Khamis, 4 Oktober 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Barack Obama Serang Balik Mitt Romney

Posted: 05 Oct 2012 03:45 AM PDT

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Barack Obama menyerang balik rivalnya dari Partai Republik, Mitt Romney setelah penampilan buruknya dalam debat selama 90 menit di Denver, Colorado.

Berbicara di hadapan 12.000 orang, Obama menuduh mantan Gubernur Massachussets itu berlaku tidak jujur dalam debat capres itu.

"Saat saya naik ke atas panggung, saya bertemu orang yang sangat bersemangat bernama Mitt Romney," katanya.

"Tapi orang itu pasti bukan Romney. Sebab Mitt Romney yang saya tahu, bepergian ke seluruh negeri menjanjikan pemotongan pajak sebesar 5 juta triliun. Tetapi orang yang berdebat dengan saya, mengatakan tidak mengetahui hal tersebut," ujar Obama.

"Jika Anda ingin menjadi presiden, maka Anda berutang kejujuran kepada rakyat Amerika," tambah Obama.

Sementara itu Romney yang terlihat sangat rileks di dalam acara debat, mendapatkan tepukan meriah atas penampilannya itu ketika menghadiri sebuah acara amal di Colorado sebelum kembali ke Virginia.

Kepada ratusan orang yang hadir dalam acara itu, Romney mengatakan rakyat Amerika sudah melihat dua visi masa depan yang sangat berbeda di atas panggung Denver itu.

Kandidat dari Partai Republik itu berharap penampilannya yang bagus dalam debat pertama itu akan menaikkan angka keterpilihannya yang menurun karena sejumlah komentar dan tindakan yang salah.

Dan jajak pendapat yang digelar usai gelaran debat itu menunjukkan perolehan suara Romney memang meningkat.

Berdasarkan survey Reuters/Ipsos, sebanyak 51 persen pemilih melihat sisi positif Romney. Ini adalah kali pertama Romney menikmati penilaian positif. Sementara tingkat kepopuleran Obama tidak berubah dan masih dalam kisaran 56 persen.

Para pemilih kini melihat Romney sebagai sosok yang mungkin bisa diandalkan untuk mendongkrak perekonomian, menciptakan lapangan kerja dan mengurangi defisit anggaran.

Sementara, Presiden Obama mengalami sedikit pukulan dimana 54 persen pemilih mengatakan pendapat mereka kepada Obama tidak berubah. Sementara 16 persen warga mengatakan opini untuk Obama meningkat dan 18 persen menurun.

Kapal Aborsi Dilarang Merapat di Maroko

Posted: 05 Oct 2012 03:03 AM PDT

Kapal Aborsi Dilarang Merapat di Maroko

Jumat, 5 Oktober 2012 | 10:03 WIB

RABAT, KOMPAS.com - Satu kelompok pegiat perempuan Belanda yang menawarkan aborsi di kapal mereka dilarang merapat ke pelabuhan Smir, Maroko.

Women on Waves -atau Perempuan Dalam Gelombang- memberikan layanan aborsi dan konsultasi di perairan internasional di dekat negara-negara yang melarang aborsi.

Pemimpinnya, Rebecca Gomperts, mengatakan kepada BBC bahwa mereka akan melancarkan 'sebuah kejutan' untuk menanggapi larangan itu.

Dia mengatakan seluruh kawasan pelabuhan diblokade dan tak seorang pun bisa memasukinya. Gomperts sudah lebih dulu tiba di Maroko dengan menggunakan pesawat terbang.

Kelompoknya mengaku berlayar ke Maroko karena diundang oleh sebuah kelompok kaum muda Maroko, Gerakan Alternatif Untuk Kebebasan Individu.

Namun Kementerian Kesehatan Maroko, Rabu (03/10), mengatakan kapal tidak akan dibolehkan beroperasi di negara itu dan meminta pihak berwenang untuk menegakkan hukum.

Kapal milik Women on Waves berlayar dari Belanda sejak Senin dan rencananya merapat hari Kamis (04/10).

Dalam pernyataanya, mereka mengatakan bisa memberikan layanan aborsi yang sah di kawasan perairan internasional kepada perempuan dengan usia kehamilan sampai enam setengah minggu.

Tujuan ke Maroko adalah untuk mempromosikan bahwa obat pemicu aborsi sebenarnya tersedia di Maroko namun banyak perempuan yang tidak mengetahuinya.

Selain itu juga sudah dibuka jalur telepon untuk mendapatkan informasi tentang kontrasepsi dan aborsi walau Rebecca Gomperts tidak menyebutkan berapa banyak telepon yang masuk ke jalur itu.

Selama 11 tahun belakangan, Women on Waves, sudah berkunjung ke Irlandia, Portugal, serta Spanyol dan memicu protes dari para pegiat antiaborsi.

Mereka berpendapat bahwa aborsi gelap yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi justru membawa risiko bagi perempuan.

Maroko merupakan negara Islam pertama yang menjadi tujuan Women on Waves dan menurut mereka data pemerintah Maroko memperlihatkan setiap harinya tercatat sekitar 600 hingga 800 aborsi di negara itu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan