Khamis, 9 Mei 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Hezbollah Harapkan Senjata Khusus dari Suriah

Posted: 10 May 2013 03:15 AM PDT

Kelompok militan Hezbollah di Lebanon mengatakan, Suriah akan memasok senjata yang "mengubah perang" untuk kelompok itu. Pemimpinnya, Hassan Nasrallah, mengatakan, senjata baru yang akan diberikan itu untuk menanggapi serangan udara Israel atas dugaan pengiriman senjata dari Suriah ke Hezbollah.

"Suriah akan memberikan kelompok perlawanan senjata khusus yang belum pernah dimiliki sebelumnya. Maksud kami adalah senjata yang 'mengubah perang'," tuturnya seperti dikutip kantor AP.

Nasrallah juga mengatakan, mereka akan membantu Suriah untuk mengusir Israel keluar dari Dataran Tinggi Golan. "Kami, perlawanan Lebanon, menyatakan akan berdiri bersama perlawanan rakyat Suriah dan memberikan dukungan materi serta moral maupun bekerja sama dan berkoordinasi untuk membebaskan Dataran Tinggi Golan," tambahnya.

Dataran tinggi itu direbut Israel dari Suriah dalam perang tahun 1967.

Hezbollah dan Israel terlibat perang pada tahun 2006 dan Pemerintah Israel menegaskan tidak akan membiarkan kelompok militan tersebut meningkatkan persenjataannya. Israel juga sudah menyatakan akan melakukan serangan udara untuk pengiriman senjata berikutnya ke Hezbollah.

Tidak ada peran bagi Assad

Seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan Hezbollah memiliki puluhan ribu roket, tetapi sebagian besar merupakan roket yang tidak bisa dikendalikan.

Pengiriman senjata yang menjadi sasaran serangan udara Israel dilaporkan mencakup roket terkendali.

Dalam perkembangan lain, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat —yang sedang berkunjung ke Roma, Italia— mengatakan, pemberian sistem pertahanan rudal dari Rusia ke Suriah akan menjadi faktor yang mengganggu stabilitas keamanan Israel.

"Saya kira kami membuat amat jelas bahwa kami lebih suka Rusia tidak memberikan bantuan seperti itu," tutur John Kerry.

Dia juga mengatakan tidak melihat peran bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam pemerintahan transisi negara itu. "Sama sekali tidak ada orang di sini yang yakin bahwa oposisi akan memberikan persetujuan kepada Presiden Assad untuk menjalankan pemerintahan (transisi) itu."

Sebelumnya Pemerintah Suriah menyambut baik rencana konferensi internasional untuk menyelesaikan konflik Suriah yang diusulkan Amerika Serikat dan Rusia.

PBB memperkirakan, sejak konflik Suriah memanas sekitar dua tahun lalu, sudah jatuh korban sekitar 70.000 jiwa, sementara dan lebih dari satu juta warga mengungsi dari Suriah.

Editor :

Egidius Patnistik

Perempuan Ini Hanya Seinci dari Maut

Posted: 10 May 2013 02:27 AM PDT

Perempuan Ini Hanya Seinci dari Maut

Jumat, 10 Mei 2013 | 09:27 WIB

AFP

Sebuah foto sinar-X tentang posisi tombak yang berada di leher dan mulut perempuan itu.

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Seorang perempuan Brasil lolos dari maut dalam hitungan kurang dari seinci setelah suaminya tanpa sengaja menembak dia tepat di mulutnya dengan senjata tombak (harpoon) pekan ini, kata pihak berwenang.

Elisangela Borborema Rosa (28 tahun) sedang berada di dapur bersama suaminya di kota pesisir Arraial do Cabo, Senin (6/5) malam, saat sang suami membersihkan senjata tombak itu, demikian menurut otoritas kesehatan negara bagian Rio de Janeiro. Namun senjata itu tiba-tiba meletus dan tombaknya meluncur ke mulut, terus rahang, dan akhirnya bersarang di tulang belakang leher perempuan itu, kata para petugas dalam sebuah pernyataan.

Ia pun segera dibawa ke rumah sakit. "Ini kasus pertama jenis ini yang kami dapati di rumah sakit," kata Allan da Costa, ahli bedah saraf yang mengoperasi perempuan itu. "Keluarbiasaan kecelakaan ini adalah ujung tombak menembus daerah antara bagian atas tulang rawan dan tulang belakang. Jika benda itu mengenai 1 cm saja ke sisi yang satu, pasien akan lumpuh. Jika benda itu mengenai 1 cm ke sisi yang lain atau mencapai sebuah arteri ke otak, dia pasti sudah tewas."

Para dokter kini mengawasi kondisi perempuan itu. Dia sudah bisa menggerakan dua sisi tubuhnya tetapi masih sedikit mengalami kesulitan di sisi kanan. Da Costa mengatakan, "Jika semuanya berjalan lancar, dia akan pulang dalam seminggu."

Seorang petugas polisi di Arrial do Cabo mengatakan melalui telepon bahwa para petugas kini menyelidiki kasus itu. "Semuanya menunjukkan bahwa itu kecelakaan, tapi kami sedang menyelidiki. Kami tidak berpikir suaminya mencoba membunuhnya," kata petugas itu. "Tapi begitu dia sepenuhnya pulih, kami akan dapat menanyakan dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi."

Ini bukan kecelakaan senjata tombak pertama di negara tersebut tahun ini. Bulan lalu, Bruno de Souza Barcellos Coutinho, 34 tahun, sedang membersihkan tombaknya ketika senjata itu mendadak meletus dan menusuk sudut mata kiri dan tengkoraknya. Dia dilarikan ke rumah sakit setempat dalam keadaan masih sadar dan setelah operasi empat jam, dokter mengangkat benda itu tanpa ada kerusakan pada otak pria tersebut.

Dalam kasus Coutinho, seorang ahli bedah saraf mengatakan, tombak itu hanya dalam hitungan milimeter dari sejumlah arteri penting.

Editor :

Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan