Ahad, 23 Disember 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


GP Ansor amankan malam Natal di NTT

Posted: 23 Dec 2012 06:56 PM PST

Ilustrasi GP Ansor (ansorsidoarjo.org)

...kali ini saya perintahkan seluruh anggota turun ke lapangan"

Berita Terkait

Kupang (ANTARA News) - Gerakan Pemuda Ansor berpartisipasi dalam pengamanan malam Natal 24 Desember dan puncak perayaan Natal 25 Desember 2012 di 19 gereja di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur.

"Keterlibatan 100 personil GP Ansor NTT itu sifatnya hanya pelengkap dari apa yang tengah dilakukan TNI/Polri sebagai aparat negara dan pelayan masyarakat dari aspek ketertiban dan keamanan," kata Ketua GP Ansor NTT, Abdul Muis, di Kupang, Senin.

Ia mengatakan partisipasi dalam rangka pengamanan seperti ini sudah dilakukan secara rutin setiap tahun dan menyeluruh secara nasional di Tanah Air, pada hari-hari besar keagamaan.

Partisipasi pengamanan ini melibatkan Banser Ansor 35 orang, 35 dari komponen Remaja Masjid dan sisanya dari PMII Nusa Tenggara Timur

"Komponen-komponen ini dikoordinir langsung oleh GP Ansor dan akan dilepas petang ini untuk selanjutnya membantu pengamanan yang telah dilakukan pihak TNI/Polri dan kekuatan lain pada peringatan kelahiran Isa Almasih," katanya.

Untuk diketahui, situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjelang hari raya Natal 25 Desember 2012 dan Tahun Baru 2013 relatif aman dan kondusif.

Meski demikian jajaran Polda NTT mengerahkan kekuatan penuh dengan menyiagakan 6.000 personil guna mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Saya sendiri akan turun ke lapangan untuk memantau situasi pelaksanaan hari raya Natal dan malam tahun baru nanti. Biasanya dua pertiga dari kekuatan personil yang kami miliki kami kerahkan untuk mengamankan perayaan ini. Tapi kali ini saya perintahkan seluruh anggota turun ke lapangan," tegas Kapolda Brigjen Pol. Ricky H.P. Sitohang.

(ANT)

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pariwisata Bali tahun depan diperkirakan stagnan

Posted: 23 Dec 2012 06:51 PM PST

Ilustrasi Pariwisata Bali (ANTARA/Nyoman Budhiana)

...bahkan bisa merosot tajam...

Berita Terkait

Denpasar (ANTARA News) - Anggota DPRD Bali memprediksi sektor pariwisata Bali pada tahun 2013 stagnan karena perekonomian dunia yang belum sepenuhnya pulih.

"Saya prediksi pariwisata Bali cenderung mengalami stagnan, bahkan bisa merosot tajam," kata anggota Komisi IV DPRD Bali, Tjokorda Raka Kerthiyasa, di Denpasar, Senin.

Selain faktor eksternal krisis global, kata dia, ada juga faktor internal di Pulau Dewata, antara lain pesatnya pembangunan akomodasi pariwisata yang terjadi di Bali bagian selatan mulai dari Sanur, Kuta, Seminyak, Legian, Jimbaran, Kedonganan, hingga Tanjung Benoa.

"Pembangunan berbagai akomodasi pariwisata tersebut akan menyebabkan pulau yang memiliki julukan `Pulau Seribu Pura` ini terjadi kelebihan kamar di tahun 2013, baik hotel berbintang maupun hotel non berbintang," ujar Tjokorda Raka Kerthiyasa yang juga pemilik Hotel Ibah di Ubud Gianyar itu.

Menurut dia, moratorium yang dikeluarkan Pemprov Bali sama sekali tidak diindahkan oleh birokrasi yang ada di bawahnya.

"Hingga saat ini tidak ada `master plan` komprehensif soal pembangunan pariwisata di Bali. Akibatnya, terjadi pertumbuhan pariwisata yang tidak seimbang antara Bali bagian utara dan selatan. Bali selatan begitu padat merayap, sedangkan utara begitu lengang. Belum lagi Bali bagian timur seperti Karangasem dan bagian barat Kabupaten Jembrana," ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah kabupaten sampai saat ini begitu mudah mengeluarkan izin pembangunan hotel tanpa memperhatikan kapasitas pariwisata yang sudah ada.

Selain izin pembangunan hotel, sebagian besar jalur hijau, sempadan pantai, sempadan sungai dan tebing juga sudah banyak yang dilanggar.

Ia mengatakan, pelanggaran tersebut dilakukan karena digunakan untuk pembangunan hotel dan restoran. Cepat atau lambat pariwisata Bali akan stagnan atau cenderung merosot tajam.

Selain itu, politikus Partai Golkar Gianyar itu mengatakan, penyebab eksternal adalah banyaknya penerbangan murah ke Bali secara langsung. Bahkan banyak wisatawan yang hanya menggunakan Bali sebagai tempat transit.

"Kondisi ini tidak didukung dengan manajemen penanganan wisatawan yang baik serta penciptaan destinasi yang baru. Sehingga kondisi perekonomian Bali akan bertambah buruk," katanya.
(I020)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan