Selasa, 14 Jun 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Polisi Tangkap Pengedar Uang Palsu

Posted: 14 Jun 2011 06:58 AM PDT

Seorang ibu menunjukkan selembar uang palsu (FOTO ANTARA/Saiful Bahri)

Berita Terkait

Banda Aceh (ANTARA News) - Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, menangkap tiga tersangka pembuat dan pengedar uang palsu.

Kapolres Nagan Raya, AKBP Heri Heriandi SIk, melalui Kasat Reskrim AKP Maryono di Jeuram, Selasa mengatakan ketiga tersangka itu yakni pengedar Sar (28) dan Irw (35), serta pembuat Def (25), saat ini sudah diamankan bersama barang bukti berupa uang palsu Rp1.800.000, handphone dan sebuah tas.

"Sar dan Irw ditangkap di Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nadan Raya, sedangkan Def diamankan saat berada di Gampong (desa) Cot Abeuk Kecamatan Suka Jaya, Kota Sabang," kata Kapolres Nagan Raya AKBP Heri Heriandi SIk.

Menurut dia, tersangka Sar yang bekerja sebagai sopir pada salah satu perusahaan perkebunan dan rekannya Irw diamankan saat membelanjakan uang palsu di kawasan Kuala Tripa. Keduanya memperoleh uang palsu dari Def, seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi komputer di Kota Sabang.

Sar dan Irw mendapat uang palsu lembaran Rp100 ribu sebanyak Rp10 juta dari tersangka Def. Mereka membeli rokok di sejumlah warung di Kabupaten Nagan Raya.

Tersangka Sar dan Irw sempat dihakimi massa karena dicurigai mengedarkan uang palsu dengan membeli rokok di beberapa warung.

"Kedua tersangka sempat melarikan diri dan membuang barang bukti namun petugas dan warga berhasil menangkapnya kembali," kata Kapolres.

Sementara informasi tentang tersangka Def diperoleh dari pengembangan terhadap Sar dan Irw.

"Kami juga berkoordinasi dengan Polres Sabang dan berhasil mengamankan Def di kediamanya," katanya lagi.

Dari kediaman Def polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya satu unit printer, satu unit sepeda motor dan handphone.

(T.KR-IRW) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

2012 Seluruh Tender APBD Makassar Harus Melalui "online"

Posted: 14 Jun 2011 06:55 AM PDT

Tidak hanya pengusaha saja, SKPD juga diwajibkan menyerahkan dokumen tentang panitia lelang di masing masing instansi.

Berita Terkait

Video

Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar menginstruksikan kepada seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat daerah agar menenderkan proyek APBD menggunakan sistem "online" pada 2012.

"Sistem tender ini berdasarkan aturan yang dibuat oleh pemerintah pusat. Ini dilakukan agar semua proyek pengadaan barang dan jasa bisa berjalan lancar tanpa harus ada penyalahgunaan wewenang," ujar Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Makassar Alimuddin Tarawe, di Makassar, Selasa.

Ia meminta kepada seluruh SKPD terkait agar segera melengkapi administrasinya untuk masuk dalam sistem tersebut.

Keharusan seluruh proyek pengadaan barang dan jasa itu sesuai dengan petunjuk Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 pengganti Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

Dituturkannya, seluruh pengadaan barang dan jasa sudah harus melalui fasilitas "online" tender. Ke depan seluruh pengusaha sudah tidak harus mengajukan penawaran dan kelengkapan administrasi.

Proses tender dapat dilaksanakan dimana saja melalui jaringan internet tanpa terkecuali seluruh tender yang menggunakan dana negara juga harus melalui proses ini.

Untuk itu, seluruh perusahaan yang ingin ikut dalam proses tender pemerintah harus menyerahkan berkas dan syarat peserta lelangnya ke bagian Ekbang Pemkot Makassar untuk diregistrasi, selanjutnya mendapat pengakuan agar menjadi peserta dalam setiap tender pemerintah kota.

"Tidak hanya pengusaha saja, SKPD juga diwajibkan menyerahkan dokumen tentang panitia lelang di masing masing instansi," katanya.

Sementara itu, DPRD Makassar juga berharap sistem tender "online" ini dapat menghindari adanya penyalahgunaan wewenang saat pelaksanaan tender.

"Kita sangat berharap tidak ada lagi kecurangan yang terjadi disaat pelaksanaan tender dilakukan. Salah satu yang menjadi masalah keuangan daerah saat ini yakni banyaknya tender yang berpihak pada beberapa peserta saja. Akibatnya kerap terjadi suap disaat tender dilakukan," ujar anggota DPRD Makassar Hasanuddin Leo.

(T.KR-MH/C/S016/S016) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan