Sabtu, 25 Februari 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Harta karun Spanyol mendarat setelah 200 tahun

Posted: 25 Feb 2012 08:26 PM PST

Madrid (ANTARA News) - Koin bernilai hampir setengah juta dolar AS akhirnya tiba di Spanyol, Sabtu (25/2), setelah tergeletak di kapal yang tenggelam selama lebih dari 200 tahun.

Sebelumnya terjadi perselisihan di bidang hukum selama lima tahun antara pemerintah Spanyol dan perusahaan pencari harta karun. Nuestra Senora de las Mercedes. Frigat angkatan laut dengan 49 senjata, berlayar dari pantai Peru --yang saat itu menjadi satu koloni Spanyol-- dengan membawa koin untuk mengisi kembali kocek Spanyol.

Pada 1804, kapal perang Inggris menyerang saat frigat itu mendekati pelabuhan Spanyol, Cadiz, dan kapal tersebut tenggelam. Sebanyak 249 orang tewas, demikian keterangan di jejaring pemerintah Spanyol.

Pada Sabtu (25/2), pesawat militer Spanyol mendarat di pangkalan Angkatan Udara Torrejon di dekat Madrid dengan membawa 594.000 koin emas dan perak yang diperoleh kembali dari rongsokan kapal frigat tersebut oleh Odyssey Marine Exploration, yang berpusat di AS, pada 2007.

Spanyol telah menyatakan di pengadilan bahwa negara itu, bukan perusahaan pencarian harta karun, adalah pemilik sah barang dan kapal tersebut. Seorang hakim AS pada 17 Februari memerintahkan agar koin itu dikembalikan dari Florida.

Perusahaan tersebut menyatakan akan mematuhi putusan itu, kendati wanita jurubicaranya mengatakan perusahaan itu akan mengajukan banding, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Minggu.

"Buat Spanyol, kapal yang tenggelam ini, lokasi arkeologi ini, masih berupa kapal perang dan kami masih memiliki jurisdiksi atas apa yang telah terjadi padanya," katanya.

Pemerintah Spanyol berencana menyimpan, melestarikan dan membuat katalog isi barang berbobot 17 ton itu --yang diperkirakan bernilai 496 juta dolar AS.

Beberapa kota besar bersaing untuk memamerkan koin tersebut, tapi menteri kebudayaan mengatakan belum ada keputusan yang diambil. Spanyol belum mengatakan di mana negara itu akan menyimpan koin tersebut untuk sementara, karena alasan keamanan.

Meskipun harta tersebut sekarang berada di Spanyol, masih ada tindakan hukum yang menunggu.

Kantor berita Spanyol, EFE, melaporkan pemerintah Peru berencana mengajukan banding ke Mahkamah Agung AS untuk menuntut hak sebagian dari barang tersebut.

Sementara itu perusahaan arkeologi kelautan yang berpusat Malaga, Nerea --yang juga bekerja sama dengan Lancho-- telah meminta satu pengadilan Spanyol untuk mengajukan tuntutan terhadap Odyssey karena menimbulkan kerusakan wrisan budaya, kerusakan lokasi arkeologi dan penyelundupan warisan arkeologi.

Media setempat, dengan mengutip keterangan beberapa sumber pemerintah, melaporkan sebagian barang di kapal itu masih berada di Gibraltar, wilayah yang dikuasai Inggris di Spanyol selatan. Kedaulatan wilayah itu masih disengketakan oleh Spanyol.

"Kami berhubungan dengan Kementerian Urusan Luar Negeri Spanyol. Namun, kami belum menerima konfirmasi apa pun bahwa masih ada isi kapal tersebut di Gibraltar," kata juru bicara Kedutaan Besar Inggris di Madrid.
(C003)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Korut peringatkan latihan militer gabungan AS-Korsel

Posted: 25 Feb 2012 05:30 PM PST

Pyongyang (ANTARA News) - Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) Sabtu memperingatkan dua latihan gabungan militer Amerika Serikat-Korea Selatan, dan membandingkan manuver-manuver itu sebagai deklarasi perang.

Dalam satu artikel yang diterbitkan oleh kantor berita resmi KCNA, Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara menyebutkan bahwa latihan militer yang direncanakan itu adalah "tantangan terang-terangan terhadap perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea."

Amerika Serikat dan Korea Selatan merencanakan dua latihan militer bersama, "Key Resolve" dan "Foal Eagle," mulai pekan depan sampai akhir April.

Komisi Pertahanan Nasional memperingatkan dalam artikel tersebut bahwa latihan militer pada dasarnya "deklarasi bisu perang," yang akan disertai dengan "pembalasan fisik yang sesuai."

Pada awal pekan ini, Korea Selatan mengadakan kegiatan latihan peluru tajam meskipun Korea Utara mengancam akan melakukan pembalasan.

Dua jam latihan pada Senin diadakan di perairan lepas pantai pulau-pulau perbatasan barat Korea Selatan Yeonpyeong dan Baengnyeong, yang terletak dekat perbatasan Laut Kuning yang tegang dan tidak diakui oleh Korea Utara.

Perbatasan maritim yang mudah bergolak, disebut Garis Batas Utara, ditarik oleh Komando PBB dipimpin Amerika Serikat pada akhir Perang Korea 1950-53 yang berakhir dengan gencatan senjata.

Suatu baku-tembak artileri sengit terjadi antara kedua belah pihak di dekat Pulau Yonphyong pada November 2010, menewaskan empat warga Korea Selatan.

Kedua pihak saling menuduh sebagai pelaku penembakan pertama.
(H-AK)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan