Khamis, 9 Mei 2013

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Youtube beri tanda "khusus dewasa" untuk video David Bowie

Posted: 09 May 2013 05:41 AM PDT

London (ANTARA Newss) - Video musik terbaru dari David Bowie, yang menampilkan sosoknya mirip Kristus sedang dikelilingi perempuan berbusana minim dan para pendeta di sebuah bar, mendapat tamparan dengan adanya peringatan "khusus dewasa" dalam pemeringkatan di laman YouTube, Rabu.

Video untuk album tunggal "The Next Day" itu sempat dihapus sementara dari tayangan dengan pengumuman bahwa isinya melanggar ketentuan layanan YouTube, kata humas musikus tersebut.

Tayangan video itu juga menampilkan artis Perancis peraih Oscar, Marion Cotillard sebagai perempuan yang mempunyai "stigmata" (tanda bekas luka Kristus akibat penyaliban, di kedua telapak tangan, kaki, dan lambung), juga Gary Oldman --yang berperan sebagai pendeta yang mengutuk David Bowie.

Juru bicara dari perusahaan Google Inc -- pemilik YouTube -- mengatakan video tersebut dihapus tetapi kemudian dikembalikan ke laman dengan pembatasan hanya boleh ditonton oleh mereka yang berusia 18 tahun ke atas.

"Dengan jumlah video yang masuk ke tempat kami sangat banyak, kadang kami membuat kekeliruan. Ketika kami mendapat pemberitahuan bahwa video itu terhapus karena kekeliruan, kami bertindak secepatnya untuk memasangnya kembali," katanya.

Video "The Next Day" itu, yang ditulis, digubah dan dibintangi oleh David Bowie, juga disutradarai oleh Floria Sigismondi.

David Bowie menghentak penggemarnya dan industri musik pada Januari lalu karena secara tak terduga mengeluarkan album tunggal "Where We Are Now" dalam perayaan ulang tahun ke 66 dan mengumumkan bahwa album baru itu akan diedarkan pada Maret.

Album barunya tersebut, yang juga bertajuk "The Next Day", menempatkannya kembali pada papan atas penyanyi Inggris untuk yang pertama setelah 20 tahun.

David Bowie menjauh dari sorotan sejak mendapat serangan jantung dalam pertunjukan keliling tahun 2004 dan penampilan panggungnya yang terakhir adalah tahun 2006.

The Next Day, yang diproduksi oleh mitra lamanya, Tony Visconti, adalah karya pertama setelah album "Reality" --yang dilansir sepuluh tahun silam dan merupakan lagu pertama yang mencapai puncak tangga lagu sejak lagunya "Black Tie White Noise" tahun 1993, demikian Reuters.

(M007/C003)

Bens Leo besuk wartawan senior

Posted: 09 May 2013 05:32 AM PDT

Surabaya (ANTARA News) - Pengamat musik Bens Leo bersama sejumlah wartawan dan pekerja seni yang tergabung dalam "Charity Club Indonesia" (CCI), Kamis, membesuk wartawan senior Veven Wardhana yang dirawat di Rumah Sakit Adi Husada, Kapasari, Surabaya, Kamis.

Dalam kesempatan itu, Veven yang juga pekerja seni itu terlihat bersemangat melayani sejumlah rekannya, meski alat bantu pernafasan, infus, dan alat monitor detak jantung melekat di tubuhnya.

"Kami sempat ngobrol," kata rekannya yang juga jurnalis radio dari Jakarta, Jojo Raharjo.

Sementara itu, Bens Leo berjanji akan membantu biaya pengobatan rekannya itu. "Melalui CCI, kami akan membantu biaya pengobatan Mas Veven yang dirawat di sini sejak Senin (6/5) lalu. Yang penting, spirit itu tetap ada, meski sakit," kata pendiri CCI itu.

Ia menjelaskan CCI memang dibentuk dari rasa prihatin terhadap banyaknya pekerja seni, termasuk wartawan yang sakit, namun mengalami kesulitan dalam biaya pengobatan. "CCI dibiayai dari hasil pagelaran," ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya datang untuk membantu wartawan senior, kolomnis, pengamat media, dan seniman Veven Wardhana yang dirawat di RS Adi Husada Surabaya sejak Senin (6/5) lalu.

Awalnya, Veven Wardhana sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta selama seminggu pada Oktober 2012, karena didiagnosa terjangkit tumor dan harus dilakukan biopsi (operasi pengangkatan tumor).

Namun, operasi tidak jadi dilakukan atas pertimbangan biaya, karena itu wartawan kelahiran Malang itu dirawat di Surabaya sejak Senin (6/5) lalu agar dekat dengan kerabatnya. Dokter mendiagnosa, Veven menderita penyakit kanker paru-paru stadium IV.

"Saya kira, yayasan sosial ini cukup membantu para seniman apa pun itu, sosok yang benar-benar tersembunyi dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah yang sibuk dengan prestasi olahraga," kata Veven dalam kesempatan itu.

Veven mengawali karir sebagai wartawan, lalu menjadi pengamat media, kolomnis, dan penulis skenario sinetron. Ia pernah menjadi Redaktur Majalah HAI, Dewan Redaksi Tabloid Monitor, Redaksi Tabloid Bintang, Redaktur Pelaksana Tabloid Citra, dan Redaktur Senior Majalah Tiara.

(E011/C004)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan