Ahad, 4 Mac 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Truk tertabrak KA di Batang Jateng

Posted: 04 Mar 2012 07:17 AM PST

ilustrasi TABRAKAN KERETA.(ANTARA/Idhad Zakaria)

Berita Terkait

Batang (ANTARA News) - Kereta api Kaligung jurusan Semarang-Tegal, menabrak truk di perlintasan tanpa palang pintun Desa Denasri Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu petang.

Tidak ada korba jiwa pada kecelakaan tersebut tetapi mengakibatkan truk dan dua gerbong KA Kaligung tercebur ke areal persawahan.

Sebanyak tiga penumpang truk bermuatan air mineral dikabarkan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari Batang karena mengalami luka serius dan tak sadarkan diri.

Para korban, yaitu pengemudi truk, Dakir mengalami luka tulang dada dan kepala, Ahmad Murtopo, serta Ahmad Sapuan.

Saksi, Sulaiman (50) mengungkapkan bahwa kecelakaan itu berawal dari sebuah truk yang dikemudikan Mustopo (54) warga Dukuh Sidorejo, Desa Subah, Kecamatan Subah melaju dari arah utara menuju selatan.

Namun, katanya, saat sampai di lokasi kejadian, melintas sebuah truk bermuatan air meniral di perlintasan rel KA tanpa palang pintu itu yang dalam waktu bersamaan muncul sebuah KA Kaligung.

"Truk itu dari utara akan menyeberang ke selatan. Namun sebelumnya berpapasan dengan sepeda motor dan berhenti, kemudian kembali berjalan dan saat bersamaan muncul KA Kaligung dari arah timur (Semarang)," katanya.

Akibat terjadi benturan keras dengan KA, truk itu terpental ke areal persawahan sekitar 75 meter.

Namun, katanya, setelah menabrak truk tersebut, KA tetap melaju hingga akhrinya terhenti karena gerbong pertama masuk ke areal persawahan sekitar 200 meter dari tempat kejadian sedangkan gerbong nomor dua keluar dari jalur rel.

Muh Sulhan (47), penumpang KA mengatakan, KA Kaligung dengan jumlah penumpang sekitar 240 orang itu berangkat dari stasiun Poncol Semarang pukul 13.30 WIB dengan tujuan Tegal.

"Kami berangkat dari Semarang pukul 13.30 WIB, dan tidak mengira akan terjadi kecelakaan karena sebelumnya tidak ada masalah apa-apa," kata warga Troso Rt 1/5 Pecakngaan Jepara itu.

Kapolres Batang, AKBP Tony Harsono yang hingga Minggu malam berada di TKP mengatakan, akibat tabrakan itu, kondisi bantalan rel KA mengalami kerusakan cukup parah.

Sedangkan, para korban sudah dilarikan ke RSUD Kalisari Batang dan petugas dari PJKA langsung membetulkan rel dengan cara mengelas dan mengganti bantalan rel serta mengganti baut rel yang rusak.

"Petugas masih membetulkan rel agar jadwal pemberangkatan kereta api tidak terganggu lama, sehingga harus cepat diperbaiki," katanya.

Ia mengatakan, gerbong yang terperosok ke sawah dan keluar dari rel masih ditarik dengan menggunakan kereta api Kumbokarno.

"Untuk masinis KA Kaligung, Hartoyo (52) warga Debong, Tegal Selatan , masih dalam pemeriksaan petugas kepolisian Polres Batang," katanya.(ANT)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pemerintah bekerja dalam tekanan publik

Posted: 04 Mar 2012 06:45 AM PST

Wapemed LKBN Antara, Ahmad Kusaeni (FOTO ANTARA)

Berita Terkait

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia sangat reaktif dan responsif atas agenda setting yang dimainkan oleh aktor non pemerintah dan media sehingga ada kesan pemerintah bekerja dalam tekanan publik, kata Wakil Pemimpin Redaksi LKBN ANTARA, Akhmad Kusaeni.

"Ada kesan pemerintah bekerja atas tekanan media dan opini publik," kata Kusaeni dalam acara pelatihan jurnalistik dan fotografi untuk para staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Minggu.

Padahal, menurut Kusaeni, pemerintah sebetulnya punya kemampuan yang jauh lebih besar dari pihak manapun untuk melakukan agenda setting pemberitaan sebab pemerintah punya informasi dan data yang tak terhingga melalui pejabat-pejabat negara baik di dalam maupun luar negeri.

Seperti halnya dari KBRI KL ini, banyak informasi yang bisa disampaikan secara baik kepada publik di Indonesia mulai dari kegiatan TKI ataupun masyarakat Indonesia yang telah lama tinggal di negara ini.

"Melalui pemberitaan yang baik tentunya memberikan pencitraan yang benar terhadap bangsa Indonesia di luar negeri," ungkapnya.

Oleh karenanya, pelatihan jurnalistik dan fotografi kepada para staf KBRI adalah menjadi bagian penting dalam rangka pencitraan bangsa Indonesia di negara tetangga ini.

Senada disampaikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI KL, Mulya Wirana pelatihan jurnalistik dan fotografi ini banyak manfaatnya dalam rangka tugas pencitraan sekalipun ini bukan menjadi tugas semata dari pihak KBRI saja, tapi juga seluruh WNI.

Oleh karenanya, semakin banyak tulisan ataupun laporan yang bisa dibuat oleh sesama warga Indonesia itu tentu akan semakin baik dan perlu dikomunikasikan melalui karya-karya jurnalistik ataupun fotografi.

Menurut Wirana, semua bagian di KBRI mempunyai peran dalam bidang penerangan yang bisa dituangkan dalam bentuk berita ataupun artikel sehingga masyarakat luas bisa mengetahuinya.

Seperti kisah-kisah mengurus pemutihan bagi para pekerja Indonesia yang mendapatkan paspornya serta masih banyaknya para pekerja yang tidak memiliki dokumentasi pribadi yang benar seperti KTP, surat nikah dan lainnya.

"Semua cerita-cerita itu terkait WNI/TKI di Malaysia ini tentunya punya nilai berita yang perlu disampaikan kepada masyarakat luas," ungkapnya.
(T.N004/M009)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan