Khamis, 6 Jun 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Rahmawati Ragukan Kemampuan Jokowi Jadi Capres

Posted: 06 Jun 2013 03:59 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi Rahmawati Soekarnoputri, calon presiden (capres) 2014 tak harus tua karena anak muda pun jadi. Persoalannya, seorang capres tak cukup hanya menonjol karena performanya, tetapi juga harus kuat pemikirannya.

Saat ditemui di sela-sela peringatan ulang tahun Bung Karno di rumahnya, Jakarta, Kamis (6/6/2013), Rahmawati mengaku belum memberikan penilaian karena nama-nama yang sekarang muncul belum memberi visi misi.

"Saya tidak menekankan tua apa mudanya. Tetapi, performa, pemikiran diperlukan. Kalau dikatakan tua, tidak jelas orientasinya dan disorientasi membawa bangsa ini enggak jelas ke mana, percuma dong," tuturnya. Menurut Rahmawati, capres lebih baik yang muda, militan, progresif, dan memiliki pemikiran revolusioner.

Namun, tidak lantas Rahmawati langsung setuju dengan munculnya Joko Widodo (Jokowi) yang digadang bakal maju sebagai capres. "Dengan segala hormat, Pak Jokowi kan memang populer. Untuk menilai apakah dia akan membawa pikiran-pikiran besar untuk kemajuan ke depan, itu tidak gampang," papar Rahmawati.

"Sekarang kan Pak Jokowi memimpin DKI. Tapi, memimpin negara tidak seperti memimpin Jakarta, sangat kompleks. Kompleksitasnya besar sekali memimpin negara," ujarnya.

Sementara ketika ditanya soal kans keponakannya, Puan Maharani, menjadi capres, Rahmawati menjawab diplomatis. "Kalau boleh, saya pribadi berkomentar Puan masih belum mature," katanya. (Yogi Gustaman/Tribunnews)

 

Editor : Bambang Priyo Jatmiko

PDI-P Belum Tentukan Capres untuk 2014

Posted: 06 Jun 2013 02:45 PM PDT

  • Penulis :
  • Indra Akuntono
  • Kamis, 6 Juni 2013 | 21:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sangat ambisius memenangi pemilu presiden pada 2014. Kaderisasi terus digenjot sekaligus menjaring sosok yang paling layak diusung menjadi calon presiden.

Politisi PDI-P, Maruarar Sirait, mengatakan, ada syarat mutlak yang harus dimiliki setiap calon presiden dari partainya, yakni berintegritas untuk mampu menyelesaikan tiga permasalahan bangsa.

Permasalahan pertama terkait dengan ekonomi. Anggota Komisi XI DPR ini menilai masalah ekonomi tidak sebatas menjaga pertumbuhannya, tetapi juga berkeadilan dan merata. Permasalahan kedua menyangkut soal hukum.

PDI-P, kata Maruarar, menginginkan calon presiden yang mampu membangun hukum adil ke bawah dan runcing ke atas. "Ketiga soal pluralisme karena saat ini begitu banyak masalah kebinekaan," kata Maruarar, di Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2013).

Menurut dia, pilpres mendatang harus dapat melahirkan sosok presiden yang mampu menyelesaikan itu. Sebab, jika tidak, kerugiannya menjadi berlipat, dari sisi waktu, energi, dan biaya. "Sikap PDI-P sampai hari ini belum menentukan dan membicarakan. Saat ini kami ingin lakukan kaderisasi dan fokus memenangi pilkada," ujar Maruarar.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Tiada ulasan:

Catat Ulasan