Rabu, 28 November 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Para calon Rektor IPB siap bersinergi

Posted: 28 Nov 2012 07:03 AM PST

Institut Pertanian Bogor (istimewa)

Berita Terkait

Bogor (ANTARA News) - Para calon rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), yang hari Kamis (29/11) akan mengikuti seleksi akhir pemilihan, siap bersinergi untuk memajukan perguruan tinggi negeri tersebut.

"Kami bertiga siap bersinergi memajukan IPB," kata Rektor IPB Prof Dr Herry Suhardiyanto yang kembali masuk sebagai kandidat calon rektor IPB periode 2012--2017.

Menurut Herry, seperti dirilis Majelis Wali Amanat (MWA-IPB), Rabu, sinergi tersebut perlu karena berbagai persoalan pangan, energi, lingkungan, pembangunan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan yang jadi tantangan bangsa ini relevan dengan kompetensi utama IPB sebagai tempat bersemainya sains, teknologi, dan inovasi serta lulusan yang berkarakter kewirausahaan untuk menjawab tantangan bangsa tersebut.

"IPB adalah kumpulan insan akademis yang ingin melakukan ikhtiar terbaik bagi almamater dan bangsanya. Jabatan rektor adalah amanah dan kepercayaan yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya," katanya.

Menjelang Sidang Paripurna MWA yang akan memilih Rektor IPB itu, Herry Suhardiyanto bersama dua calon rektor yang lolos seleksi akhir yakni Dr. Asep Saefudin, dan Prof. Zairin Junior berkumpul dalam forum silaturahmi yang digagas MWA, Selasa (27/11), dan menyatakan komitmen untuk saling bersinergi.

"Ketiganya putera terbaik hasil seleksi Senat Akademik dan penjaringan aspirasi sebelumnya, yang layak memimpin IPB. Forum ini dilaksanakan untuk berbagi pemikiran demi memajukan IPB di atas landasan kearifan bersama," kata Ketua MWA, Prof. Chozin.

"Sinergi para calon Rektor berbentuk komitmen untuk saling berbagi pemikiran, jejaring dan program, siapa pun yang terpilih menjadi Rektor nantinya. Ketiganya akan terus berkomunikasi dan berbagi pandangan untuk kemajuan IPB," ujar Chozin.

Pertemuan tersebut sebagai forum bertukar pikiran di antara para calon Rektor, termasuk menggali gagasan-gagasan bernilai dari para bakal calon Rektor lainnya yang tak lolos pada tahap tiga besar hasil seleksi Senat Akademik (SA) pada tanggal 6 November 2012.

Hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua MWA Prof. Muhammad Chozin, Wakil Ketua Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf, Sekretaris MWA Prof. Rizal Syarief, Ketua Tim Gabungan Penyusun Statuta IPB Prof. Roedhy Poerwanto dan tiga calon Rektor.

Ketiga calon Rektor tersebut menyatakan siap terpilih dan siap tak terpilih.

Pemilihan Rektor IPB memasuki tahapan akhir pada Sidang Paripurna MWA Kamis (29/11) untuk memilih Rektor IPB di Kampus Dramaga.

Mendikbud yang memiliki hak suara sebesar 35 persen mewakilkan kehadirannya kepada Dirjen Dikti pada sidang terbuka tersebut. Selanjutnya, semua anggota MWA dan calon Rektor akan akan mengikuti Sidang Tertutup malam harinya yang akan dihadiri langsung oleh Mendikbud, Prof. Muhammad Nuh, di Jakarta.

"Yang terpenting, dalam proses pemilihan Rektor ini adalah menguatnya kesadaran akan pentingnya semua unsur sivitas akademika untuk bersatu dan berbagi peran dalam mengembalikan peran IPB dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembangunan yang berbasis pertanian dan bahari di negeri ini" ujar Chozin.
(ANT)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Riset dan teknologi mendukung kemajuan UKM

Posted: 28 Nov 2012 06:55 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Berbagai hasil riset dan penerapan teknologi kelautan dan perikanan telah menunjukkan perannya yang sangat menopang kemajuan usaha kecil dan menengah (UKM) di Tanah Air.

Salah satu pelaku UKM yang menikmati dukungan riset dan teknologi itu adalah Sukiran, pengusaha tahu dan bakso tuna asal Pacitan, Jawa Timur.

"Alat yang diberikan telah sangat-sangat bermanfaat bagi kami. Awalnya alat bantuan itu tidak saya pakai karena tidak yakin bisa memakainya," kata pria yang akrab disapa Pak Ran itu dalam Temu Bisnis Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan yang digelar di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut Pak Ran menjelaskan bahwa usaha tahu dan bakso tunanya dimulai pada Juli 2009, semuanya dikerjakan manual bersama sang istri.

Pada bulan Oktober 2009 Pak Ran mendapat bantuan alat pengaduk daging sehingga kapasitas produksi pun meningkat secara signifikan, dari 100 bungkus per hari menjadi 2.000 bungkus.

"Saat ini saya telah mempekerjakan 18 orang dengan omzet Rp10-20 juta per hari. Aset kami pun tumbuh dari Rp60 juta menjadi Rp1-3 miliar," tambahnya.

Kisah sukses juga dikecap oleh Hani, seorang ibu dari Yogyakarta yang mengembangkan bisnis aneka olahan dari ikan bandeng.

Hani telah berhasil memasarkan otak-otak bandeng ke salah satu rantai ritel nasional, dan meminta bantuan untuk diajari pembuatan tik-tik duri bandeng.

Menurut data dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, setiap tahunnya dana bantuan untuk UKM mencapai ratusan miliar rupiah, diberikan berupa alat dan pelatihan.

Sementara itu Thomas Darmawan, Ketua Komite Tetap Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau Kadin, berpendapat bahwa sudah saatnya peneliti melakukan riset-riset yang menghasilkan terobosan yang menopang perkembangan dunia industri.

Thomas menyebutkan beberapa peluang di industri rumput laut dan minyak ikan yang bisa memberikan nilai tambah yang tinggi bagi sektor perikanan dan kelautan.

Sebuah produsen kecap besar, misalnya, kini tengah mengembangkan teknologi mengurangi kebutuhan gandum--akibat harganya yang mahal--dan menggantinya dengan minyak ikan lele.
(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan