Khamis, 7 Julai 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Inikah Orang yang Menewaskan Osama

Posted: 08 Jul 2011 03:18 AM PDT

WASHINGTON, KOMPAS.com - Agen CIA yang bertanggung jawab melacak dan akhirnya menewaskan Osama bin Laden boleh jadi terkuak penyamarannya gara-gara dasi yang dikenakannya.

Pria itu, yang hanya dikenal sebagai "John", adalah analis karir di CIA yang tugasnya selama hampir satu dekade memburu pemimpin jaringan teroris Al Qaeda tersebut. Nama lengkapnya tetap dirahasiakan secara ketat. Namun, sekarang, seorang spy-hunter internet percaya bahwa dia mungkin telah mengidentifikasi agen itu dari satu set foto-foto Gedung Putih, termasuk foto yang sekarang terkenal yaitu yang menunjukkan saat para pejabat senior Gedung Putih menonton pasukan Navy SEAL menyerbu tempat persembunyian Osama.

Pekan lalu CIA mengatakan kepada para wartawan kantor berita AP bahwa John berada di ruangan (para pejabat senior) itu pada saat (menonton Navy SEAL) itu tetapi dia berada di luar frame. Spyhunter John Young, sebagaimana dilansir The Daily Mail, Kamis (7/7/2011), lalu mempelajari foto tersebut dan memperhatikan seorang pria berbadan tinggi dengan dasi kuning bermotif yang berdiri di luar frame (yang tertangkap kamera hanya dasinya itu). Young lalu memeriksa dan membandingkan foto itu dengan foto lain yang diambil pada waktu yang sama dan menemukan seorang orang pria yang mengenakan dasi kuning bermotif itu dalam tampilan penuh.

Berita AP menyatakan, "dua hari setelah kematian Osama', John mendampingi Direktur CIA, Leon Panetta, ke Capitol Hill untuk memberikan kesaksian di depan komite intelijen Senat tentang operasi tersebut. Young lalu memeriksa sebuah foto ketika Panetta meninggalkan rapat tersebut pada tanggal 3 Mei, dan dengan jelas tampak di latar belakang pria itu dengan dasi yang sama, kuning bermotif.

Hampir semua pejabat yang terlibat dalam perburuan Osama telah menjaga ketat rahasia identitas mereka demi keselamatan mereka sendiri. Mereka tidak ingin namanya dikaitkan dengan operasi perburuan Osama Bin Laden itu.

Analis CIA bernama John tersebut adalah orang pertama yang secara tertulis, pada musim panas lalu, menyatakan bahwa mereka mungkin telah mendapatkan petunjuk jitu untuk menemukan Osama. Dia memeriksa tumpukan petunjuk yang mengarahkan CIA ke tempat persembunyian Osama di Abbottabad, Pakistan itu. Pria itu termasuk orang-orang yang sangat yakin yang mengatakan kepada Presiden Obama bahwa Osama mungkin berada balik dinding tembok itu.

CIA telah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengizinkan John untuk berbicara kepada wartawan. The Associated Press menyetujui permintaan CIA untuk tidak mempublikasikan nama lengkapnya dan menahan rincian tertentu dari biografi sehingga dia tidak akan menjadi target serangan balasan. Mereka diberitahu, "Sebut saja dia John, nama tengahnya."

Kemampuan John untuk melihat hal penting dari rincian yang tampaknya tidak penting, yaitu menenun helai-helai informasi yang beragam menjadi cerita bermakna, memberinya tempat tertentu untuk memburu teroris. John McLaughlin, wakil direktur CIA yang sering dipanggil John pada hari-hari setelah serangan tahun 2001, mengatakan, "Dia selalu bisa memberikan anda implikasi yang lebih luas dari semua rincian yang kami kumpulkan." Salah seorang mantan bosnya mengakui bahwa dia tidak tahu persis apa posisi John. "Saya tahu dia adalah orang di ruangan yang selalu saya dengarkan," kata pejabat itu.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Sadap Telepon, Koran Terbesar Inggris Ditutup

Posted: 08 Jul 2011 02:19 AM PDT

LONDON, KOMPAS.com - News of the World (NOTW), surat kabar bertiras terbesar di Inggris, ditutup akibat skandal penyadapan telepon terhadap ribuan orang, Kamis (7/7/2011).

