Khamis, 6 Jun 2013

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Serena perkasa ungguli Sharapova dalam rekor pertemuan

Posted: 06 Jun 2013 07:34 PM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Petenis nomor satu dunia, Serena Williams, masih terlalu perkasa mengungguli petenis nomor dua dunia, Maria Sharapova, pada rekor pertemuan kedua petenis putri papan atas tersebut.

Petenis Amerika Serikat itu mengungguli dengan 13 kemenangan berbanding 2 kemenangan milik petenis asal Rusia.

Akan tetapi, harapan pertandingan final Prancis Terbuka berjalan dengan ketat dapat terjadi seperti pada pertemuan mereka di Miami Master 2013. Di mana, Sharapova berhasil merebut set pertama dengan 6-4, meskipun Serena dapat mengambil dua set berikutnya 6-3, 6-0.

Dua kemenangan Sharapova terjadi pada tahun 2004 di Wimbledon dan Los Angeles Master. Setelah itu Serena sepertinya memahami cara untuk  mengalahkan Sharapova dan memenangkan berturut-turut 12 kemenangan.

Kemenangan terakhir Serena terjadi di lapangan tanah liat (clay) pada final Madrid Terbuka. Sekaligus mengangkat trofi di Madrid.

Berikut ini rekor pertemuan antara Serena Williams melawan Maria Sharapova menjelang final turnamen tenis Prancis. Demikian diberitakan AFP.

Tanda "x" merupakan nomor unggulan, R16 merupakan pertemuan di babak keempat atau enam belas besar, QF merupakan babak perempat final, SF merupakan babak semifinal, F merupakan babak final.

Keterangan ini dumulai dari tahun, turnamen, permukaan lapangan, putaran, pemenang dan angka pada awal nama merupakan unggulan, sedangkan "hard" merupakan lapangan keras, "clay" lapangan tahan liat dan "grass" lapangan rumput.

Serena Williams (AS x1) v Maria Sharapova (Rusia x2)

Williams memimpin 13-2

2013 Madrid Terbuka - clay - F - Serena 6-1, 6-4

2013 Miami Master - hard - F - Serena 4-6, 6-3, 6-0

2013 Doha Master - hard - SF - Serena 6-3, 6-2

2012 Istanbul - hard - F - Serena - 6-4, 6-3

2012 Olimpiade London - grass - F - Serena 6-0, 6-1

2012 Madrid Terbuka - clay - QF - Serena 6-1, 6-3

2011 Stanford - hard - QF - Serena 6-1, 6-3

2010 Wimbledon - grass - R16 - Serena 7-6(11/9), 6-4.

2008 Charleston - clay - QF - Serena 7-5, 4-6, 6-1

2007 Miami Master - hard - R16 - Serena 6-1, 6-1

2007 Australia Terbuka - hard - F - Serena 6-1, 6-2.

2005 Australia Terbuka - hard - SF - Serena 2-6, 6-2, 6-4

2004 Los Angeles - hard - F - Sharapova 4-6, 6-2, 6-4

2004 Wimbledon - grass - F - Sharapova 6-1, 6-4

2004 Miami Master - hard - R16 - Serena 6-4, 6-3.

(A008)

Rusia uji rudal balistik baru

Posted: 06 Jun 2013 07:34 PM PDT

Moskow (ANTARA News) - Pasukan Peluru Kendali Strategis Rusia telah menguji satu prototipe rudal balistik antarbenua ICBM) baru, kata Kementerian Pertahanan.

Uji peluncuran dilakukan pada pukul 21.45 waktu Moskow pada Kamis dari situs pengujian Kapustin Yar di wilayah Astrakhan.

Rudal itu ditembakkan dari sebuah peluncur bergerak, kata kementerian itu dalam satu pernyataan.

"Uji peluncuran itu sukses sebagai [simulasi] hulu ledak menghantam sasaran yang ditunjuk dalam jangka waktu yang ditetapkan," kata pernyataan.

"Pengujian peluncuran ini dimaksudkan untuk mengkonfirmasi karakteristik teknis dari rudal tersebut, serta memeriksa keamanan prosedur peluncuran dan peralatan," kata dokumen.

Rusia mengumumkan pengembangan satu bahan bakar padat ICBM baru, yang pada akhirnya akan menggantikan yang sudah ada Topol-M dan rudal Yars, pada tahun 2012.

Setidaknya tiga uji peluncuran telah dilakukan sebelumnya sejalan dengan program pengujian, dan rudal baru itu bisa dimasukkan ke dalam penugasan pada akhir tahun ini, kata SMF sebelumnya.

Menurut sumber-sumber terbuka, SMF saat ini mengoperasikan sedikitnya 58 rudal berbasis silo SS-18 Satan, 160 Topol bergerak (SS-25 Sickle) sistem rudal, 50 silo-based dan 18 sistem Topol-M bergerak (SS -27 Sickle B), dan 18 sistem RS-24 Yars.

Dua divisi rudal telah sepenuhnya dipersenjatai kembali dengan Topol-M dan sistem Yars, sedangkan persenjataan tiga divisi lainnya akan dimulai akhir tahun ini, menurut SMF.

SMF juga akan menyebarkan dalam waktu dekat sistem baru otomatis manajemen pertempuran (ASBU), yang akan memungkinkan cepat menargetkan kembali ICBM.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan