Jumaat, 3 Mei 2013

Republika Online

Republika Online


Dukungan Moral Diperlukan Pasien Stadium Terminal

Posted: 03 May 2013 09:09 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Pasien dengan stadium terminal perlu perawatan paliatif. Karena bagi pasien yang stadium terminal usaha yang terbaik bukan obat-obatan yang ampuh atau dokter yang pintar.  Dukungan moral, penuh kasih dan pengertian jauh lebih berharga.

Hal itu dikemukakan Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Geriatri RSUP Dr Sardjito, dr Probosuseno, SpPD-KGer FINASIM. Penyakit yang sudah stadium terminal adalah penyakit yang yang sudah tidak bisa diobati lagi, terutama bila penyakitnya sudah parah seperti kanker yang sudah stadium lanjut (stadium IV), AIDS, pasien lanjut usia dengan berbagai penyakit degenerarif kronis seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal, dan gagal hati.

Bagi mereka yang mengalami cobaan akibat penyakit tersebut, terutama yang disertai dengan rasa nyeri, cukup berat menjalani hidupnya. Demikian  pula keluarganya juga ikut merasakan penderitaan tersebut. Tidak hanya penderitaan fisik saja, melainkan juga penderitaan dari aspek psikologis, sosial dan spiritual.

Dia  mengungkapkan orang-orang tua atau orang yang telah lama menderita sakit sering lebih menyukai tetap tinggal di rumah, dalam lingkungan yang biasa baginya dan diantara orang-orang yang dikasihinya daripada opname di rumah sakit,

''Kita harus peka  akan perasaan dan kebutuhan penderita dan diri kita sendiri. Kadang seseorang yang akan meninggal lebih menderita jika mengetahui besarnya biaya untuk mempertahankan hidupnya, yang menyebabkan keluarganya terjerumus dalam hutang,'' ungkapnya, Karena itu, kata dia, perawatan paliatif ini sangat penting.

Begini Kondisi Pria yang Vasektomi

Posted: 03 May 2013 08:38 PM PDT

Sabtu, 04 Mei 2013, 10:38 WIB

emirates247.com

REPUBLIKA.CO.ID, Vasektomi adalah suatu tindakan medis kontrasepsi pada laki-laki dengan cara memotong saluran sperma. Vasektomi juga merupakan metode kontrasepsi permanen dengan angka keberhasilan sangat tinggi yaitu mencapai 99.85 persen.

Laki-laki yang telah melakukan vasektomi akan tetap memproduksi sperma pada buah zakar namun sperma tersebut tidak dapat keluar saat ejakulasi karena salurannya telah diputus. Sel telur pasangan tidak akan dapat dibuahi bila tidak terdapat sperma di cairan ejakulat.

Sperma yang tidak ikut keluar ini tidak akan membahayakan karena akan diserap kembali oleh tubuh dan tidak mempengaruhi kemampuan seorang laki-laki dalam menikmati hubungan seksual, seperti dilansir situs duniafitnes.

Beberapa metode telah dikembangkan dalam melakukan vasektomi. Teknik vasektomi yang terbaru adalah teknik vasektomi tanpa pisau yang dapat dilakukan dengan meninggalkan luka yang amat kecil sehingga tidak memerlukan jahitan dan hampir tanpa perdarahan sehingga tindakan ini tidak memerlukan rawat inap.

Vasektomi merupakan kontrasepsi yang paling efektif pada pria karena lebih hemat dari segi biaya, minimal invasif, dan komplikasi pasca operatif sangat rendah bila dibandingkan dengan kontrasepsi pada wanita yaitu ligasi tuba.

Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah bohong dengan maksud agar mereka tertawa. Celakalah dia...celaka dia. ((HR. Abu Dawud dan Ahmad))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan