Jumaat, 3 Mei 2013

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Istana Liechtenstein di Wina dibuka untuk wisata

Posted: 03 May 2013 07:24 AM PDT

Wina (ANTARA News) - Istana kota di Wina atau Stadtpalais keluarga ningrat Liechtenstein, yang diluncurkan untuk membangkitkan gaya Rococo, pertengahan Abad 19, direncanakan dibuka untuk wisatawan umum untuk pertama kali pada Jumat, setelah pemugaran besar-besaran.

Bangunan istana dari Abad 17 itu sebelumnya adalah hunian milik keluarga ningrat Leichtenstein, salah satu keluarga kaya raya di Wina, dan dipertimbangkan sebagai arsitektur berseni. Keluarga tersebut pindah ke keraton kecil di Alpina.

Gedung itu, yang bergaya Barok pernah, dipugar pada 1840 pada masa neo-Rococo dan mengalami kerusakan akibat serangan bom pada Perang Dunia II, saat satu pesawat tempur menabrak atapnya pada hari-hari terakhir perang, tetapi gedung tersebut tetap berdiri kokoh.

Pada tahun 1970-an bangunan itu sempat diperbaiki tambal-sulam dan Kementerian Luar Negeri Austria memanfaatkan beberapa ruang sebagai kantor dengan menyembunyikan ornamennya dengan dinding palsu serta lantai yang dinaikkan.

Tahun 2008 pemugaran besar mulai dilakukan dengan menghabiskan anggoran 100 juta euro, dan mengembalikan sentuhan pribadi dari masa sebelum perang dan menunjukkan kemegahan dan kemuliaannya, atap berlapor, hiasan emas dan lantai kayu.

"Pembangunnya seperti memasang potongan gambar bagi para arsitek," kata juru bicara istana tersebut.

"Banyak tempat lilin yang asli harus dilacak di gudang bawah tanah toko-toko seni di Wina."

Sebagian dari gedung yang dipugar itu akan dipertahankan untuk tempat tinggal pribadi, masyarakat umum bisa menikmati bagian-bagian ayang akan dibuka misalnya ruang Rococo dengan arsitektur Barok - Roma dan juga karya seni klasik pilihan.

Proyek pemugaran itu didanai oleh Pangeran Hans-Adam II, yang keluarganya pernah memerintah di keraton Liechtenstein yang memiliki luas 160 km persegi sejak tahun 1699, meskipun Wina tetap menjadi tempat tinggal utama mereka sampai 1938 saat terjadi pencaplokan Austria oleh Jerman.

Keluarga ningrat itu berhasil mengubah keraton di daerah pedesaan yang terpencil menjadi pusat bank yang kaya dan menjadi tempat tinggal bagi 36 ribu orang kaya dunia, dengan pendapatan perkapita 141.000 dolar pada 2012.

Selain istana kota itu, Pangeran Hans-Adam memiliki istana kebun kembar tepat di pinggir jantung kota -- tempat ia menyimpan benda-benda koleksi mahakarya termasuk Rubens, Amerling dan Waldmueller juga Istana Viena Woods.

Liechtenstein adalah satu-satunya kerajaan di Eropa yang memiliki kekuasaan eksekutif penuh dan tahun lalu para pemilih menolak usul untuk menanggalkan hak veto bagi Pangeran yang berkuasa sebagai hasil dari referendum yang populer.

Putra Mahkota Alois yang mendapat tugas memimpin pemerintah sehari-hari dari ayahnya sejak 2004, mengatakan, kerajaan akan keluar dari negara jika veto dihapuskan, meruntuhkan stabilitas dan kemakmuran bagi semua, demikian Reuters.

(M007/C003)

Jokowi pamer gitar pemberian personel Metallica

Posted: 03 May 2013 05:54 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memamerkan sebuah gitar bass yang diberikan oleh pemain bass dari grup band rock ternama asal Amerika Serikat (AS) Metallica Robert Trujillo.

"Saya memang suka musik yang keras-keras. Saya suka metal, apalagi band-band lama, salah satunya Metallica. Jadi, saya senang sekali mendapatkan gitar ini," kata Jokowi sambil memamerkan gitar tersebut kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Gitar yang diberikan kepada Jokowi itu juga dibubuhi tanda tangan Robert Trujillo beserta sebuah pesan singkat bertuliskan, "Giving back! To Jokowi: Keep playing that cool, funky bass!".

Jokowi sempat menceritakan bagaimana dia memperoleh gitar bass bermerek Ibanez berwarna merah marun itu. Dia mengaku mendapatkannya dari salah seorang temannya yang bernama Jonathan Liu.

"Mulanya, teman saya, Jonathan Liu pergi ke Amerika untuk mengundang Metallica konser di Indonesia. Dia bilang bahwa Gubernur DKI Jakarta Jokowi sangat mengidolakan Metallica. Akhirnya, bassist-nya menitipkan gitar itu ke Jonathan untuk diberikan kepada saya," ujar Jokowi.

Ketika memamerkan gitar tersebut, para wartawan sempat meminta Jokowi untuk memainkannya. Akan tetapi, permintaan itu tidak dapat dipenuhi oleh Jokowi karena peralatan pendukungnya tidak tersedia.

"Mau dimainkan bagaimana caranya? Tidak bisa dong. Alat-alat yang lain tidak ada. Tidak ada kabelnya, tidak ada amplinya juga. Yang ada, nanti malah tidak enak suaranya," tutur Jokowi.

Selain Robert Trujillo, Jokowi mengaku menyukai beberapa personel lain dari grup Metallica, antara lain pemain drum Lars Ulrich dan vokalis James Hadfild.

Di hadapan para wartawan, Jokowi juga mengakui kecintaannya terhadap grup-grup musik beraliran cadas, terutama yang berasal dari tahun 80-an, seperti Led Zeppelin, Lamb of God, Judas Priest, dan Deep Purple.

Selain Metallica, Jokowi juga mengidolakan drumer-nya Lars Ulrich dan vokalisnya juga James hadfild. Selain itu juga Led Zepeelin, Lamp of Good, Judas Prise, Depp purple, Megadeth, Iron Maiden dan Guns and Roses. (R027/T007)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan