Isnin, 10 Oktober 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Tiga Menteri Iran ditargetkan sanksi baru Uni Eropa

Posted: 10 Oct 2011 09:43 PM PDT

Luksemburg (ANTARA News/AFP) - Tiga menteri Iran berada dalam daftar 29 orang yang ditargetkan oleh sanksi baru Uni Eropa, menurut sumber-sumber diplomatik, Senin.

Para menteri dalam daftar itu adalah untuk intelijen (dinas rahasia), kehakiman, dan kebudayaan, yang diikuti oleh seorang mantan menteri dalam negeri dan juga gubernur, penuntut dan direktur penjara, kata sumber tersebut menambahkan.

Sanksi itu akan berlaku pada Selasa ketika sanksi itu dipublikasikan dalam buku catatan EU yang sah, Official Journal.

Para menteri luar negeri EU telah mendaftar larangan perjalanan dan pembekuan aset orang-orang Iran itu, di samping sanksi lainnya terhadap Belarus, di Luksemburg, Senin.

Sanksi itu menyusul serangkaian langkah pembatasan pada Maret lalu terhadap 32 warga Iran, dan juga rencana untuk memukul Bank Komersial Suriah, yang telah dihantam oleh pembekuan aset AS pada Agustus lalu, menurut beberapa diplomat.

Heydar Moslehi, menteri intelijen, dianggap bertanggungjawab atas ruangan penyiksaan di penjara Evin yang terkenal, Seksi 209. Moslehi dituduh memerintahkan penahanan sewenang-wenang dan penuntutan sejumlah tokoh oposisi.

Menteri Kebudayaan Mohammad Hosseini dianggap bertanggungjawab terhadap penyensoran pers dan juga penangkapan sejumlah wartawan dan artis, kata sumber yang sama.

Menteri Kehakiman Seyyed Morteza Bakhtiair dikatakan telah mengusik tokoh-tokoh Iran terkemuka yang tinggal di luar negeri.

Mantan Mendagri Sadeq Mahsouli dan kepala regu anti-kejahatan komputer polisi juga ada dalam daftar itu, karena penyelidikan terhadap tokoh-tokoh oposisi yang menggunakan Internet.

Di Belarus, tempat Presiden Alexander Lukashenko telah melemparkan ratusan pepentangnya ke penjara, empat dari 16 orang yang dimasukkan dalam daftar hitam itu dipercaya terlibat dalam kasus pengadilan terhadap pemimpin sebuah kelompok HAM, Ales Beliatsy, yang telah memicu kebencian global dan seruan bagi pembebasannya.
(S008)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Hiu putih diduga penyebab hilangnya pria Australia

Posted: 10 Oct 2011 08:27 PM PDT

Perth, Australia (ANTARA News) - Seorang pria yang hilang sewaktu sedang berenang di satu pantai terkenal Australia diduga menjadi korban ikan hiu putih berukuran besar, kata polisi Selasa.

Bryn Martin (64) terakhir kali terlihat Senin pagi (10/10) di perairan tenang, saat ia berenang, kegiatan rutin yang dilakukannya, di lepas pantai Cottesloe Beach di Perth.

Para polisi penyelam menemukan peralatan renangnya di dasar laut pada Senin sore, dan mengatakan kerusakan yang ditemukan mirip dengan akibat serangan ikan hiu.

Perwira polisi setempat Neil Blair mengatakan istri dari pria yang hilang tersebut mengkonfirmasi jenis peralatan yang telah dipakai suaminya.

"Para ahli perikanan telah meneliti perenang itu dan berpendapat kerusakan tersebut mirip dengan yang disebabkan oleh serangan ikan hiu," kata polisi itu kepada wartawan, sebagaimana dikutip AFP, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa.

Jika terbukti, itu akan menjadi serangan mematikan kedua oleh ikan hiu di lepas pantai Cottesloe dalam 11 tahun, setelah seorang pria diserang di perairan dangkal dan tewas pada 2000.

Peristiwa tersebut terjadi setelah kematian seorang peselancar dalam serangan ikan hiu di dekat Dunsborough, juga di Australia Barat, pada September.

Kejadian itu adalah serangan maut oleh ikan hiu di negeri tersebut sejak Februari, ketika seorang pencari tiram diserang di lepas pantai South Australia, dan yang keempat sejak peristiwa Desember 2008.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan