Rabu, 21 November 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Polisi China Bekuk 90 Tersangka Penculik Anak

Posted: 22 Nov 2012 04:36 AM PST

Perdagangan Manusia

Polisi China Bekuk 90 Tersangka Penculik Anak

Kamis, 22 November 2012 | 12:36 WIB

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi

TERKAIT:

BEIJING, KOMPAS.com - Polisi China menangkap 90 tersangka penculik anak di seluruh negeri itu dan membebaskan 28 orang anak-anak yang diculik. Demikian dilaporkan harian The China Daily, Kamis (22/11/2012).

Polisi menduga anak-anak itu diculik dari wilayah barat China dan dibawa ke berbagai kota untuk melakukan pencurian dan perampokan.

"Para tersangka penculik ini memukul, melecehkan dan mengancam anak-anak ini dan memaksa mereka mencuri dan merampok di tempat-tempat umum," kata juru bicara Kementerian Keamanan Publik, Huang Shihai.

Lokasi tempat pencurian, kata Shihai, sangat bervariasi mulai dari pusat-pusat perbelanjaan hingga ke terowongan jalan dan stasiun kereta api.

Pemerintah China menggelar operasi pemberantasan penculikan anak di Beijing dan berbagai proviinsi sebagai bagian kampanye yang diluncurkan April tahun lalu yang sejauh ini berhasil menangkap 2.700 orang tersangka penculik dan membebaskan 2.300 orang anak-anak.

Kelompok penculik ini biasanya mengincar anak-anak suku Uighur di Provinsi Xinjiang yang tidak berbicara bahasa China. Akibatnya polisi semakin kesulitan melakukan investigasi.

Para penculik ini juga mengincar anak-anak miskin yang putus sekolah. Mereka menjanjikan anak-anak ini cara untuk menjadi kaya di tempat lain. Demikian kata seorang penterjemah Uighur yang membantu investigasi polisi.

"Namun saat tiba di kota, anak-anak itu dipaksa mengemis dan mencopet. Ini sudah menjadi industri yang sangat menguntungkan. Setiap anak harus mendapatkan uang dalam jumlah tertentu atau sang bos akan memukuli mereka," kata Abikim si penterjemah.

 

Arak-arakan Syiah Pakistan Dibom, 16 Tewas

Posted: 22 Nov 2012 04:21 AM PST

Pakistan

Arak-arakan Syiah Pakistan Dibom, 16 Tewas

Kamis, 22 November 2012 | 12:21 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Sebuah serangan bom bunuh diri menyerang arak-arakan warga Syiah di Rawalpindi, Rabu (21/11/2012) malam waktu setempat menewaskan sedikitnya 16 orang. Serangan ini terjadi di saat para pemimpin D-8 tengah menggelar KTT di Islamabad.

Kepolisian Rawalpindi -dekat Islamabad- mengatakan aksi yang menyerang prosesi keagamaan minoritas Syiah itu terjadi setelah polisi sempat menghentikan pelaku untuk pemeriksaan keamanan. Si pelaku langsung meledakkan diri dan langsung menewaskan 16 orang di sekitarnya.

Polisi terpaksa menggunakan lampu dan obor untuk bekerja mencari korban dan memunguti bukti dari TKP. Prosesi arak-arakan minoritas Syiah ini adalah bagian dari perayaan Muharram yang memang kerap menjadi magnet serangan-serangan sektarian seperti ini.

Selain menewaskan 16 orang, tim penyelamat mengatakan setidaknya 32 orang lainnya terluka termasuk sembilan orang anak-anak.

Sebelumnya, di kota Quetta, sebelah barat daya Islamabad, serangan bom menghancurkan sebuah kendaraan militer yang mengawal bus sekolah. Aksi itu menewaskan empat tentara dan seorang perempuan.

Selain menyebabkan korban tewas, bom yang dipasang pada sebuah sepeda motor dan dikendalikan dari jarak jauh itu juga mengakibatkan 20 orang terluka.

Serangan bom juga terjadi di kota terbesar Pakistan, Karachi. Sebuah sepeda motor yang dipasangi bom ditabrakkan ke sebuah becak di dekat sebuah masjin Syiah di kota itu.

"Dua orang tewas," kata Kepala Kepolisian Karachi, Iqbal Hussain kepada AFP.

Sedangkan di Provinsi Bannu, wilayah barat daya Pakistan, empat orang polisi tewas ketika sekelompok orang bersenjata menyergap para polisi ini.

Sejak tragedi 11 September 2001, Pakistan kerap dilanda aksi kekerasan. Akibatnya negeri itu jarang mendapatkan kesempatan untuk menggelar ajang-ajang internasional. Sehingga pemerintah Pakistan berharap KTT D-8 ini bisa digunakan untuk memberikan citra positif negeri itu di mata dunia.

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan