Sabtu, 7 Julai 2012

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Apa yang Diharapkan dari Komedi Hamil

Posted: 07 Jul 2012 09:06 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kisah film ini terinspirasi buku nonfiksi populer What to Expect When You're Expecting karya Heidi Murkoff. Bayi selalu menghadirkan keajaiban, tetapi pasangan suami-istri, atau kekasih, tak selalu sepaham menyambut kehadiran bayi pertama mereka. Kehamilan juga kerap merunyamkan realitas karena "kekacauan" fisik dan emosi.

Pesan itu disampaikan lewat cerita tentang lima pasangan--tiga di antaranya hamil dan melahirkan di hari yang sama. Satu lagi hamil dan kehilangan bayinya, sedangkan pasangan kelima mengadopsi seorang anak.

Namun, tak seperti buku yang jadi sumber inspirasinya, ini bukanlah panduan menghadapi kehamilan dalam bentuk tontonan. Dengan kemasan drama komedi, bintang-bintang tenar di film ini hanya bertugas menghibur penonton.

Wendy (Elizabeth Banks) adalah pemilik toko keperluan bayi yang rajin berkampanye tentang pentingnya menyusui. Ia dan suaminya, Gary (Ben Falcone), juga berusaha selalu tepat memenuhi jadwal ovulasi demi mendapat anak yang mereka impikan. Ketika akhirnya kehamilan yang ditunggu-tunggu tiba, Wendy menemui kenyataan, hamil ternyata tak senikmat bayangannya.

Sepanjang hidup, Gary merasa selalu kalah bersaing dengan ayahnya, Ramsey (Dennis Quaid). Ketika istrinya hamil, istri si ayah, Skyler (Brooklyn Decker), pun hamil dan--sekali lagi Gary "kalah"--bayi Skyler dan ayahnya kembar.

Sementara Jules (Cameron Diaz), pemandu program penurunan berat badan yang tenar, juga pemenang kontes menari bersama kekasihnya, Evan (Matthew Morrison). Saat menerima piala kemenangan itulah pertama kali tanda kehamilan Jules terlihat: ia muntah ke dalam piala itu, di atas panggung.

Sekali kencan
Di bagian lain, Rosie (Anna Kendrick) dan Marco (Chace Crawford) hanya ingin bersenang-senang merayakan taruhan. Tak terduga kencan sekali itu membuahkan kehamilan. Dua orang muda ini berusaha melalui itu dengan tanggung jawab. Ketika kehamilannya tak bertahan, Rosie pun menjauh dari Marco. "Kita bahkan belum pernah benar-benar berkencan," ujarnya.

Lain lagi problem Holly (Jennifer Lopez) dan suaminya, Alex (Rodrigo Santoro). Holly sangat menginginkan anak, tetapi kondisi fisiknya tak memungkinkan. Adopsi menjadi pilihan. Namun, mereka harus bergulat dengan kekhawatiran apakah mereka siap menjadi orangtua.

Ada adegan yang—secara berdiri sendiri, tanpa dilihat dalam konteks cerita—bisa langsung menyulut keharuan di dada. Misalnya, ketika Holly pertama kali bertemu dengan bayi yang ia adopsi atau saat Wendy berjuang melahirkan bayinya. Namun, keseluruhan cerita film ini lebih didominasi kekonyolan yang kocak.

Skyler, misalnya, tidak perlu mengejan untuk melahirkan bayinya, cukup dengan bersin. Para ayah muda di film ini juga berparade tiap pekan di taman sambil mengasuh bayi-bayi mereka, dipimpin Vic (Chris Rock). Tiap kali parade itu diselingi "pemujaan" kepada Davis, sosok atletis dan bebas--tanpa anak--yang dikagumi para bapak muda ini.

Pada segmen relasi Rosie-Marco dan Holly-Alex, film ini sempat menyisipkan drama yang tak terjebak klise. Sayangnya, cerita yang mengakomodasi kekocakan--atau kekonyolan--tiga pasangan lainnya tak menyisakan ruang yang cukup untuk menampilkan karakter kuat dan kesan di film ini. (DAY)

Mahadewa, Pengobat Rindu Baladewa

Posted: 07 Jul 2012 08:34 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kerinduan para Baladewa--sebutan untuk penggemar Dewa 19--akan lagu-lagu band tersebut telah terobati oleh pertunjukan grup Mahadewa, yang juga dibentuk oleh Ahmad Dhani, di Jakarta Fair 2012, Kemayoran, Jakarta, Jumat malam lalu (6/7/2012).  

Mahadewa--Dhani (keyboard), Judika "Idol" (vokal), Vega Antares (gitar), Andry Muhammad (gitar), Wawan Tmg (bas), dan Ikmal Tobing (drum)--membuka pertunjukan dengan "Pangeran Cinta", yang mengentak. Grup dengan kostum hitam-hitam itu kemudian menyuguhkan "Roman Picisan", "Mistikus Cinta", dan "Elang".

Judika, dengan vokal khas, menyanyikan lagu-lagu tersebut selain "Mistikus Cinta". Nada-nada tinggi ditaklukkannya. "Mistikus Cinta, Dhani yang melantunkannya. Seperti Judika, Dhani juga menghipnotis para penonton.

Ikmal pun turut memukau mereka dengan permainan solo drum-nya, sebelum Judika menyajikan "Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia" dengan all out. Kemudian, salah satu hit Dewa 19 dari era vokalis Ari Lasso, "Cukup Siti Nurbaya", digulirkan. Para Baladewa turut menyanyi keras sepenggal liriknya, "Katakan pada Mama, cinta bukan hanya harta dan tahta. Pastikan pada semua, hanya cinta yang sejukkan dunia, ooo...."

Dhani membentuk Mahadewa pada Juni 2011. Karena band tersebut juga membawakan lagu-lagu Dewa 19, para Baladewa bisa terhibur oleh kehadirannya. Maklum, Dewa 19 sudah lama tidak manggung di pentas musik Tanah Air, karena para personel grup itu sibuk dengan proyek masing-masing atau, bahkan, keluar.

Namun, selain hadir dengan lagu-lagu Dewa 19, Mahadewa juga memiliki lagu-lagu sendiri. Malam itu, Mahadewa menggulirkan pula single mereka yang berjudul "Cinta Itu Buta". "Cinta itu memang buta. Kalau tidak buta bukan cinta, cuma sekadar sayang. Cinta tak perlu logika, cinta butuh perasaan, cinta tak butuh kenyataan," begitu bunyi sepotong liriknya. Baladewa pun menyanyikannya.

Akhirnya, lagu-lagu lawas Dewa 19 dihadirkan lagi. Sebut saja, "Satu Hati" dan "Pupus". 

Pada pengujung malam, "Arjuna" dientakkan. Setelahnya, Mahadewa menutup pertunjukan dengan "Kebyar-kebyar" karya almarhum Gombloh.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan