Isnin, 31 Oktober 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Israel kecam keanggotaan Palestina di UNESCO

Posted: 31 Oct 2011 08:22 PM PDT

Ilustrasi (ist)

Berita Terkait

Video

Yerusalem (ANTARA News) - Para pejabat Israel, Senin (31/10), menolak dengan keras keputusan 107 suara, dan 14 suara yang menolak, yang mengakui delegasi Palestina sebagai anggota ke-195 di Sidang Majelis Umum Organisasi Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Sebanyak 52 suara abstain dalam pemungutan suara yang diselenggarakan di markas besar organisasi itu di Paris.

Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya menyebut keputusan itu sebagai sebuah langkah sepihak Palestina yang tidak akan membawa perubahan di lapangan tapi justru akan menghapus kemungkinan lebih jauh untuk mencapai kesepakatan perdamaian.

"Israel tidak boleh dipermainkan, dari waktu ke waktu, sebagai parasit Timur Tengah," kata Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, yang juga menentang langkah Palestina itu.

Lieberman, berdasarkan siaran Radio Israel, menambahkan rakyat Palestina harus membayar atas apa yang mereka kerjakan. Langkah-langkah sepihak itu harus menerima balasan yang jelas.

Palestina percaya pengakuan simbolis yang besar akan tetap membantu mereka dalam meraih kesempatan sebagai anggota penuh PBB sejak Presiden Palestian, Mahmoud Abbas, mengajukan keanggotaan negaranya ke badan dunia itu, pada 23 September.

Dengan mengutip pernyataan keempat anggota Kuartet Internasional untuk perdamaian Timur Tengah --AS, PBB, Uni Eropa, dan Rusia-- agar kedua pihak kembali berunding secara langsung, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan langkah Palestina di UNESCO, serta langkah-langkah serupa di badan-badan PBB, sama saja dengan penolakan terhadap upaya masyarakat internasional untuk memajukan proses perdamaian.

AS menentang tindakan-tindakan sepihak, baik yang dilakukan Palestina atau Israel.

"Tindakan hari ini akan mempersulit kemampuan kami untuk mendukung UNESCO," kata Wakil AS di UNESCO, David T. Killion, kepada para wartawan setelah pemungutan suara berlangsung.

Pernyataan Killion tersebut mengisyaratkan penarikan dukungan dana AS kepada UNESCO. AS memberi dana sekitar 80 juta dolar AS, 22 persen dari pendanaan badan PBB itu.

"Sikap AS telah jelas mengenai perlunya penyelesaian dua-negara, tapi satu-satunya cara ialah melalui perundingan langsung dan tidak ada jalan pintas, inisiatif seperti hari ini sangat kontraproduktif," kata Killion.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri tersebut menyiratkan kemungkinan Israel mungkin tidak akan lagi melakukan kerja sama dengan UNESCO akibat pemungutan suara tersebut.

"Terkait dengan keputusan penerimaan Palestina sebagai anggota tetap UNESCO, Israel akan mempertimbangkan langkah berikutnya untuk kerja sama yang sedang berlangsung dengan organisasi itu," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.

(Uu.SDP-16/A/C003)

(T.SDP-16/A/C003/C003) 01-11-2011 10:12:07

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Dua pekerja di Ghana tertimpa tiang telepon hingga tewas

Posted: 31 Oct 2011 08:09 PM PDT

Takoradi, Ghana (ANTARA News) - Dua pekerja perusahaan telekomunikasi di Ghana tewas ketika korban membongkar tiang telepon usang yang kemudian menimpa mereka, Senin.

Kedua korban yakni Paul Opare (30) dan Solomon Babbey (31) adalah pekerja perusahaan telekomunikasi IPF Mast Construction Company Ltd. Ketika insiden berlangsung yang berjarak 90 kilometer sebelah utara dari kota pelabuhan Barat Takoradi dan 218Km sebelah barat dari ibu kota, Ghana, Accra., enam rekan kerja mereka berada bersama.

Kepala Polisi Kwesimintsim DS P Aklogo Ayamga Yakubu mengatakan perusahaan telekomunikasi itu dikontrak oleh perusahaan telepon seluler terbesar di Ghana, Mobile Telecoms Network (MTN), untuk memasang tiang telepon mereka.

"Tetapi begitu sampai di lokasi, mereka menemukan masih ada tiang lama dan dua di antara mereka memutuskan untuk memanjat dan membongkarnya," kata Yakubu, seperti dikutip Xinhua.

Paul Opare, lanjut Yakubu, tewas seketika, sedangkan Solomon Gabby dinyatakan tewas setelah dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Effiakwesimintim.

Yakubu menambahkan saat ini kedua jenazah berada di rumah sakit yang berada di pinggiran kota Takoradi itu, sedangkan pihak kepolisian telah memulai penyelidikan mengenai kecelakaan kerja itu.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan