Rabu, 25 Julai 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Kolang kaling Langkat dipasarkan hingga Jakarta

Posted: 25 Jul 2012 07:34 PM PDT

Kamis, 26 Juli 2012 09:03 WIB | Dilihat 715 Kali

Ilustrasi -- Sejumlah pedagang melayani pembeli yang antre membeli kolang-kaling di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. (ANTARA/Noveradika)

Langkat, Sumut (ANTARA News) - Bulan Ramadan identik dengan satu buah khas yaitu kolang kaling, dimana buah kolang kaling ini banyak ditemukan pengumpulnya dari Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Sumatera Utara, dan hasilnya dipasarkan sampai ke Jakarta.

"Sentra penghasil kolang kaling untuk Langkat berada di kecamatan Selesai," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Langkat, Tengku Nilfan Shahari Harumy.

Ia mengatakan Kecamatan Selesai merupakan sentra terbesar produksi buah kolang kaling, yang pemasarannya hingga ke Jakarta dan beberapa kota besar lainnya seperti Medan, Batam, Pekanbaru, Aceh, bahkan dikirim juga ke Malaysia.

Kolang kaling adalah makanan khas yang biasanya marak dipasarkan pada Ramadan terutama menjelang saat berbuka puasa. Kolang kaling menjadi campuran untuk membuat kolak atau es buah.

Sementara itu salah seorang pengumpul kolang kaling, Ucok menjelaskan puluhan masyarakat desa di berbagai desa yang ada merupakan pengmpul buah kolang kaling.

"Sedikitnya dua hingga tujuh ton kolang kaling siap jual dihasilkan oleh pengumpul disini," katanya.

Mereka tidak menjual ke pedagang, namun para pedagang dari berbagai daerahlah yang datang membeli kesini.

Kolang kaling ini kami peroleh dari para pengumpul dari daerah Langkat sendiri, ataupun dari Dairi, maupun Pakpak Barat.

Dikatakan Ucok, bahwa setiap kilonya kolang kaling yang langsung diambil di tempatnya dijual dengan harga Rp 5.000 per kilogramnya.

Tapi oleh pedagang ang membeli kolang kaling itu, kembali menjualnya biasanya dari harga Rp 6.000 hingga mencapai Rp 12.000 per kg.

Selama Bulan Ramadan biasanya para pengumpul kolang kaling ini meraih untung hingga puluhan juta rupiah. Bahkan jika pada hari biasa para pengumpul kolang kaling ini hanya menjual sekitar tiga ton kolang kaling, namun sekarang bisa tujuh hingga delapan ton per hari.
(218)

Menko Kesra tinjau pabrik tempe di Bogor

Posted: 25 Jul 2012 07:33 PM PDT

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. (ANTARA)

Berita Terkait

Bogor (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono meninjau pabrik tempe di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Bersama rombongan pejabat, dia mengunjungi pusat pengrajin tempe di dekat perumahan Taman Bharata, Jalan Cimanggu Barat Tapura, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal.

Menteri melihat kondisi pabrik tempe sambil berbincang-bincang dengan pemilik, pengrajin, dan pekerja pabrik tempe.

Menteri juga berdialog dengan sejumlah anggota Paguyuban Tahu Tempe, Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) dan Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) mengenai kenaikan harga kedelai.

"Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi ini salah satunya pemerintah akan membebaskan bea impor serta mengupayakan agar pengusaha dan pengrajin tempe dapat langsung mengimpor kedele," katanya.

Dia berharap setelah tanggal 27 Juli ini seluruh pengrajin dan pedagang tempe tahu di Kota Bogor dapat segera bekerja dan memproduksi tempe.

Sebelum kedatangan Menko Kesra, anggota Kopti dan Primkopti Kota Bogor kembali melakukan penyisiran ke sejumlah pasar untuk memastikan tidak ada pedagang yang menjual tahu-tempe sesuai imbauan mereka.

(KR-LR)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan