Khamis, 29 September 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Israel Bangun Pemukiman, Palestina Tolak Negosiasi

Posted: 29 Sep 2011 06:49 PM PDT

TEPI BARAT - Peluang untuk membuka kembali negosiasi damai antara Palestina dan Israel sepertinya tertutup. Hal ini dilihat dari keengganan Palestina untuk melakukan negosiasi selama Israel masih membangun pemukiman di Yerusalem Timur.


Sebelumnya kuartet mediator Timur Tengah yang diisi oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Rusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan proposal negosiasi kepada Palestina dan Israel.


Namun Sekretaris Otoritas Palestina (PLO) Yasser Abed Rabbo mengatakan, proposal dari kuartet yang meminta Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman dan menggunakan perbatasan 1967 sebagai pembahasan negosiasi telah ditolak Israel. Untuk, Palestina menolak dilakukan negosiasi bila Israel terus membangun pemukiman Yahudi.


"Pihak Palestina dengan tegas menyatakan tidak bisa melakukan negosiasi selama Israel masih terus melakukan pembangunan pemukiman dan mencuri lahan kami," ungkap Rabbo seperti dikutip the Globe and Mail, Jumat (30/9/2011).


Sementara pihak kuartet sendiri mendesak agar kedua pihak yang bertikai dalam kembaji duduk di meja perundingan dalam waktu satu bulan. Kuartet mediator itu juga menyerahkan proposal perundingan mengenai perbatasan dalam waktu tiga bulan dan perampungan perjanjian damai pada akhir 2012.


Tetapi pihak kuartet ini sendiri gagal untuk menyepakati referensi aturan kompromi yang mungkin saja dapat menyelamat negosiasi damai dari Palestina-Israel.


Palestina sendiri merasa tidak yakin dapat meraih perdamaian Negeri Yahudi tersebut. Frustrasi dengan kegagalan negosiasi yang sudah berjalan selama 20 tahun, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengajukan proposal keanggotaan penuh di PBB.


Jumat 23 September pekan lalu, proposal tersebut secara resmi sudah diajukan ke PBB. Saat ini Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mulai membahas keanggotaan Palestina. Delapan anggota DK PBB menunjukan dukungannya atas proposal tersebut.


Palestina sendiri membutuhkan 10 suara untuk diakui sebagai anggota penuh. Namun, meskipun nantinya mendapatkan 10 suara, resolusi Palestina otomatis gagal bila AS secara resmi mengajukan veto atas proposal Palestina. AS sendiri secara terang-terangan menolak proposal yang diajukan Palestina itu.

(faj)

WNI Tewas Saat Mengecat Gedung di Malaysia

Posted: 29 Sep 2011 06:27 PM PDT

MALAKA - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) tewas terjatuh saat dirinya hendak mengecat sebuah gedung mal di Malaka, Malaysia. WNI tersebut menaiki sebuah kotak pengangkut yang ditarik oleh sebuah alat berat.


Dua orang dikabarkan berada di dalam pengangkut tersebut saat kejadian berlangsung. Mereka diangkat hingga setinggi 50 meter saat kerusakan teknis menimpa alat berat yang mengangkut kotak itu dan menyebabkannya menabrak dinding.


Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian mengaku mendengar suara keras. Saat mereka mencari sumber suara itu, warga terkejut melihat dua orang terkapar di darat dan dipenuhi dengan darah.


"Mereka mulai mengerjakan proyek tersebut dua hari lalu. Kami menyesal dengan insiden yang terjadi saat ini," ungkap Manajer mal Dataran Pahlawan Narendra Kumar seperti dikutip The Star, Jumat (30/9/2011).


Kumar sendiri mengaku bahwa pihak kontraktor yang memperkerjakan kedua korban ini, sudah diberitahu mengenai insiden yang terjadi.


Sementara Deputi Kepala Polisi Melaka Tengah Muhammad Koey Abdullah mengatakan, korban tewas diketahui bernama Tasmikin. Sementara korban lain yang dikabarkan terluka, diketahui bernama Sutrisno. Kedua korban dipastikan WNI.


Jasad dari Tasmikin saat ini berada di Rumah Sakit Malaka untuk dilakukan visum. Sementara Sutrisno dirawat di rumah sakit yang sama untuk menjalani perawatan atas luka-lukanya. 

(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan