Jumaat, 12 Julai 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Penculik bebaskan sembilan penjinak bom di Guinea-Bissau

Posted: 12 Jul 2013 09:05 PM PDT

Cassalol, Guinea-Bissau (ANTARA News) - Sembilan ahli penjinak bom yang diculik oleh kelompok separatis di Senegal pada Mei dibebaskan pada Jumat di negara tetangga, Guinea-Bissau.

Para sandera yang semuanya warga Senegal itu diserahkan kepada militer Guinea-Bissau di Cassalol, sebuah desa di dekat perbatasan bersama kedua negara Afrika barat itu, demikian dilaporkan wartawan AFP yang berada di lokasi penyerahan.

"Saya membebaskan ahli-ahli penjinak bom itu atas nama Casamance," kata Cesar Atoute Badiate, pemimpin penculik dari kelompok separatis yang berperang untuk memperjuangkan otonomi bagi wilayah Senegal selatan.

Para sandera, yang semuanya terlihat sehat, tidak memberikan pernyataan ketika mereka diserahkan kepada perwakilan Mom Ku Mom, sebuah organisasi yang terlibat dalam penengahan konflik di Guinea-Bissau.

Kesembilan orang itu merupakan bagian dari 12 ahli yang diculik pada 3 Mei oleh Gerakan Kekuatan Demokratis Casamance, yang berperang untuk mencapai kemerdekaan selama tiga dasawarsa ini.

Tiga sandera wanita sudah dibebaskan pada 27 Mei.

Perang kemerdekaan kelompok itu telah menewaskan ribuan orang dan menterlantarkan ribuan lain, namun jumlah pasti mereka tidak diketahui.

Ratusan orang tewas akibat ranjau-ranjau anti-personel dan anti-tank.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Spionase Amerika Serikat bisa bikin marah dunia

Posted: 12 Jul 2013 09:00 PM PDT

Lebih jauh, kasus bermula dari pengungkapan bekas kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat yang kini buron, Edward Snowden, dinyatakan telah membuat marah dunia kepada negara adikuasa itu. Aktivitas spionase itu harus dikutuk dunia, kata mereka.

Pernyataan keras juga disampaikan berkaitan hak-hak mereka memberikan suaka kepada buronan Amerika Serikat, yang merupakan bekas pegawai kontrak badan intelijen negara itu, Edward Snowden.

Menutup hubungan tegang yang telah berlangsung dua minggu antara Amerika Serikat dan Amerika Selatan soal Snowden, para presiden negara-negara blok Mercosur menggelar pertemuan di Montevideo, Uruguay.

Pengaduan-pengaduan tentang Amerika Serikat mengemuka luas agenda pada pertemuan itu.

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, pada penutupan pertemuan tingkat tinggi itu mengatakan blok Amerika Latin akan mengeluarkan pernyataan resmi yang menentang kegiatan mata-mata Amerika Serikat di kawasan tersebut dan menegaskan hak suaka sebagai hak-hak mendasar.

"Kasus spionase global ini telah mengguncang kesadaran rakyat Amerika Serikat dan telah membuat marah dunia," kata Maduro. "Hal itu menegaskan masalah kunci soal etika politik."

Negara-negara blok Mercosur meliputi Venezuela, Brazil, Argentina, Uruguay, dan Paraguay.

"Tindakan spionase apapun yang melanggar HAM, di atas semua hak dasar tentang kerahasiaan pribadi dan yang bersifat mengecilkan kedaulatan negara, harus dikutuk negara manapun yang menyatakan dirinya demokratis," kata Presiden Brazil, Dilma Rousseff, kepada para wartawan saat tiba di tempat pertemuan.

Rousseff, yang dipenjara dan disiksa di bawah kekuasaan militer di Brazil awal '70an, mengatakan, masalah HAM penting bagi negara-negara Amerika Latin yang pernah hidup di bawah kekuasaan diktator selama bertahun-tahun dan sekarang telah menjadi negara-negara demokratis.

Pertemuan itu berlangsung di tengah laporan-laporan yang muncul, Snowden berencana meminta suaka sementara kepada Rusia. Para pemimpin berhaluan kiri di Venezuela, Bolivia, dan Nikaragua telah menawarkan suaka bagi Snowden.

Para pemimpin di Amerika Latin memperlihatkan kemarahan terhadap laporan-laporan yang mengatakan, NSA telah menargetkan sebagian besar negara di kawasan itu dalam program mata-mata dengan melakukan pengintaian terhadap lalu lintas internet; terutama di Kolombia, Venezuela, Brazil dan Meksiko.

"Inilah dunia tempat kita tinggal; dunia dengan penjajahan bentuk baru," kata Presiden Argentina, Cristina Fernandez, dalam pidato penutupan yang disampaikannya di Montevideo.

"(Penjajahan) ini lebih halus dibandingkan dua abad lalu, ketika mereka datang dengan tentara mereka untuk mengambil perak dan emas kami."

Kolombia --sekutu militer terdekat Washington di Amerika Latin-- dan Meksiko, mitra dagang utama Amerika Serikat, bersatu dengan para pemerintah negara-negara Amerika Latin mencari jawaban setelah muncul dugaan spionase Amerika Serikat yang diungkapkan koran di Brazil, Selasa lalu.

(T008/H-AK)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan