Rabu, 3 Oktober 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Nazaruddin Sebut Anas Dalangi Korupsi Proyek PLTS

Posted: 03 Oct 2012 12:43 AM PDT

JAKARTA - Terpidana suap Wisma Atlet Sea Games, Muhammad Nazaruddin, juga mengungkap peran Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, di Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2008.

Muhammad Nazaruddin menyebut suami Atthiyah Laila itu sebagai pihak yang bertindak mengatur pertemuan untuk membahas proyek Rp8,9 miliar itu di rumah Dinas Menakertrans.

Namun, Nazaruddin mengaku sudah lupa kapan pertemuan itu terjadi. Menurut Nazaruddin, selain dirinya, hadir di pertemuan itu adalah Anas Urbaningrum, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustopa, dan Menteri Erman Suparno.

"Terjadinya malam. Waktu pertemuan itu yang ngatur semua Mas Anas, waktu itu ketemu saya, Erman Suparno, terus Saan. Tapi, yang ngatur proyek PLTS itu mas Saan," terang Nazaruddin di KPK, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2012).

Menurut Nazaruddin, ada kwitansi uang senilai 50 ribu Dollar yang diserahkan Saan kepada Erman Suparno sebagai bukti telah terjadi tindak pidana korupsi. "Kwitansi diambil Saan di perusahaan. Langsung duitnya diserahkan ke Erman Suparno," tutur Nazar.

Namun, Nazaruddin mengaku tidak tahu persis berapa jumlah uang yang diserahkan Saan. "Saya tidak tahu yang diterima Pak Erman," terang Nazar.

Pada kasus Kemenartrans, KPK telah menetapksan istri Muhammad Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, sebagai tersangka. Neneng diketahui buron ke Singapura mengikuti jejak suaminya, tiga bulan sebelum berstatus tersangka. Saat ini, Neneng mendekam di Rumah Tahanan KPK.

(ded)

Para Mafia Bermain di KPK Jelang Pemilu 2014?

Posted: 03 Oct 2012 12:04 AM PDT

JAKARTA - Penasehat Indonesian Police Watch (IPW), Johnson Panjaitan mengatakan, apa yang terjadi pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini disinyalir oleh permainan para mafia menjelang pemilu 2014.

"Yang terjadi di KPK ini juga langkah dari mafia menjelang pemilu, karena mafia itu membutuhkan biaya yang sangat besar," kata Johnson ditemui di sebuah restoran di bilangan Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2012).

Menurut Johnson, KPK didirikan untuk melawan semua mafia tersebut. Dia mencontohkan pada saat Bank Century (saat ini Bank Mutiara), pimpinan KPK pun dikriminalisasikan

"Ini bukan analisis yang tidak ada faktanya. Di masa lalu pada saat Bank Century pimpinan KPK ditahan. Proses ini diulangi lagi. Ada 17 kali uji materil UU KPK, sekarang yang terbaru revisi UU KPK," jelasnya.

Dia menambahkan, kasus simulator SIM yang membuat hubungan KPK dengan Polri memanas menurutnya sesuatu yang biasa -biasa saja."Soal simulator adalah wujud luar yang ada lagi yang  sifatnya lebih buruk," imbuhnya.

Johnson berpendapat, penyidik KPK yang bertahan menunjukkan sikap yang sangat positif.
"Penyidik Polri yang di KPK ingin bertahan menunjukan sikap yang positif dan sesuatu yang baik. Ini salah satu bentuk perlawanan positif para penyidik yang di KPK," tukasnya.

Menurutnya, Polri melakukan upaya pelemahan KPK dengan menarik jumlah penyidik di KPK. "Sekarang (Polri) mereka menyerang KPK dengan hal-hal teknis," pungkasnya.
(put)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan