Rabu, 3 Oktober 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Usaha pengeringan ikan di Pekalongan berhenti produksi

Posted: 03 Oct 2012 07:04 PM PDT

Pekalongan (ANTARA News) - Sejumlah usaha pengeringan ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sekitar sebulan terakhir telah berhenti berproduksi karena pengelolanya kesulitan mendapatkan bahan baku berupa ikan akibat pasokan yang sulit didapat.

Seorang pemilik usaha pengeringan ikan, Farouk, di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa hingga saat ini bahan baku ikan sulit didapat karena aktivitas lelang di tempat pelelangan ikan (TPI) setempat sepi.

"Jikapun kami bisa berproduksi maka biaya produksi akan membengkak dua kali lipat karena bahan baku harus dibeli dari luar daerah, sedangkan harga jual ikan asin masih tetap," katanya.

Menurut dia, akibat terjadi kelangkaan pasokan ikan di TPI maka produksi pengeringan ikan turun secara signifikan, bahkan sejumlah pemilik usaha itu terpaksa berhenti beraktivitas.

"Saat pada kondisi normal, kami mampu memproduksi ikan asin mencapai dua ton per hari tetapi kini hanya sekitar 4,5 kuintal per hari. Itupun bahan baku ikan terpaksa kami datangkan dari luar daerah," katanya.

Kepala Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan Kasim Sumadi mengatakan bahwa kelangkaan pasokan ikan yang di lelang di TPI akibat banyak nelayan menjual hasil tangkapan ikan di tengah laut.

"Hampir 90 persen hasil tangkapan ikan yang sudah diasinkan oleh nelayan dijual di tengah laut sehingga para pengusaha pengeringan ikan kesulitan mendapatkan bahan baku ikan itu," katanya.

Kepala Dinas Peternakan, Pertanian, dan Kelautan Kota Pekalongan Candra Herawati mengatakan, untuk mengembalikan kejayaan perikanan daerah setempat, pemkot berencana mendatangkan kapal "cantrang" melelangkan hasil tangkapan ikan ke tempat pelelangan ikan daerah setempat.

"Dengan masuknya kapal `cantrang` ini, kami optimistis akan membantu memulihkan kondisi aktivitas TPI Kota Pekalongan," katanya.
(KTD/M029)

Tim SAR mulai dikerahkan ke lokasi jatuhnya pesawat Tariku

Posted: 03 Oct 2012 07:03 PM PDT

Ilustrasi Kecelakaan Penerbangan (grafis)

selain anggota SAR, Polres Yahukimo juga dilaporkan mengirimkan anggotanya untuk membantu evakuasi pesawat tersebut.

Berita Terkait

Jayapura (ANTARA News) - Tim SAR mengirimkan 20 orang anggotanya baik dari Sentani maupun Jayapura menuju ke lokasi jatuhnya pesawat Tariku di sekitar kawasan Dagi Baru, Kabupaten Yahukimo, untuk mengevakuasi korban pesawat naas yang hilang kontak dalam penerbangan dari Koropun menuju Dekai, Rabu.

Dikatakan selain anggota SAR, Polres Yahukimo juga dilaporkan mengirimkan anggotanya untuk membantu evakuasi pesawat tersebut. Demikian disampaikan Kepala Badan SAR Jayapura, Suyatno saat dihubungi ANTARA News, di Jayapura, Rabu.

Namun hingga saat ini evakuasi belum dapat dilakukan karena cuaca masih tidak bersahabat terutama disekitar lokasi jatuhnya pesawat dengan kode penerbangan PK-RWT yang dipiloti Kristian Yus dan membawa satu penumpang.

Karena itulah saat ini seluruh tim SAR dan anggota Polres Yahukimo disiagakan di Dekai sehingga bila cuaca membaik mereka langsung diterbangkan ke Dagi untuk selanjutnya ke Dagi Baru, kata Suyatno.

Sementara itu Dan Lanud Jayapura Kol (pnb) Dyah secara terpisah kepada ANTARA News mengatakan, pesawat jenis PAC 750 XL itu ditemukan dengan ketinggian 8.000 kaki dengan koordinat 04 32 76 lintang selatan.

Pesawat naas itu membawa satu penumpang yakni Paulus Osu (30 th).

(E006)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan