Sabtu, 7 Julai 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Gelombang otak Prof Hawking dikonversi jadi ucapan

Posted: 07 Jul 2012 06:50 PM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Seorang ilmuwan Amerika akan mengungkapkan secara rinci pola kerja dari otak Prof Stephen Hawking yang dia sebut sebagai faktor di balik kemampuan sang fisikawan itu dalam berkomunikasi.

BBC melaporkan, Prof Philip Low berharap Prof Hawking bisa menuliskan kata-katanya dengan otaknya sebagai alternatif bagi sistem wicaranya selama ini yang menafsirkan gerakan otot pipinya.

Prof Low mengatakan inovasi ini akan mencegah risiko sindroma terkurung. Intel tengah mengerjakan cara alternatif ini.

Hawking didiagnosis terserang gangguan neuron motorik pada 1963. Pada 1980an dia mampu menggunakan gerakan jarinya untuk memindahkan kursor komputer guna menuliskan kalimat.

Kondisinya terus memburuhk sehingga dia harus menggunakan satu sistem yang mendeteksi gerakan pada pipi kanannya melalui sensor inframerah yang ada pada kacamatanya yang memetakan perubahan-perubahan pada cahaya.

Karena syaraf wajahnya terus memperburuk kemampua berbicaranya dengan kecepatan satu kata per menit, maka dibutuhkan cara lain untuk mengatasinya.

Yang ditakutkan adalah Prof Hawking akhirnya sama sekali kehilangan kemampuan berkomunikasi lewat gerakan tubuh sehingga otaknya efektif terkunci dalam tubuhnya.

Pada 2011, dia mengizinkan Prof Low untuk memindai otaknya dengan menggunakan perangkat iBrain yang dibuat Neurovigil yang berbasis di Lembah Silikon.

Prof Hawking tak bisa menghadiri sebuah konferensi di kampunga halamannya di Cambridge di mana Prof Low akan mendiskusikan penemuannya itu.  Namun juru bicaranya berkata pada BBC bahwa Professor Hawking selalu tertarik dalam mendukung riset teknologi baru yang membantunya berkomunikasi.

iBrain adalah headset yang merekam gelombang otak melalui bacaan EEG (electroencephalograpis), yaitu aktivitas listrik yang direkam dari kulit kepala si pengguna.

Prof Low telah mendesains piranti lunak komputer yang dapat menganalisis data dan mendeteksi sinyal-sinyal frekuensi tinggi yang sebelumnya diyakini hilang karena tengkorak.

"Analoginya adalah bagaikan Anda keluar dari ruang konser namun tetap terdengar alunan musik dari instrumen-instrumen musik," katanya kepada BBC.  "Kian jauh Anda pergi maka Anda akan berhenti mendengar elemen-elemen frekuensi tinggi seperti biola, tapi masih bisa mendengar trombon dan cello. 

Jadinya, semakin Anda jauh dari otak maka Anda semakin kehilangan pola-pola frekuensi tinggi. 

"Apa yang sudah kami lakukan adalah menemukannya dan membawa kembali dengan algoritma sehingga bisa kami gunakan."

Prof Low mengatakan bahwa ketika Prof Hawking berfikir untuk menggerakkan anggota tubuhnya, pikiran ini sudah menghasilkan sebuah sinyal yang bisa dideteksi oleh algoritma yang sudah diaplikasikan ke dalam data EEG.

Menurutnya, ini bisa menjadi semacam tombol hidup - mati dan menghasilkan wicara jika sudah dibuat penyambung dengan sistem serupa yang digunakan pada sistem pendeteksi gerakan pipi.

Prof Low menjelaskan lebih lanjut bahwa harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah alatnya ini bisa digunakan untuk membedakan beberapa tipe pikiran-- seperti memikirkan menggerakkan tangan kiri dan kaki kanan.

Jika masalah ini terdipecahkan, maka Prof Hawking bisa menggunakan kombinasi guna menciptakan beberapa tipe gerakan virtual sehingga bisa mempercepat laju pemilihan kata.

Untuk mengukuhkan hal tersebut, Prof Low berencana mengujicobakan penemuan ini kepada pasien-pasien lain di Amerika Serikat.

(dny)

Kedelai penting bagi penderita diabetes

Posted: 07 Jul 2012 06:10 PM PDT

Seorang pasien diabetes difoto lidahnya sebelum menemui dokter spesialis diabetes Tong Xiao Lin di Rumah Sakit China Guanganmen di Beijing (REUTERS/David Gray)

kedelai mengandung isoflavon dan ini sangat bagus untuk menghindari risiko terserang penyakit degeneratif"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Dokter endokrinologi, Suharko Soebardi, menganjurkan penderita diabetes melitus mengkonsumsi serat 25 gram per hari, sedangkan diantarara serat yang penting adalah serat kedelai.

"Efek serat di saluran cerna antara lain adalah memperlambat waktu pengosongan lambung sehingga penderita diabetes tidak cepat merasa lapar," kata dia akhir pekan ini.

Selain bisa memperlambat waktu pengosongan lambung, serat juga sangat penting dalam meningkatkan waktu transit demi memperlambat pergerakan di usus halus, serta menurunkan absorbsi zat gizi. 

"Serat itu adalah alat transportasi untuk mendistribusikan asupan karbohidrat setiap harinya sehingga tidak terjadi penumpukan karbohidrat di satu tempat," ujar Suharko.

Suharko mengungkapkan, serat kedelai adalah salah satu komponen penting bagi penderita diabetes melitus.

"Semua serat itu bagus dan baik, tapi karena kedelai mengandung isoflavon dan ini sangat bagus untuk menghindari risiko terserang penyakit degeneratif," kata dia. 

(M048) 

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan