Khamis, 12 Julai 2012

detikcom

detikcom


Kecelakan Motor di Kalimalang, Pengendara Memakai Earphone

Posted: 12 Jul 2012 12:14 PM PDT

Jumat, 13/07/2012 02:14 WIB

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta Seorang pengendara motor Yamaha Mio Soul bernopol B 6838 KZR tewas setelah menabrak sebuah mobil box Mitsubishi Colt Diesel bernopol B9945 BCG di depan Universitas Borobudur, Jl Raya Kalimalang, Jakarta Timur. Berdasarkan keterangan saksi yang dihimpun petugas kepolisian saat helm korban dilepas warga, korban terlihat mengenakan earphone.

"Saat jatuh korban memang masih menggunakan earphone, entah sedang menelepon atau mendengarkan musik," ujar Kasatlantas Polres Jakarta Timur AKBP Supoyo, saat dihubungi wartawan, Kamis(12/7/2012).

Lebih lanjut Supoyo menceritakan berdasarkan keterangan saksi saat terjadi kecelakaan ada motor lain, korban mencoba mengambil jalur kanan di depan mobil box namun korban tidak dapat menghindar dan terjatuh.

"Berdasarkan keterangan saksi, kecelakaan karena jalanan di depannya padat atau ada motor lain, dia ngambil jalur kanan, kebetulan di depannya ada mobil box. Terjadilah tabrakan," kata Supoyo.

Ia pun menghimbau agar setiap pengendara motor, dapat menaati peraturan lalu lintas demi kenyamanan bersama.

"Inilah kerugiannya kalau naik motor sambil menggunakan earphone. Kami juga kan sebenarnya sudah melarang pengendara nggak usah pakai handphone. Memang sebenarnya nggak boleh pake handphone," imbaunya.

(edo/van)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Kalah di Pilgub DKI, Golkar Masih Optimis Menatap Pemilu 2014

Posted: 12 Jul 2012 12:03 PM PDT

Jumat, 13/07/2012 02:03 WIB

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta Banyak kalangan menyebut Pilgub DKI adalah gambaran Pileg dan Pilpres 2014. Namun meski kalah di Pilgub DKI, Partai Golkar masih optimis menatap Pileg dan Pilpres 2014.

"DKI Jakarta itu hampir-hampir tidak pernah bisa ditaklukkan Golkar. Bahkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto sedang kuat-kuatnya, Golkar kalah di Jakarta. Perhatikan saja, pada awal reformasi yang menjadi pemenang adalah PDIP, tetapi pada pemilu 2004 PKS berada di atas. Walhasil, kekalahan cagub Golkar di Pilgub DKI Jakarta 2012 ini tidak perlu terlalu didramatisasi sebagai indikasi kekalahan Golkar secara nasional," kata Ketua DPP Golkar Hadjrianto Y Tohari, kepada detikcom, Jumat (12/7/2012).

Menurut Hadjrianto, memang pola kampanye di Pilgub DKI harusnya dilakukan secara lebih halus. Tak hanya saling serang dengan kandidat lain.

"Pemilih Jakarta itu sangat rasional, situasional, dan likuid sekali. Tidak ada pemilih tradisional yang fanatik di DKI ini. Maka parpol harus benar-benar bermain cerdas di kota ini. Enggak bisa asal pukul begitu saja. Harus benar-benar cerdik dan piawai mengatur taktik dan strategi," ungkap Hadjri.

Dalam konteks dan perspektif seperti ini lantas bagaimana posisi Partai Golkar selanjutnya dalam putaran kedua nanti?

"Saya berpendapat lebih baik Partai Golkar tidak koalisi dengan partai/calon gubernur manapun. Bebaskan anggota Partai Golkar untuk memilih. Sementara Partai Golkar mencermati keadaan dengan tajam untuk dijadikan bahan perumusan strategi menghadapi Pemilu 2014," pungkasnya.

(van/edo)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Tiada ulasan:

Catat Ulasan