Rupert Murdoch membeli NOTW pada 1969 dan menjadikannya salah satu media cetak bertiras terbesar dunia. Hingga terbitan pekan lalu, tiras NOTW mencapai 2,6 juta eksemplar.

James Murdoch, bos News International yang merupakan pemilik NOTW, sendiri yang mengumumkan penutupan surat kabar berumur 168 tahun itu.

Putra konglomerat media Rupert Murdoch itu menyatakan, edisi Minggu (10/7/2011) bakal menjadi terbitan terakhir. Pada edisi itu, kata Murdoch, tabloidnya tidak menerima iklan dan semua keuntungan edisi itu disumbangkan untuk amal.

"Setelah berkonsultasi dengan kolega senior, saya memutuskan untuk mengambil tindakan tegas demi kehormatan surat kabar ini. Minggu ini akan menjadi edisi terakhir News of the World," kata James Murdoch, Kamis (7/7/2011).

James Murdoch memuji sejarah NOTW yang berperan dalam memerangi kejahatan, mengungkap skandal, dan menentukan agenda pemberitaan di Inggris.

"Namun hal-hal baik yang sudah dilakukan News of the World ternodai tindakan yang salah. Dan jika tuduhan itu benar, tindakan itu sangat tidak manusiawi dan tidak mendapat tempat pada perusahaan kita," kata putra mahkota Rupert Murdoch itu.

Rupert Murdoch membeli NOTW pada 1969 dan menjadikannya salah satu media cetak bertiras terbesar dunia. Hingga terbitan pekan lalu, tiras NOTW mencapai 2,6 juta eksemplar.

Penyelidikan atas dugaan penyadapan telepon oleh NOTW itu sebenarnya telah berlangsung selama beberapa tahun. Selama ini yang diketahui menjadi korban penyadapan adalah kaum pesohor dan tokoh publik lain.

Namun awal pekan ini, skandal ini meledak setelah terungkapnya dugaan seorang penyelidik yang bekerja untuk NOTW telah mendengarkan dan "menghapus" pesan suara (voicemail message) seorang remaja 13 tahun yang kemudian ditemukan tewas.

Para wartawan atau penyelidik yang bekerja pada NOTW membobol ponsel para selebritas, politisi, dan orang-orang yang terlibat dalam kasus besar, termasuk korban kejahatan dan korban bom teroris.

Tuduhan lain yang diungkap adalah dugaan penyuapan terhadap polisi untuk mendapat informasi. Surat kabar Evening Standard melaporkan sejumlah wartawan dan pejabat senior mengeluarkan lebih dari 100.000 poundsterling (Rp 1,3 miliar) untuk membayar polisi.

Skandal ini juga menjadi pukulan berat bagi Perdana Menteri Inggris David Cameron yang dikenal dekat dengan beberapa editor NOTW yang diduga terlibat dalam skandal penyadapan itu.

Salah satunya Andy Coulson yang ditunjuknya menjadi direktur komunikasi dalam kabinetnya. Coulson yang menyangkal terlibat mundur Januari lalu ketika skandal itu mulai terbuka. The Guardian melaporkan, Coulson bakal ditahan pada Jumat (8/7/2011).

Penutupan NOTW juga diduga sebagai langkah untuk menyelamatkan upaya Murdoch dengan News Corp-nya untuk menjadi menguasai sepenuhnya BSkyB. Kini News Corp baru memiliki 39 persen saham perusahaan penyiaran itu.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan