Ahad, 4 November 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Penyakit DBD mulai mewabah di Garut

Posted: 04 Nov 2012 05:17 AM PST

Ilustrasi - Pasien deman berdarah dengue (FOTO ANTARA/Yusran Uccang)

Di Puskesmas Limbangan ada tujuh orang yang dirawat karena DBD

Berita Terkait

Garut (ANTARA News) - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai mewabah di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak pergantian musim dari kemarau ke penghujan.

"Di Puskesmas Limbangan ada tujuh orang yang dirawat karena DBD," kata petugas medis Puskesmas Limbangan, Septia Maulana Nugraha, Minggu.

Dari tujuh pasien DBD itu, lima orang diantaranya oleh pihak Puskesmas Limbangan sudah diperbolehkan pulang karena kondisi kesehatannya sudah berangsur membaik. Sedangkan dua orang pasien lainnya yakni seorang balita berusia dua tahun dan pasien dewasa masih harus menjalani perawatan medis karena trombositnya dibawah normal.

"Kedua pasien mengalami penurunan jumlah trombosit, terus demam tinggi, tapi mereka ini belum disertai bintik merah di kulitnya," kata Septia.

Menurut dia, wabah penyakit DBD di Kecamatan Limbangan disebabkan kurang menjaga kebersihan dan buruknya sanitasi di kawasan tempat tinggal warga.

Ketika memasuki musim hujan, kata Septia seringkali terdapat genangan air yang menjadi pemicu berkembang biaknya nyamuk penyebar penyakit DBD.

Salah seorang pasien DBD, Ena Tarmini mengakui di permukiman rumahnya terdapat banyak genangan air sejak memasuki musim hujan. Sebelum dirawat di Puskesmas Limbangan, Ena mengaku merasakan pusing, demam dan tidak kunjung sembuh meskipun sudah beberapa kali makan obat yang dibeli di warung.

"Saya sudah tidak kuat lagi lemas, pusing dan meriang, hingga akhirnya dirawat di Puskesmas," kata Ena yang sudah dirawat sejak, Kamis.

(Y003)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Cornel siap majukan Sumut dengan tiga prioritas

Posted: 04 Nov 2012 04:55 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) Letjen TNI (purn) Cornel Simbolon, MSc, pihaknya siap maju sebagai bakal cagub Sumut (2013--2018) untuk memajukan Provinsi Sumut dengan tiga prioritas pembangunan.

"Tiga prioritas di Sumut yakni mewujudkan pembangunan infrastruktur jalan (transportasi darat, laut dan udara); mewujudkan program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian; meningkatkan kualitas sumber daya manusia," katanya kepada pers di Jakarta, Minggu.

Menurut mantan Wakasad itu, ketiga program akan mempercepat roda perekonomian dan kesejahteraan Provinsi Sumut yang berpenduduk sekitar 15 juta jiwa.

Selain itu, katanya, dengan mempercepat program tiga pembangunan itu, juga mendukung perolehan devisa bagi negara dan memenuhi stok produk pertanian dan industri dalam negeri.

"Sudah saatnya Sumut  bangkit dari ketertinggalan dan maju membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan menjadikan Sumatera Utara terdepan diantara provinsi lainnya menuju kejayaan Indonesia," kata Cornel.

Cornel mengaku dalam beberapa tahun terakhir dirinya melakukan sosialisasi dengan berkeliling ke pelosok di 25 kabupaten dan delapan kota di wilayah Sumut, sehingga mengetahui berbagai problem mendasar di provinsi tersebut.

Dia menuturkan, di bidang infrastruktur yang merupakan penopang utama pembangunan ekonomi, tidak ada perubahan yang berarti. "Contohnya pembangunan jalan, hanya menganggarkan dana Rp700 miliar untuk perbaikan 28 persen dari 2.249 kilometer jalan yang rusak pada 2009," ujarnya.

Lulusan Akabari 1973 itu juga menyinggung pembangunan Bandara Kuala Namu yang ditargetkan selesai pada 2009, namun hingga kini tak kunjung terealisasi. Di lain pihak, pada sektor perkebunan, kepemilikan swasta perorangan maupun asing mulai dari sektor hulu ke hilir kian dominan.

Cornel menambahkan, wilayah Sumut yang berbatasan dengan Provinsi Aceh, juga sangat strategis mengingat hampir semua kebutuhan pokok di Aceh dipasok dari Sumut. Di sisi lain, letak Sumut berhadapan dengan Selat Malaka, sebagai selat terpadat di dunia bisa dikelola lebih baik untuk memberi keuntungan.

"Sekitar 2.000 kapal melintas setiap hari, dan 43 persen kebutuhan energi dunia diangkut lewat Selat Malaka. Seharusnya kita mendapat keuntungan dari sini," kata teman seangkatan Presiden SBY di akademi militer itu.

Menurut pria kelahiran Pangururan, 61 tahun lalu, sepanjang 540 kilometer Pantai Sumut yang terbuka di Selat Malaka juga harus dijaga dengan baik untuk menghindari masuknya narkoba dan human trafficking.

Walaupun menghadapi berbagai masalah, Cagub Sumut yangakan diusung Partai Demokrat itu meyakini Sumut mampu bangkit dan menjadi pusat kekuatan ekonomi di bagian barat Indonesia yang mampu menandingi Singapura dan Malaysia.(*)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan