Sabtu, 16 Jun 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Gunung Marapi semburkan abu vulkanik Minggu pagi

Posted: 16 Jun 2012 07:02 PM PDT

Gunung Marapi kembali mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Daerah Koto Tuo, Nagari Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumbar, Sabtu (10/12). Pos Pengamatan Gunung Merapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bukittinggi, mengatakan status marapi masih waspada level II, dan melarang masyarakat untuk mendaki gunung tersebut. (FOTO ANTARA/Arif Pribadi)

Semburan abu vulkanik terjadi sekitar pukul 08.30 WIB dan berlangsung sekitar 10 menit..."

Berita Terkait

Bukittinggi (ANTARA News) - Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyemburkan abu vulkanik pada Minggu pagi.

"Semburan abu vulkanik terjadi sekitar pukul 08.30 WIB dan berlangsung sekitar 10 menit. Kemudian gunung tidak lagi terlihat mengeluarkan abu," kata Mubarak, seorang warga Kubu Sawah Runciang, Nagari Sungaipuar, Kabupaten Agam, Minggu.

Menurut dia, abu vulkanik dari gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) diperkirakan setinggi 500 meter dari puncak kawah.

"Abu vulkanik tersebut jatuh disekitar lereng gunung," kata dia.

Sebelum menyemburkan abu vulkanik, kata dia, gunung sekitar pukul 07.25 WIB terlihat mengeluarkan asap putih tipis setinggi 50 meter dari puncak kawah.

Ia menyebutkan, sejak peningkatan status gunung terjadi pada 3 Agustus 2011, gunung hampir tiap hari menyemburkan asap putih dan abu vulkanik.

Saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi masih menetapkan status gunung waspada level II.

"PVMBG masih merekomendasikan gunung waspada level II dan melarang masyarakat mendaki lebih dari 3 kilometer dari puncak," kata seorang petugas PVMBG, Warseno.

Gunung Marapi mulai mengalami peningkatan aktivitas pada tanggal 3 Agustus 2011. Gunung hampir tiap hari mengeluarkan asap putih dan abu vulkanik.

Salah satu gunung aktif di Sumbar pada tanggal 3 Agustus 2011 sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter, dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Gunung Marapi terakhir kali meletus pada tahun 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat.

Setiap pergantian tahun baru, gunung selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanahdatar. (ANT)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Korea Selatan berharap dapatkan TKI lulusan terbaik

Posted: 16 Jun 2012 06:56 PM PDT

Mudah-mudahan pengajuan tambahan kuota itu bisa dikabulkan."

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Korea Selatan berharap mendapat tenaga kerja Indonesia (TKI) lulusan terbaik dari 27.244 peserta tes kemampuan berbahasa Korea serentak di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, Sabtu (16/6) hingga Minggu.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dalam siaran pers di Jakarta, Minggu, menyebutkan harapan pemerintah Korea Selatan itu disampaikan oleh Wakil President of Global Workplace Human Resources Development of Korea Choon-Bok Lee.

Pernyataan Choon itu disampaikan ketika meninjau pelaksanaan "Employment Permit System Test of Proficiency in Korean" (EPSTOPIK) calon TKI di Kampus Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Bandung, Sabtu (16/6).

Menurut Choon, pelaksanaan EPS TOPIK 2012 ini berjalan dengan tertib, baik dan aman.

Choon mengapresiasi kinerja petugas BNP2TKI yang telah menyiapkan pelaksanaan dan pengawasan tes dengan sangat baik.

"Yang lulus ujian EPS TOPIK akan berpeluang lebih baik diterima di perusahaan Korea," katanya.

Ia menilai, saat ini banyak pengusaha Korea yang menginginkan pekerja dari Indonesia yang dikenal rajin, loyal dan sopan.

Tes kecakapan bahasa Korea atau EPS TOPIK (Employment Permit System Test of Proficiency in Korean) tersebut diselenggarakan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) bekerja sama dengan HRD Korea.

Deputi Penempatan BNP2TKI Ade Adam Noch menyebutkan total pendaftar ujian EPS TOPIK 2012 sebanyak 28.084 orang itu terdiri atas 3.850 orang yang mendaftarkan diri melalui Universitas Esa Unggul Jakarta, 8.541 orang pendaftar melalui Institut Manajemen Koperasi Indonesia Bandung, 10.290 orang pendaftar melalui Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, dan 5.403 orang pendaftar melalui Universitas Dr Soetomo Surabaya.

Setelah diseleksi secara administrasi oleh Human Resources Development Service of Korea (HRD Korea) selaku wakil pemerintah Korea Selatan yang menyeleksi calon tenaga kerja asing di negeri Ginseng itu, ada 840 orang dinyatakan gugur sehingga jumlah peserta tes EPS TOPIK 2012 ini menjadi 27.244 orang.

"Uang pendaftaran yang telah disetor dari mereka yang gagal secara administratif itu akan dikembalikan melalui rekening yang bersangkutan," katanya.

Jumlah peserta ujian EPS TOPIK 2012 itu lebih banyak dibandingkan peserta pada 2011 sebanyak 19.919 orang

Ade mengatakan Indonesia mendapat kuota untuk menempatkan TKI ke Korea sebanyak 9.900 orang, 8.900 orang di antaranya untuk sektor manufaktur dan 1.000 orang untuk sektor perikanan.

"BNP2TKI berupaya mengajukan tambahan kuota lagi kepada HRD Korea,l katanya.

Dalam surat HRD Korea bernomor: EPST - 990 tanggal 12 April 2012 perihal Pengumuman Ujian EPS TOPIK Tahun 2012  disebutkan jumlah peserta yang lulus dapat berubah sesuai dengan kebutuhan di Korea.

"Mudah-mudahan pengajuan tambahan kuota itu bisa dikabulkan," kata Ade.

Sementara itu Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI Haposan Saragih menjelaskan ada beberapa ketentuan yang harus diikuti peserta ujian EPS TOPIK 2012 antara lain setiap peserta tes hanya diperbolehkan mengikuti tes sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Peserta sesi pertama (pukul 09.00 - 11.00 WIB) yang terlambat tidak bisa mengikuti tes sesi kedua (13.00 - 15.00 WIB).

Selain itu, setiap peserta tes dalam mengisi lembar jawaban harus menggunakan ballpoint/pulpen berwarna hitam, dan peserta harus memastikan jawabannya karena mengoreksi jawaban yang salah tidak diperbolehkan.

Haposan menegaskan penempatan TKI ke Korea Selatan berdasarkan kerja sama pemerintah RI dan Korea Selatan (G to G) sejak 2004 berupa nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dan Kementerian Tenaga Kerja dan Perburuhan Korsel pada 13 Juli 2004 dan diperbarui terakhir pada 14 Oktober 2010. (ANT)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan