Jumaat, 4 Januari 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Rakyat Italia tinggalkan tahun "penuh darah dan air mata"

Posted: 04 Jan 2013 07:27 PM PST

Sejumlah orang mengenakan kostum Sinterklas mendayung perahu di tengah kabut di kanal Venesia, Italia, Sabtu (22/12). (REUTERS/Manuel Silvestri )

...masih jauh dari pulih.

Berita Terkait

Roma (ANTARA News) - Tahun 2012 adalah tahun yang buruk bagi keuangan orang Italia, karena merupakan tahun kesulitan ekonomi di mana inflasi terjadi sangat tinggi.

Perkiraan awal yang disiarkan pada Jumat (3/1) oleh Lembaga Statistik Nasional, Istat, memperlihatkan angka inflasi bagi 2012 ialah 3,0 persen--tertinggi dalam empat tahun.

Apa yang disebut "trolley", atau serangkaian barang dan layanan yang merujuk kepada konsumsi rumah tangga, mencapai inflasi 4,3 persen.

Menurut perhimpunan konsumen, Adusbef dan Federconsumatori, inflasi tahun lalu ditambah dengan beban pajak yang mencapai rekor mengakibatkan pengeluaran tambahan rata-rata 2.333 euro (3.044 dolar AS) bagi setiap rumah tangga.

Sebagai akibatnya, bukan hanya kemerosotan tajam dalam pengeluaran, lebih dari 60 persen orang Italia telah mengurangi kereta belanjaan mereka dari barang yang umum. Dan enam persen orang Italia bahkan tak bisa memperoleh biaya hidup, demikian hasil dari sebuah penelitian oleh perhimpunan terbesar petani, Coldiretti.

"Orang dipaksa menyesuaikan diri dengan serangkaian strategi guna menghemat uang," kata Kepala Pusat Penelitian Ekonomi Coldiretti, Lorenzo Bazzana.

"Selain membandingkan harga dan mencari potongan harga, mereka selalu membawa daftar belanjaan dan lebih suka memilih untuk belanja di toko kecil daripada berkeliling pasar swalayan dan berakhir hanyut dalam godaan yang ada di depan mata mereka," katanya.

Krisis global yang menambah berat beban negara yang dirongrong utang itu telah membuat pemerintah Perdana Menteri Mario Monti memberlakukan sejumlah kenaikan pajak yang menyakitkan dan pemangkasan kesejahteraan dengan tujuan menyeimbangkan anggaran.

Akibatnya ialah sepanjang tahun 2012, penyebaran antara obligasi 10-tahun dan benchmark Jerman, barometer kepercayaan penanam modal internasional, turun. Tapi kondisi yang sama juga terjadi pada produk domestik bruto (GDP) dan produktivitas sementara angka pengangguran terus meningkat.

Pada November 2011, penyebaran tersebut mencapai rekor 574 poin dasar. Sekitar 12 bulan kemudian, angka itu anjlok di bawah 365 poin dasar dan selama beberapa hari belakangan angka tersebut telah bertahan di bawah 300 poin dasar.

Namun, banyak indikator ekonomi negatif pada 2012 yang disebut-sebut oleh media lokal sebagai "tahun penuh darah dan air mata" memperlihatkan Italia masih jauh dari pulih.

Utang negara naik sebanyak 100 miliar euro dari 1.909 miliar euro pada Oktober 2011 menjadi lebih dari 2.000 miliar euro pada era yang sama 2012, rekor tertinggi yang pernah ada.
(C003)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pengadilan putra Gaddafi bulan Februari

Posted: 04 Jan 2013 06:51 PM PST

Perdana Menteri terakhir Libya saat pemerintahan Gaddafi, Baghdadi al-Mahmoudi duduk di belakang jeruji saat sidang pertama di fasilitas penjara di Tripoli, Senin (12/11). Mahmoudi disidang atas perannya saat revolusi Libya melawan Muammar Gaddafi. (REUTERS/Ismail Zitouny)

...akan diadili setelah interogasi selesai dalam bulan depan, seperti yang diharapkan.

Berita Terkait

Kairo (ANTARA News) - Saif al-Islam, putra kedua pemimpin Libya almarhum Muammar Gaddafi akan diadili bulan depan, kata Menteri Kehakiman Salah Maraghni di televisi nasional Libya.

"Saif al-Islam Gaddafi, mantan Perdana Menteri Baghdadi al-Mahmoudi dan mantan kepala mata-mata Gaddafi, Abdullah al-Senussi akan diadili setelah interogasi selesai dalam bulan depan, seperti yang diharapkan," kata Maraghni dalam satu pernyataan.

Sidang awalnya ditetapkan pada September tahun lalu, tetapi telah ditunda karena ekstradisi Abdullah al-Senussi ke Libya dari Mauritania karena jaksa berharap dia bisa memberikan bukti lebih terhadap Saif al-Islam.

Saif, 40 tahun, dianggap penerus paling mungkin untuk Kolonel Gaddafi dan aktif mendukung upaya ayahnya untuk membatalkan pemberontakan Libya pada tahun 2011.

Rezim Gaddafi digulingkan pada Oktober 2011 oleh pasukan oposisi dengan bantuan NATO setelah perang saudara tujuh bulan. Gaddafi, yang memerintah negara itu selama hampir 42 tahun, ditangkap dan dibunuh oleh pemberontak di dekat rumahnya di kota Sirte pada 20 Oktober.

Saif ditangkap pada November 2011 oleh satu kelompok milisi dari kota pegunungan barat Zintan, di mana ia ditahan sejak itu.

Ia juga dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), namun para pejabat Libya telah menolak untuk menyerahkannya kepada Den Haag. Saif dan pengacaranya telah meminta pengadilan di Den Haag karena mereka takut bahwa ia bisa menghadapi hukuman mati jika diadili di Libya sendiri.

Pihak berwenang Libya telah berjanji Saif Gaddafi dan mantan pejabat pemerintah akan diadili secara adil.
(H-AK)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan