Jumaat, 12 Julai 2013

detikcom

detikcom


Begini Curhat Napi LP Tanjung Gusta ke Menkum HAM

Posted: 12 Jul 2013 12:19 PM PDT

Medan, - Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin langsung diberondong curhat para napi penghuni Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan. Para napi bicara soal PP remisi hingga mengeluhkan kondisi mereka di jeruji sel.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Klas 1 Medan, di Jalan Permasyarakatan, Tanjung Gusta, Jumat (12/7/2013), salah seorang delegasi napi menyatakan mereka ingin agar Peraturan Pemerintah (PP) soal tidak adanya perolehan remisi untuk napi tertentu, agar dihapus.

"Kami bukan penjahat pak, kami hanya tersesat. Jadi tolonglah pak PP itu di hapus," kata seorang napi bernama Henri.

Mereka juga melaporkan tentang kondisi di LP yang membuat mereka tidak bisa beribadah. Air dan listrik yang padam menyulitkan mereka. Para narapidana resah karena sejak pagi hingga menjelang berbuka puasa, listrik di lapas mati total.

Kondisi makin buruk, karena pompa air juga tidak berfungsi sehingga banyak narapidana tidak dapat mandi dan membersihkan badan.

"Kami dalam tahap tobat Pak, dan kami mau menjalankan ibadah puasa. Jadi tolong listrik dan air di perhatikan jangan sampai terhenti," kata Siregar.

Menanggapi permintaan itu, Menteri Hukum dan HAM RI Amir Syamsudin menyatakan akan mempertimbangkannya. Dia menilai permintaan tersebut juga cerminan dari keinginan penghuni LP di tempat yang lain.

"Ini bukan hanya aspirasi warga binan yang ada di LP Tanjung Gusta tapi juga merupakan aspirasi warga binaan di seluruh Tanah Air. Sudah menjadi kewajibab saya mencari solusi itu janji yang saya harus tepati. Juga fasilitas yang akan diperbaiki," katanya.

Saat Sholat Tarawih, Ratusan Rumah di Balikpapan Jumat Malam Terbakar - Simak Selengkapnya di "Reportase Pagi Akhir Pekan", Pukul 04.45 - 05.15, hanya di TRANS TV

(rul/fdn)

Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Ahok Akui PKL Tanah Abang Paling Sulit Ditertibkan

Posted: 12 Jul 2013 11:43 AM PDT

Jakarta - Pedagang kaki lima di kawasan Tanah Abang masih belum berhasil ditertibkan. Wagub DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengaku penertiban PKL Tanah Abang paling sulit diantara 2 pasar besar lain, yaitu Pasar Minggu dan Pasar Jatinegara.

"Penertiban PKL ini lumayan di beberapa wilayah, kecuali Tanah Abang," ujar Basuki alias Ahok di Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2013).

Menurut Ahok, mafia di kawasan Tanah Abang terlalu besar. Mereka sudah puluhan tahun beroperasi di area tersebut.

"Mafianya terlalu besar. Karena Al Capone (bos mafia Amerika) aja terlalu lama ini," kata Ahok.

Sementara itu, Blok G Pasar Tanah Abang yang akan dijadikan tempat relokasi PKL saat ini sudah direnovasi. lampu-lampu yang semula padam sudah dipasang kembali.

"Sudah kita perbaiki. Pak Gubernur akan kontrol terus," ucapnya.

Selain penertiban PKL, pihaknya juga akan menertibkan titik yang menghambat lalu lintas. Seperti Jalan KS Tubun dan sekitar Bank BCA Slipi.

"Kita nggak bisa serentak karena pasukan kita kurang. Bulan puasa lagi, lemas juga," ujar Ahok.

Saat Sholat Tarawih, Ratusan Rumah di Balikpapan Jumat Malam Terbakar - Simak Selengkapnya di "Reportase Pagi Akhir Pekan", Pukul 04.45 - 05.15, hanya di TRANS TV

(kff/fdn)

Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan