Rabu, 13 Mac 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Dunia Sambut Paus Fransiskus I

Posted: 14 Mar 2013 03:05 AM PDT

Sejumlah pemimpin dunia menyambut hangat terpilihnya Kardinal Argentina, Jorge Mario Bergoglio sebagai paus baru menggantikan Paus Benekditus XVI.

Selain Presiden AS, Barack Obama yang telah menyampaikan salam hangat dan harapannya, pemimpin dunia lain juga mempunyai harapan terhadap Kardinal Bergoglio yang memilih menggunakan nama Paus Fransiskus I ini.

"Ini hari penting bagi 1,2 miliar umat Katholik di dunia setelah yang mulia Paus Fransiskus I ditunjuk menjadi Paus ke-266 di Roma," kata Perdana Menteri Inggris, David Cameron.

Sementara itu Sekjen PBB Ban Ki-moon menyampaikan harapannya untuk bisa bekerja sama dengan Paus Fransiskus I mendorong perdamaian di dunia.

"Saya menyampaikan selamat kepada Paus yang baru...Saya berharap bisa melanjutkan kerjasama antara PBB dengan Tahta Suci dibawah kepemimpinan bijaksana Bapa Suci Paus Fransiskus," kata Ban Ki-moon.

"Saya yakin Bapa Suci akan melanjutkan upaya pendahulunya, Paus Benediktus XVI untuk mempromosikan dialog antar agama yang menjadi inti inisitaiti aliansi peradaban dunia."

Perhatikan kelompok miskin

Sejumlah pemimpin agama juga mempunyai harapan yang sama terhadap Paus Fransiskus I. "Saya berharap bisa segera bertemu dengan Paus Fransiskus untuk bekerja sama meneruskan apa yang telah diwariskan oleh pendahulu kita secara konsisten," kata pemimpin Gereja Anglikan Dunia, Uskup Agung Canterbury Justin Welby.

"Paus Fransiskus sangat dikenal sebagai orang yang penuh kasih dan telah melayani kaum miskin di Amerika Latin, dan sikap kesederhanaan serta ketaatan beragama dalam hidupnya sangat luar biasa."

Sementara pemimpin Gereja Orthodoks Rusia mengharapakan hubungan Vatikan dengan mereka akan bisa berjalan lebih baik dari sebelumnya. "Saya harap hubungan dengan Vatikan akan bisa berkembang ke arah yang positif...Paus tidak pernah mengambil bagian secara aktif dalam dialog antara Katholik Roma dengan penganut Orthodoks, jadi sulit untuk memprediksi kedepannya," kata Juru Bicara Gereja Orthodoks Rusia, Dmitry Sizonenko.

Wartawan BBC, Marcia Carmo, di ibukota Argentina, Buenos Aires, mengatakan misa yang dipimpin Kardinal Bergoglio sering memiliki pengaruh di Argentina.

Dia banyak mengangkat persatuan sosial dan secara langsung mengkritik pemerintah yang dianggap tidak memberikan perhatian kepada masyarakat yang terpinggirkan.

Editor :

Egidius Patnistik

Paus Baru Hanya Punya Satu Paru

Posted: 14 Mar 2013 02:27 AM PDT

VATIKAN, KOMPAS.com — Paus Fransiskus yang baru saja terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik hidup dengan satu paru-paru. Ia kehilangan satu paru-parunya akibat infeksi ketika masih remaja.

Namun, para ahli medis mengatakan, kondisi itu tidak membatasi energi dan aksi Paus berusia 76 tahun itu di masa lalu, dan tidak akan menghalanginya di masa depan.

Dr Zab Mosenifar, ahli paru-paru di Cedars Sinai Medical Center di Los Angeles, AS, mengatakan, Kardinal Jorge Mario Bergoglio dari Buenos Aires, Argentina, yang telah memilih untuk menggunakan nama Fransiskus saat menjabat sebagai paus itu, tampak bugar, ramping, dan memiliki kapasitas paru-paru yang mendekati normal.

"Tanpa perlu memeriksa dan mengujinya, saya dengan yakin mengatakan bahwa dia beraktivitas 85 sampai 90 persen kapasitas orang seusianya yang punya dua paru-paru dan biasa-biasa saja," kata Mosenifar. "Itu tidak mengganggu saya."

Paus Fransiskus tampaknya kehilangan satu paru-parunya lebih dari 50 tahun lalu, saat infeksi jamur yang parah atau pneumonia diobati dengan pembedahan karena saat itu antibiotik tidak tersedia secara luas. Namun, paru-paru tunggalnya itu sepertinya tumbuh dan berkembang mendekati kapasitas normal dalam satu atau dua tahun, kata Mosenifar, yang merupakan direktur medis Women's Guild Lung Institute.

Paru-paru manusia memiliki kelebihan kapasitas. Itulah alasanya mengapa para dokter biasanya menggunakan hanya satu paru-paru saat melakukan transplantasi paru. Mosenifar mengatakan, ada sekitar 30.000 sampai 40.000 pasien transplantasi yang tinggal di AS hidup hanya dengan satu paru-paru, dan ribuan lainnya kehilangan paru-paru karena penyakit atau trauma.

Banyak pasien dengan paru-paru tunggal menjalani, tidak hanya kehidupan yang normal, tetapi aktif, kata Dr Edward Salerno, seorang pulmonologis di Hartford Hospital di Hartford, Connecticut. "Mereka bisa berolahraga dan tidak merasakan kelainan fungsi tubuh apapun," katanya.

Editor :

Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan