Sabtu, 16 Jun 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Pemimpin kelompok Islam Mali tolak kemerdekaan

Posted: 16 Jun 2012 08:50 PM PDT

Mali adalah sebuah negara yang terkurung daratan. Negara terbesar kedua di Afrika Barat ini sebelumnya merupakan jajahan Perancis. (google)

Berita Terkait

Kidal, Mali, (ANTARA News) - Pemimpin kelompok Islam Anshar Dine di Mali bagian utara menolak setiap bentuk kemerdekaan di separuh wilayah Mali bagian utara dan berikrar untuk menggolkan rencana pemberlakuan hukum Syari`ah di seluruh negara Afrika Barat.

"Kami tak meminta terlalu banyak: cuma penerapan hukum Syari`ah di wilayah Mali bagian selatan dan utara. Kami orang Mali dan kami menentang perpecahan Mali," kata pemimpin gerilyawan Iyad Ag Ghali, di dalam satu wawancara di Kota Kidal, yang dikuasai gerilyawan, seperti dikutip Kantor Berita Reuters.

Pendirian Ag Ghali itu bisa memperdalam percekcokan antara kelompoknya dengan gerilyawan separatis Tuareg dalam Gerakan Nasional bagi Pembebasan Azawad (MNLA) karena keduanya bersaing memperebutkan kekuasaan atas wilayah gurun tersebut.

Anshar Dine dan MNLA menguasai tiga wilayah Mali utara, sekitar dua-per tiga negeri tersebut, pada awal April, setelah pasukan pemerintah Mali tak memilik komandan usai kudeta 22 Maret.

Meski MNLA memproklamasikan negara Azwad di wilayah yang diduduki, Anshar Dine --yang juga memiliki hubungan dengan sayap Al Qaida di Afrika Utara-- menolak gagasan itu. Anshar Dine menyatakan tujuannya ialah penerapan hukum Syari`ah di seluruh Mali.

Setelah beberapa pekan pendudukan bersama atas Kidal, Gao dan Timbuktu, kedua kelompok tersebut mengumumkan penyatuan pada akhir Mei. Tapi kesepakatan itu tak pernah dituntaskan akibat perbedaan mengenai penerapan hukum Syari`ah.

Kedua kelompok tersebut terlibat baku-tembak di dekat Timbuktu dua pekan lalu.

Negara Barat dan Afrika telah memperingatkan mengenai ancaman yang meningkat akibat kekosongan kekuasaan di Mali bagi negara tetangga.

Namun Dewan Keamanan PBB tak siap untuk menyepakati permintaan Uni Afrika guna mensahkan campur tangan militer di Mali, kata beberapa diplomat kepada Reuters.

(C003)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Gempa 6,0 SR guncang Filipina

Posted: 16 Jun 2012 06:22 PM PDT

Beijing (ANTARA News) - Gempa dengan kekuatan 6,0 pada skala Richter mengguncang Filipina pada pukul 06.18 waktu Beijing (05.18 WIB), Ahad, demikian laporan Pusat Jaringan Gempa China (CENC).

Pusat gempa, dengan kedalaman 30 kilometer, dipantau pada 15,6 derajat lintang utara dan 119,6 derajat bujur timur, kata CENC sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad pagi. (C003)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan