Selasa, 14 Jun 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Unhas Wakili Indonesia Ikuti Kompetisi Tari Internasional

Posted: 14 Jun 2011 05:11 AM PDT

Makassar (ANTARA News) - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Universitas Hasanuddin (Unhas) ditunjuk mewakili Indonesia untuk berkompetisi dalam "25th International Golden Karagoz Folk Dance Competition" di Turki pada 7-12 Juli 2011.

Pembina UKM Seni dan Tari Unhas sekaligus ketua rombongan kontingen, Ilham Mahmud di Makassar, Selasa, menjelaskan, grup tari Unhas yang terdiri dari 24 penari akan berkompetisi dengan 17 peserta dari negara-negara Eropa dan Asia seperti China, Thailand, Korea dan Jepang.

Salah seorang penari yang akan mengikuti kompetisi ini, Surniati, menjelaskan, materi yang akan dibawakan dalam kompetisi tersebut terdiri atas tujuh tarian.

Tujuh materi tarian tersebut terdiri atas tarian dari Sulawesi Barat, Kondo Sapata, tari multi etnis mewakili Suku Bugis, Mandar, Luwu dan Toraja, tari Soya-soya dari Maluku Utara, tari Saman dari Aceh dan Simponi Kecapi dari Kabupaten Sidrap, Sulsel dan Orkes to Riolo serta Parasanganta dari Makassar.

"Ini pertama kali bagi kami mewakili mewakili indonesia, kami sudah siap dengan melakukan latihan secara intensif terutama menjelang kompetisi," katanya. (*)
(T.KR-RY/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Pria Lebih Peduli pada Mobilnya Ketimbang Kesehatannya

Posted: 14 Jun 2011 03:01 AM PDT

Ilustrasi (rent-guides.blogspot.com)

Berita Terkait

Video

London (ANTARA News) - Sebuah survei mengungkap bahwa hampir 70 persen pria merasa lebih mudah untuk merawat mobil mereka ketimbang kesehatan mereka sendiri.

Beberapa pria mungkin mengabaikan gejala dari kondisi kesehatan yang membutuhkan perawatan dan tak akan pergi ke dokter selama enam bulan hingga setahun. Padahal mereka sedang mengalami gejala penyakit.

Scott Williams, wakil presiden dari Mens health network (MHN),mengatakan statistik itu tampak menakutkan, terutama mengenai anggapan bahwa banyak penyakit dapat dicegah sebelum hal itu terlambat untuk diobati.

MHN melakukan sebuah survei online nasional bersama Abbott Laboratories sebagai partnernya. Survei itu menyertakan 501 pria berusia 45 hingga 65 tahun. Mereka melihat bagaimana proaktifnya pria ketika berhubungan dengan masalah kesehatan.

Hasil itu menegaskan sinyalemen pakar kesehatan bahwa pria kerap tidak ingin menerima kenyataan. Ini mengaitkan nilai sosial yang mengkondisikan anak lelaki dituntut berani menghadapi penyakit.

"Ketika anak laki-laki berusia lima tahun dan lututnya terluka, ia diberitahu bahwa anak kuat tak boleh menangis," ujarnya.

Dr.Harry Fisch, professor dari klinik urologi New York dan rumah sakit Presbiterian/Weill Cornell Medical College, mengatakan "pada usia 40 tahun, tubuhnya mulai berubah. Dan pria kerapkali melupakan perawatan kesehatan."

Perempuan juga memainkan peran. Lebih dari 40 persen responden menyatakan mereka khawatir soal kesehatan dari pasangan mereka.

Dan 56 persen perempuan lebih khawatir mengenai kesehatan pasangan mereka ketimbang kesehatan mereka sendiri, menurut keterangan foxbussiness.
(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan