Ahad, 17 Jun 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Golkar Hanya Unggul di Survei

Posted: 17 Jun 2012 10:28 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar berkali-kali digadang-gadang memenangi Pemilu 2014. Lembaga survei yang santer menyebut Golkar sebagai jawara di Pemilu 2014 ini, misalnya, Lingkaran Survei Indonesia yang dimiliki Denny JA.

Kendati banyak yang meragukan, LSI tetap mengklaim perkiraan ini berdasarkan survei. Pada Minggu (17/6/2012), LSI kembali mengklaim Golkar dan PDI-P mengungguli Demokrat pada Pemilu Legislatif 2014 (lihat link berikut ini).

Klaim ini didasarkan hasil survei terhadap 1.200 responden di Indonesia dengan metode multistage random sampling dan margin of error 2,9 persen. Survei dilakukan 2-11 Juni 2012.

Menanggapi hal ini, Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Andi Nurpati, mengatakan, hasil survei dan hasil pemilu tak selalu sejalan.

Andi Nurpati, yang loncat pagar dari KPU ke partai penguasa mengatakan, hasil survei 2004 dengan hasil pemilu berbeda. "Kalau hanya berdasarkan survei, tidak perlu ada pemilu. Survei juga bukan hasil pemilu," kata Andi di Jakarta, Minggu (17/6/2012).

Sementara itu, politisi senior PD Ahmad Mubarok mengatakan, dirinya ragu bahwa Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan partainya akan merajai pemilu 2014 (lihat link berikut ini).

Mubarok, yang menerima hasil LSI, mengatakan, pilihan masyarakat pada saat ini hingga 2014 dapat berubah. Bahkan, Mubarok menyebut, partai sepuh di Indonesia tersebut hanya menang di tataran survei saja. "Bahwa kader Golkar banyak, iya. Programnya bagus, iya," sambung Mubarok.

Menurut Mubarok, hasil survei LSI bahwa Golkar akan memeroleh sekitar 20 persen suara jika pemilu legislatif digelar pada hari ini, bisa berbeda dengan kenyataannya.

Sementara itu, terkait elektabilitas Demokrat yang anjlok, Mubarok mengatakan, kondisi tersebut masih dapat berubah.

Kendati demikian, Mubarok mengakui bahwa tren elektabilitas memang menurun terkait dugaan keterlibatan sejumlah kadernya pada kasus-kasus korupsi, termasuk Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum dan Sekretaris Dewan Pembina PD Andi Mallarangeng.

"Survei LSI bukan akhir karena politik itu selalu dipengaruhi situasi terakhir. Dan soal situasi terakhir, kita masih punya waktu dua tahun," katanya.

Terlebih, Anas dan Andi masih diduga terlibat korupsi. Jika keduanya ternyata dinyatakan tidak terlibat, elektabilitas PD dapat kembali meningkat.

PD: Ani Yudhoyono Bisa Jadi Cawapres

Posted: 17 Jun 2012 10:28 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan, Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum dan Ani Yudhoyono tidak akan menjadi calon presiden.

Sejak awal, PD tidak pernah berencana memajukan Anas pada pertarungan perebutan kursi presiden 2014.

Kendati demikian, tak menutup peluang bahwa Anas dan Ani Yudhoyono maju sebagai calon wakil presiden. "Jadi Wapres mungkin-mungkin saja. Tetapi kita belum bicarakan," kata Mubarok di Jakarta, Minggu (17/6/2012).

Terkait calon presiden yang akan diusung PD, Mubarok mengatakan, tak menutup kemungkinan sosok tersebut bukan berasal dari internal partai.

Partai pemenang pemilu tersebut akan menggelar konversi terbuka untuk menjaring calon presiden. PD akan melihat siapa sosok capres yang paling diinginkan publik.

Menurut Mubarok, Indonesia masih memerlukan presiden yang memiliki pengalaman yang mumpuni. Sosok tersebut bisa saja merupakan tokoh senior di Indonesia. Dirinya juga menambahkan, presiden di Indonesia selalu muncul dadakan.

Mubarok menyebut kemunculan almarhum Soeharto, almarhum Abdurrahman Wahid, dan juga Susilo Bambang Yudhoyono, pada saat-saat terakhir pemilu presiden.

"Kita tidak memiliki budaya mengelus-elus calon presiden. Kalau terlalu lama dimunculkan, justru peluangnya semakin kecil," kata Mubarok.

Pernyataan Mubarok ini sekaligus menepis hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (lihat link berikut ini) bahwa tiga politisi ulung Indonesia, yakni Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie, akan mendominasi bursa capres 2014.

"Saya tidak yakin dengan mereka. Ibu Mega sudah ketuaan dan juga menjadi presiden tidak berprestasi. Pak Ical itu berat sekali. Dan survei seperti ini tidak menjanjikan. Bapak Prabowo juga untuk survei OK, tetapi saya juga ragu. Dugaan saya, akan muncul tokoh yang saat ini tidak diperhitungkan. Kata orang Jawa, ini satrio piningit," kata Mubarok.

Sementara itu, Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP PD Andi Nurpati mengatakan, PD memiliki strategi tersendiri terkait pemenangan pemilu presiden mendatang. Strategi tersebut hanya diketahui segelintir elit partai saja. "Strategi Demokrat berbeda dengan partai lainnya," kata Andi tanpa merincinya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan