pasangan suami istri. "Ha...ha...ha..., itu spekulasi ya! Saya kan sudah terbuka dengan Mike saat perceraian itu kepada media. Enggak ada yang ditutupi. Kalian juga lihat kan, kita berpisah baik-baik, dan nggak ada yang ribut-ribut," jelasnya saat dihubungi wartawan via ponselnya, Jumat (1/6/2012).

Dikatakan Tamara, tak ada lagi yang harus dibesar-besarkan terkait perceraiannya dengan Mike. Ia juga menampik kabar bahwa  dirinya kini tengah dekat dengan seorang pengusaha. "Berita itu fitnah, dan yang pasti itu sangat spekulasi ya, dari awal saya sama Mike sepakat terbuka sama media, bahwa tidak ada orang ketiga, KDRT, ataupun karena perbedaan penghasilan," tegas perempuan berdarah Polandia dan Sunda itu.

Tamara menyayangkan adanya kabar miring yang kembali mengusik dirinya dan Mike Lewis, mantan suaminya. "Saya dan Mike sangat menjaga nama baik kedua keluarga kita. Meskipun kita pisah, masih ada anak yang harus kita rawat bersama. Kasihan keluarga kami dengan adanya gosip tidak benar itu. Saya memohon untuk tidak lagi berspekulasi. Saya dan Mike sangat menyayangkan adanya upaya adu domba itu," tutup Tamara. 

Tamara dan Mike menikah pada 2 Februari 2010. Sayang, pernikahan yang diharapkan bakal langgeng berantakan di tengah jalan. Pada 2 April 2012, Tamara menggugat cerai Mike yang kemudian dikabulkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 28 Mei lalu. Dalam keterangannya kala itu, Tamara dan Mike memilih bercerai setelah keduanya mengaku lebih nyaman jika sendiri-sendiri. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang anak bernama Kenzou.

Glory Oyong: Dari Gadis Sampul Berbakat ke Dunia Jurnalistik

Posted: 01 Jun 2012 08:32 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Glory Rosari Oyong (22), presenter Kompas TV, adalah sosok perempuan cerdas, aktif, dan mandiri. Perempuan kelahiran Padang, Sumatera Barat, 14 Oktober 1989 ini memiliki banyak pengalaman di mancanegara pada usia yang relatif muda.

Glory Oyong pernah terpilih sebagai Gadis Sampul Berbakat 2006 dan membawa tiga gelar saat mengikuti Miss Tourism Queen International 2007 di China: Miss Press Princess, First Runner Up Talent Show, dan First Runner Up Miss of Asia.

Dan saat diminta mewakili Indonesia di World Miss University tahun 2008 di Korea, Glory membawa gelar Miss of Asia dan Miss Most Inteligent. "Di Korea, saya berbicara dan menulis tentang lingkungan hidup, go green, dan perdamaian dunia," cerita Glory, Jumat (1/6/2012) malam.

Sejak kecil, Glory suka berpetualang, dan sejak SD, ia dididik orangtuanya mandiri. Ia berani berpergian ke luar negeri tanpa didampingi orangtuanya. Pengalaman ini membuatnya makin percaya diri dan tidak grogi tampil di depan publik. Ia juga pernah mencoba menjadi presenter di TV lokal, Semenanjung TV.

Tapi mengapa Glory memilih jurnalistik sebagai dunianya? "Jujur saja, awalnya, saya tidak terpikir menjadi jurnalis karena tadinya saya ke arah bisnis," kata Glory yang kuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Tarumanegara, Jakarta jurusan Public Relations. Tapi ia melihat dosen-dosennya yang sebagian jurnalis, selalu bercerita pengalaman jurnalistik yang penuh tantangan. Ketika ia magang sebagai Marcomm di Kompas.com, Glory sering bertemu jurnalis.

"Akhirnya saya yakin dunia jurnalistik memang lebih menantang," kata Glory. Mei 2011, ia bergabung dengan KompasTV setelah ia menyelesaikan kuliah dalam waktu tiga tahun (2007-2010) dan menjadi lulusan terbaik. Glory tidak terjun ke dunia showbiz ataupun entertainment, tapi "news".

Meski Glory tampil sebagai presenter, pembawa berita, ia juga sering terjun ke lapangan, memburu berita. Untuk menghapal tokoh-tokoh nasional, Glory punya trik tersendiri. Ia memotret foto-foto mereka di ponselnya. Setidaknya Glory ingin menunjukkan keinginan kuatnya mempelajari dunia jurnalistik yang penuh tantangan. "Saya akui saya kehilangan waktu pribadi. Tapi saya menyadari memang demikianlah dunia ini, yang waktu kerjanya tak menentu, bukan 9 to 5 seperti pekerja kantoran umumnya," ungkap Glory yang mengakui menikmati pekerjaannya.

Glory juga senang berolah raga. Selain suka main bulutangkis sejak SD, ia juga hobi basket dan renang. "Saya pernah meraih medali dalam gaya dada dan gaya punggung se-Batam," kata gadis yang besar di Batam, Riau Kepulauan itu. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan