Khamis, 12 Julai 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


15 Juli gratis naik busway dan masuk Ragunan

Posted: 12 Jul 2012 07:16 AM PDT

Busway Transjakarta ( FOTO ANTARA/Reza Fitriyanto)

Seluruh koridor busway akan melayani warga secara gratis. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kecintaan warga terhadap transportasi massal yang sudah menjadi favorit dan kebanggaan warga Jakarta."

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Setelah ditunda pelaksanannya pada 24 Juni 2012, Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) DKI ke-485 akan memberlakukan tiket gratis di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) dan naik busway seluruh koridor bagi warga Jakarta.

Kedua kegiatan ini akan dilaksanakan pada akhir masa libur sekolah, yakni Minggu, 15 Juli 2012. Alasan penundaan disebabkan memasuki masa kampanye Pilkada DKI putaran pertama.

Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan DKI Jakarta, Sugiyanta membenarkan naik busway dan masuk Ragunan gratis menjadi bagian dari Program Senyum Jakarta.

"`Kan waktu itu sudah dijadwalkan masuk dalam bagian Program Senyum Jakarta untuk perayaan HUT DKI Jakarta. Hanya saja, karena waktu pelaksanaannya bertepatan masa kampanye, maka ditunda pelaksanaannya sehabis hari pemungutan suara, kata Sugiyanta kepada wartawan di Balaikota, Kamis.

Menurut Sugiyanta, alasan dilaksanakan pada hari Minggu dan tanggal 15 Juli, disebabkan bertepatan hari libur sekolah terakhir.

Sebab, pada Senin 16 Juli merupakan hari pertama masuk sekolah seluruh siswa mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Biasanya pada hari terakhir liburan tersebut, keluarga akan menghabiskan waktu liburan bersama anak-anak, sebelum kembali sekolah," ujarnya.

Ia mengaku, Pemprov DKI memberitahukan pihak BLU Transjakarta dan pengelola TMR untuk mempersiapkan kegiatan ini.

"Warga Jakarta silakan menikmati naik busway gratis dan berwisata di Ragunan gratis," ungkapnya.

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, M Akbar menegaskan, pihaknya akan menempelkan pengumuman di seluruh halte busway yang berisi warga Jakarta dapat menikmati busway gratis pada hari Minggu (15/7), mulai dari pukul 05.00 hingga 23.00.

"Seluruh koridor busway akan melayani warga secara gratis. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kecintaan warga terhadap transportasi massal yang sudah menjadi favorit dan kebanggaan warga Jakarta," tegasnya.

Program naik busway gratis, menurut Akbar, pertama kali resmi diadakan pada 26 Februari 2012, yang secara khusus diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Biasanya untuk mengantisipasi membludaknya jumlah penumpang, pihaknya sudah menyiapkan petugas dengan jumlah 4.300 yang ditempatkan di halte-halte besar. Armada yang akan dioperasikan pada hari tersebut adalah 485 bus dengan rencana operasional seperti hari kerja.

(ANT-306/S023)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Jokowi sukses karena mampu kelola kegagalan lawan

Posted: 12 Jul 2012 07:08 AM PDT

Calon Gubernur DKI Joko Widodo (kiri) mengungguli semua calon gubernur lainnya dalam hitung cepat hasil Pilkada 2012 yang diadakan 11 Juli 2012. (ANTARA/Yudhi Mahatma)

Adalah tidak rasional menggunakan DKI Jakarta yang hanya meliputi tujuh juta pemilih dan enam daerah tingkat dua sebagai barometer pileg atau pilpres"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Kemenangan pasangan Jokowi- Basuki adalah keberhasilan sementara dalam mengelola kegagalan konsep pasangan calon lainnya. 

"Baik pengelolaan lapangan maupun pengelolaan kemasan dimana pasangan ini mampu membawakan diri sebagai calon underdog yang lahir dari rakyat," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy kepada ANTARA News, Jakarta, Kamis. 

Romahurmuziy yakin pada putaran kedua keberhasilan Jokowi tidak akan berlanjut.

"Karena pada putaran kedua semua parpol akan lebih serius dan pola dukungannya tidak lagi bersifat taktis, melainkan ideologis," ujar Ketua Komisi IV DPR RI itu. 

Dia juga membantah Pilkada DKI menjadi barometer pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden kelak dengan lebih menyebut Pilkda DKI Jakarta sebagai soal prestise, bukan soal proyeksi 2014.

"Adalah tidak rasional menggunakan DKI Jakarta yang hanya meliputi tujuh juta pemilih dan enam daerah tingkat dua sebagai barometer pileg atau pilpres yang meliputi 491 kabupaten/kota dan 174 juta pemilih," katanya. 

Ia juga menjelaskan, hasil hitungan cepat sementara atau pollster meleset, dan semua tim sukses kaget, termasuk tim sukses Jokowi sendiri karena seluruh angka swing voters (pemilih mengambang) akhirnya memilih Jokowi, sesuatu yang amat jarang terjadi pada banyak Pilkada.

"Lembaga survey terbukti tidak akan pernah mampu menjelaskan arah pilihan swing voters," sambungnya merujuk perolehan quick count Jokowi dari prediksi seluruh pollster yang berkisar 17-20%, menjadi 44 persen.

"Ini menunjukkan Jokowi mampu menyedot hampir seluruh perkiraan swing voters yang dipollster tertangkap sebesar 26 persen. Dan ini tidak bisa dijelaskan oleh pollster manapun," kata Romahurmuziy yakin.

(zul)

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan