Ahad, 17 Jun 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Moursi memimpin dalam pilpres tahap kedua Mesir

Posted: 17 Jun 2012 08:44 PM PDT

Pemilihan presiden tahap kedua di Mesir diwarnai aksi protes menentang keikutsertaan Ahmed Shafiq-perdana menteri pada masa pemerintahan Hosni Mubarak- dalam pemilihan. (REUTERS/Suhaib Salem)

Berita Terkait

Kairo (ANTARA News) - Perhitungan sementara pemilihan presiden (pilpres) Mesir tahap kedua yang berakhir Minggu (17/6) malam menunjukkan calon presiden dari Ikhwanul Muslimin, Mohamed Moursi, memimpin perolehan suara.

Moursi dilaporkan meraih suara terbanyak di 19 dari seluruh 27 provinsi Mesir seperti di Kairo, Iskandariyah, Almenia, Souhag, Aswan, Ismailiyah.Monofiah, Fayooum, Wadil Gadid.

Kantor berita Mesir, MENA, melaporkan, menurut perhitungan sementara di seluruh Mesir, Moursi tercatat meraih 2.846.854 suara, lebih tinggi dari lawannya Ahmed Shafik, calon presiden loyalis mantan Presiden Hosni Mubarak.

Shafik yang melaju di provinsi Garbiyah, Dakhaliyah, Sinai Utara, Sinai Selatan dan Port Said trcatat memperoleh 2.158.826 suara.

Secara keseluruhan, jumlah pemilih Mesir tercatat 50 juta namun menurut perkiraan kurang dari 60 persen yang menggunakan hak suara mereka.

Pemilihan yang berlangsung selama dua hari itu diperpanjang dua jam hingga pukul 22.00 waktu setempat akibat banyaknya pemilih menjelang malam.

Pada siang hari, berbagai tempat pemungutan suara dilaporkan sepi pemilih karena suhu di beberapa daerah mencapai 40 derajat celsius.

Moursi dan Shafik lolos dalam pilpres tahap kedua setelah memperoleh suara terbanyak dalam pilpres tahap pertama pada 23 dan 24 Mei lalu yang diikuti 13 calon. Pemilihan kali ini merupakan pemilihan presiden pertama setelah rezim Mubarak tumbang pada 11 Feberuari 2011.

(M043)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pembicaraan nuklir Iran dilanjutkan

Posted: 17 Jun 2012 08:16 PM PDT

Fasilitas pengayaan uranium di Isfahan, Iran. Pengolahan urania di fasilitas ini dicurigai menjadi bagian program rahasia pengembangan senjata nuklir. (wikipedia.org)

... Israel mengancam membom Iran jika penyelesaian bagi sengketa tersebut tak ditemukan...

Berita Terkait

Moskow (ANTARA News) - Negara-negara besar dunia berusaha menghindari kemacetan diplomasi mengenai program nuklir Iran dalam pembicaraan yang dimulai di Moskow, Rusia, Senin. Harapan mereka, bisa berperoleh konsesi dari Teheran dan mencegah perang baru di Timur Tengah.

Konsekuensi dari kegagalan pembicaraan itu bisa menghancurkan. Israel mengancam membom Iran jika penyelesaian bagi sengketa tersebut tak ditemukan.

Pasar minyak gugup mengenai prospek peningkatan ketegangan regional dan ekonomi dunia, yang rapuh, dapat kian menderita dengan kenaikan harga minyak mentah.

Namun setelah dua babak perundingan dalam beberapa bulan, kedua pihak tidak bertambah dekat dengan kesepakatan dibandingkan sebelum upaya diplomasi di lanjutkan pada April, setelah 15 bulan macet.

Di Moskow, enam negara --Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis dan Inggris, ditambah Jerman-- mendesak Iran agar meredakan keprihatinan utama mereka, pengayaan uraniumnya hingga kemurnian fisil 20 persen. 

Produksi semacam itu merupakan teknologi maju ke arah bahan tingkat pembuatan senjata.

"Kami bertekad untuk menghasilkan kemajuan ini selama ada peluang untuk mewujudkannya, dan selama ada komitmen (dari Iran) untuk terus mengejar bahan nuklir," kata seorang diplomat senior Uni Eropa.

Banyak ahli dan diplomat mengatakan tipis peluang bagi tercapainya terobosan di Moskow sehingga dapat mengakhiri percekcokan selama dasawarsa itu.

(C003)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan