Sabtu, 7 Julai 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


5 Anggota TNI Luka Akibat Bentrok Lahan di Harjokuncaran

Posted: 07 Jul 2012 07:46 AM PDT

MALANG, KOMPAS.com — Persoalan sengketa antara warga dan anggota TNI dari Pusat Koperasi Angkatan Darat ADAM V Brawijaya terhadap lahan di Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumber Majing, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kemarin (6/7/2012), belum mencapai titik penyelesaian. Warga mengklaim lahan tersebut milik warga setempat, sementara TNI menyatakan milik negara. Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 8 warga menjadi korban, sementara 5 personel TNI AD mengalami luka di kepala.

 "Korban dari anggota TNI ada lima orang yang mengalami luka parah di kepala. Langkah kita sudah benar. Tidak melanggar aturan karena lahan tersebut adalah milik negara. Kita mau mencabut patok yang dipasang warga," kata Kepala Pendam V Brawijaya Letkol Arm Totok Sugiharto, dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Sabtu (7/7/2012) siang.

Merujuk pada status lahan tersebut, menurutnya, pada tahun 1973 telah diterbitkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 263/Kpts/Um/6/1973 tgl 2 Juni 1973 tentang penyerahan Perkebunan Telogorejo kepada Kodam VIII Brawijaya seluas 1.230,400 hektar yang meliputi empat afdeling. Pertama, di Dusun Harjokuncaran (Afdeling Banaran dan Wonosari) dan kedua di Dusun Ringinkembar (Afdeling Pancurejo dan Sumbermas).

"Dengan landasan itu, jelas lahan tersebut milik negara yang sudah diserahkan ke Kodam VIII Brawijaya dan saat ini ditangani oleh Pusat Koperasi Angkatan Darat (Puskopad) ADAM V Brawijaya," ungkap Totok.

Ditanya soal kronologi terjadinya bentrokan, ia menyebut bahwa saat empat peleton TNI akan ke lokasi, mereka tiba-tiba dihadang oleh warga. Personel TNI AD yang akan mencabut patok tidak boleh masuk ke areal lahan oleh warga.

"Kita dihadang warga. Mereka (warga) yang beringas. Karena ada anggota yang terluka, personel mencoba mengamankan diri. Akhirnya ada lima personel yang jadi korban luka-luka," akunya. Lebih lanjut, Totok mengaku bahwa pada Sabtu (7/7/2012) siang akan digelar pertemuan antara pihak Danrem dan perwakilan warga di Rumah Makan Kertanegara (RM Kertanegara), Kota Malang. "Kita tidak melakukan pertemuan. Yang melakukan pertemuan Danrem," aku Totok.

Rencana itu juga diakui perwakilan warga, Fathurrasi. "Iya, kita akan bertemu siang ini bersama Danrem di RM Kertanegara, Kota Malang. Harapan warga, pertemuan tersebut ada solusi. Warga tetap tidak terima dengan perlakuan TNI AD. Tidak selayaknya warga sipil dilawan," katanya.

Minibus Jurusan Bengkulu-Medan Celaka di Padang

Posted: 07 Jul 2012 06:42 AM PDT

Minibus Jurusan Bengkulu-Medan Celaka di Padang

Penulis : Ingki Rinaldi | Sabtu, 7 Juli 2012 | 13:42 WIB

Shutterstock

Ilustrasi

TERKAIT:

PADANG, KOMPAS.com — Sebuah minibus berkapasitas 15 penumpang jurusan Bengkulu-Medan, Sabtu (7/7/2012), menabrak tiang telepon dan jatuh ke pinggir laut di kawasan Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat. Seluruh penumpang dan dua sopir selamat dari peristiwa itu sekalipun sejumlah penumpang mengalami luka ringan.

Hingga Sabtu siang, upaya pemindahan bus tersebut masih dilakukan. Bagian depan sisi kiri bus PO Bengkulu Citra Nauli itu tampak ringsek.

Kaca depan bus terlihat hancur. Badan bus tertahan batu besar di kawasan pantai yang berjarak sekitar empat meter dari ketinggian permukaan jalan raya.    

Tiada ulasan:

Catat Ulasan