Khamis, 29 September 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Bayi tanpa dinding perut dirujuk ke Surabaya

Posted: 29 Sep 2011 08:19 AM PDT

Pamekasan (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Pamekasan, Madura, Jawa Timur, berencana merujuk perawatan seorang bayi anak pasangan keluarga miskin di wilayah itu yang terlahir tanpa dinding pusar ke Surabaya.

"Perawatan selama di Surabaya, termasuk pelaksanaan operasinya akan menggunakan surat pernyataan miskin dari Bupati Pamekasan," kata Kepala Dinkes setempat, Ismail Bey, Kamis.

Bayi ini merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri Muhammad Ramli (50) dan Eka Wahyuni (45), warga Desa Bettet, Kecamatan Kota, Pamekasan. Ia diberi nama Roihan Wahyudi dan berjenis kelamin laki-laki.

"Sudah lima hari lalu bayi ini lahir dan kondisinya memang seperti ini," tutur Muhammad Ramli.

Akibat kelainan ini, Raihan mengalami pembengkakan hati dan kerusakan empedu, sehingga perutnya tampak membesar, bahkan sebagian terburai.

Menurut Ramli, hampir setiap saat anaknya selalu menangis, hingga membuat kedua orang tuanya bingung. "Mungkin sakit, wong perutnya seperti ini," ucap Romli dengan nada sedih.

Pada Kamis (29/9), Bupati Pamekasan Kholilurrahman bersama Kepala Dinas Kesehatan Ismail Bey mendatangi langsung rumah keluarga bayi ini.

Hadir pula bersama rombongan bupati, Direktur RSD Pamekasan dr Iri Agus Subaidi dan dokter spesialis anak, dr Gatot.

Menurut Gatot, secara medis, bayi Raihan tergolong menderita "omphalocele" atau hernia tali pusar. Kelainan yang terjadi di perut Raihan diperkirakan karena faktor genetik.

"Harapan sembuh memang tipis karena banyak bayi yang seperti ini tidak tertolong. Tetapi masih ada kemungkinan bisa tertolong karena usus masih terbungkus selaput meski tipis," katanya menjelaskan.

Menurut Bupati, pihaknya tidak hanya membantu pengobaran bayi Roihan hingga sembuh, akan tetapi juga akan menanggung biaya hidup keluarganya selama berada di Surabaya.

"Kami akan menggunakan dana sosial yang ada di Dinsosnakertrans. Jadi semuanya mulai dari operasi hingga biaya hidup keluarganya yang menjadi selama ada di Surabaya akan ditanggung pemkab," kata Kholilurrahman menjelaskan.
(T.KR-ZIZ/H-KWR)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Kerugian akibat gempa subulussalam capai Rp80 miliar

Posted: 29 Sep 2011 08:05 AM PDT

Banda Aceh (ANTARA News) - Kerugian material dari kerusakan fasilitas umum dan rumah penduduk akibat gempa di Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, diperkirakan mencapai Rp80 miliar, kata anggota Komisi VIII DPR RI Sayed Fuad Zakaria.

"Kami telah mendapat laporan kerugian akibat kerusakan fasilitas umum dan rumah penduduk dari dua pemerintah setempat," katanya saat dihubungi dari Banda Aceh, Kamis malam.

Sayed Fuad Zakaria menyatakan, sejumlah anggota Komisi VIII DPR RI yang dipimpin Gondo Radityo Gambiro telah melakukan rangkaian pertemuan dengan muspida di dua daerah itu pada Rabu (28/9).

Dari total kerugian tersebut, politisi Partai Golkar asal daerah pemilihan (dapil) Aceh itu merincikan kerugian terbesar sebagai dampak dari gempa berkekuatan 6,7 Skala Richter pada 6 September 2011, Kota Subulussalam mencapai Rp50 miliar dan Aceh Singkil Rp30 miliar.

"Semuanya itu dilaporkan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kembali berbagai fasilitas umum yang rusak berat akibat gempa bumi termasuk rumah penduduk," kata dia menambahkan.

Ia menjelaskan, pihaknya bersama anggota Komisi VIII DPR RI akan berupaya memasukkan dana yang dibutuhkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi kembali akibat gempa itu ke APBN-P 2011.

"Kita upayakan bisa masuk dalam program penganggaran APBN-P 2011, jika tidak semua maka sebagiannya harus dilakukan sehingga kondisi di daerah bencana benar-benar bisa pulih kembali," kata Sayed Fuad Zakaria.

Namun, katanya menambahkan, pihaknya berupaya agar dana rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum seperti gedung sekolah, masjid dan meunasah (mushalla) serta puskesmas serta jalan dan jembatan, agar bisa ditangani seluruhnya dari dana APBN.

"Komisi VIII tetap berkomitmen memperhatikan masyarakat, khususnya di daerah yang terkena bencana sehingga kehidupan bisa pulih kembali. Khusus untuk korban bencana gempa itu memang mendapat perhatian serius dari pemerintah," kata Sayed Fuad Zakaria.

(T.A042/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan