Rabu, 13 Mac 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Survei: Hatta, Dahlan dan Ical pendatang baru pilpres 2014

Posted: 13 Mar 2013 07:07 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) -  Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa kembali memuncaki pilihan pembaca sebuah harian ibukota terkait bakal calon presiden di bulan Maret 2013, sedang pada bulan Februari 2013 dipegang oleh Dahlan Iskan yang juga menteri BUMN.

"Dari 1.600 kupon pembaca yang masuk bulan Maret ini, Hatta berhasil meraih 32 persen," kata Koordinator Jajak Pembaca Nonstop Ichwanudin Siregar dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu.

Hatta yang bulan lalu berada di posisi kedua kembali menggeser Dahlan Iskan yang kini menduduki peringkat kedua dengan poin 29 persen.

"Peringkat ketiga ditempati Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie 15 persen, disusul Mahfud MD 11 persen, Ketua Umum PDIP Megawati 4 persen, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto 3 persen dan capres lainnya sebesar 6 persen," kata Ichwanudin.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Toto Izul Fatah mengatakan, munculnya tiga nama pendatang baru dalam jejak pembaca Nonstop yaitu, Hatta Rajasa, Dahlan Iskan dan Aburizal Bakrie membuktikan bahwa masyarakat menginginkan sosok baru di bursa capres 2014.

"Munculnya nama-nama baru seperti Hatta, Dahlan, Ical dan Mahfud MD merupakan salah satu bentuk dari keinginan masyarakat terhadap munculnya figur-figur baru," kata Toto.

Kendati demikian, Toto menguraikan problem utama dari figur baru ini adalah tingkat keterkenalannya di masyarakat bawah. "Apa yang di jaring oleh Nonstop mungkin salah satu gambaran dari keinginan publik, tapi publik kelas menengah yang terakses pembaca koran," ujarnya.

Toto menambahkan, munculnya sosok Hatta Rajasa tidak terlepas dari keinginan masyarakat yang menaruh harapan pada pemimpin berpengalaman di bidang ekonomi.

Sementara, Sekjen DPP PAN Taufik Kurniawan menyambut baik hasil Jajak Pembaca Nonstop. "Kami sangat menghargai aspirasi masyarakat, artinya publik semakin menilai kerja keras Hatta Rajasa, baik sebagai Ketua Umum PAN dan Menko Perekonomian," kata Taufik.

Wakil Ketua DPR itu menegaskan, PAN terus bekerja keras untuk mewujudkan apa yang diamanatkan Rakernas PAN dalam mengusung Hatta di Pilpres 2014.

"Keputusan resmi partai sudah diambil, tinggal bagaimana kader dan simpatisan bekerja keras untuk meraih target 'double digit' suara di pemilu 2014 sehingga langkah PAN mengusung Hatta juga bisa berjalan mulus," katanya.(*)

Kejari periksa Kadinkes Karawang

Posted: 13 Mar 2013 07:04 AM PDT

Karawang (ANTARA News) - Kejaksaan Negeri Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu, memeriksa kepala Dinas Kesehatan setempat Yuska Yasin terkait dugaan pemotongan gaji di instansi tersebut secara sepihak.

"Kepala Dinkes Karawang itu memenuhi panggilan tim penyidik untuk memberikan klarifikasi dan data terkait dengan pemotongan gaji PNS di lingkungan Dinkes Karawang," kata Kepala Seksi Intel Kejari Karawang Imran Yusuf di Karawang.

Ia mengatakan bahwa pemeriksaan tersebut sebagai tindak lanjut laporan masyarakat yang menilai pemotongan gaji PNS di lingkungan Dinkes Karawang secara sepihak dan pelapor menilai hal itu tidak ada dasar hukumnya.

Selain memeriksa Yuska, kata dia, pihaknya juga tengah mengumpulkan data-data seputar permasalahan tersebut.

Yuska diperiksa tim penyidik Seksi Intel Kejari Karawang sekitar tujuh jam.

Pada hari yang sama, Kejari Karawang juga memeriksa Warja, mantan Bendahara Dinkes serta pejabat lainnya di lingkungan Dinkes setempat.

Dari data yang dimiliki Kejari Karawang, terdapat 714 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinkes Karawang yang mengalami pemotongan gaji. Jumlah tersebut, termasuk dialami PNS di lingkungan Puskesmas.

Hingga kini, kata dia, Tim Penyidik Seksi Intel Kejari Karawang telah melakukan pemeriksaan terhadap 15 orang, termasuk di antaranya sejumlah pejabat Dinkes setempat.

Pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap pihak perbankan, yakni dari Bank Jabar Banten, dan pihak perbankan dari Bank Syariah Mandiri.

Beberapa hari sebelumnya, Kejari Karawang juga telah memeriksa mantan Kepala Dinkes Karawang Asep Hidayat Lukman yang kini menjabat Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdaan Perempuan (BKBPP) Karawang.

Mantan Kepala Dinkes Karawang itu dipanggil untuk memberikan data PNS terkait dengan pemotongan gaji pegawainya pada saat itu.

Ia mengaku bahwa pihaknya masih mencermati kemungkinan ada atau tidaknya perbuatan tindak pidana korupsi. Sebab, hingga kini pihaknya belum bisa menyimpulkan adanya perbuatan dugaan korupsi yang dilaporkan oleh masyarakat.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan