Jumaat, 22 Jun 2012

detikcom

detikcom


Target Kampanye Kondom untuk Pasutri Berisiko Tinggi

Posted: 22 Jun 2012 12:20 PM PDT

Sabtu, 23/06/2012 02:20 WIB

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jakarta Wakil Ketua Komisi IX DPR Nova Rianti Yusuf yakin kampanye sosialisasi kondom bukan dititikberatkan untuk pengenalan kondom untuk remaja. Tapi untuk pencegahan penularan HIV/AIDS yang lebih kompleks.

"Pada hari AIDS nasional dirilis bahwa penyebab utama HIV/AIDS berdasarkan survei adalah akibat hubungan seks risiko tinggi, bukan lagi penasun (pengguna narkoba suntik). Dan angka pada ibu rumah tangga DKI meningkat akibat penularan, karena itu dipakailah kampanye kondom untuk pasutri (pasangan suami istri). Karena itu target menkes ke pasutri yang berisiko tinggi. Jangan dipelesetkan karena malah membahayakn remaja akibat mispersepsi," kata Nova kepada detikcom, Sabtu (22/6/2012).

Dia pun mengajak semua kalangan untuk mendukung program-program Menkes tersebut. Dengan tidak memutarbalikkan isu yang justru mengkhawatirkan masyarakat.

"Penanggulangan HIV/AIDS adalah kewajiban moral rakyat Indonesia tak terkecuali tetapi harus ada skala prioritas. KPAI (perlindungan anak) pernah merilis bahwa angka infeksi HIV/AIDS tinggi sekali pada remaja sehingga inkubasi dimulai pada usia remaja. Upaya Ibu Menkes terhadap remaja no drugs no free sex, bukan pakai kondom dan free sex,"tandasdnya.

Sebelumnya diberitakan Menkes Nafsiah Mboi sebelumnya menyampaikan perlu ditingkatkannya pendidikan agama dan pendidikan kesehatan reproduksi untuk melindungi para remaja dari perilaku seks berisiko. Juga dengan kampanye ABAT (Aku Bangga Aku Tahu) dengan target usia 15-24 tahun.

Menkes mendorong penggunaan kondom untuk kelompok seks berisiko, tak terkecuali remaja yang terlibat perilaku seks berisiko. Namun bukan berarti Menkes akan bagi-bagi kondom gratis kepada remaja.

Menkes menjelaskan dewasa ini pengidap HIV/AIDS meningkat, demikian pula penderita penyakit kelamin. Hal ini ditengarai karena meningkatnya seks berisiko. Kegiatan ini bisa dipicu oleh pendidikan agama yang tidak cukup kuat, iman yang tidak cukup kuat, dan beredarnya VCD porno di mana-mana, serta stimulan untuk meningkatkan kegairahan seks.

(van/van)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Surya Paloh Lantik Pengurus Nasdem Sumatera Selatan

Posted: 22 Jun 2012 12:04 PM PDT

Sabtu, 23/06/2012 02:04 WIB

Taufik Wijaya - detikNews

Jakarta Surya Paloh kini terang-terangan muncul ke publik membawa bendera Partai Nasdem. Surya Palon melantik sendiri pengurus DPW Nasdem Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam pidatonya, Surya Paloh menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara gagal. Surya Paloh mengajak semua elite Nasdem bekerjakeras agar Nasdem bisa berbicara di pemilu 2014.

Hal ini dikatakan Surya Paloh, selaku Ketua Majelis Nasional Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) saat peresmian Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Sumsel di Jalan Basuki Rahmad, Palembang, Jumat (22/06/2012).

"Dunia saat ini mengatakan bahwa negara Indonesia terancam menjadi negara gagal. Oleh sebab itulah seluruh keluarga besar Nasional Demokrat dan Partai Nasdem bertekad, kalau memang negara ini membutuhkan jiwa dan raga kita, maka izinkanlah dengan keikhlasan dan kejujuran hati, kami persembahkan jiwa dan raga untuk negeri dan bangsa ini," katanya.

Surya Paloh juga menjanjikan siap menyerahkan nyawanya untuk Indonesia.

"Kalau itu yang dipinta dari saya untuk menghindarkan kegagalan bangsa ini dari negara yang gagal, maka dengan keikhlasan saya berikan nyawa kepadanya," cetus pria berjenggot ini.

Dalam kesempatan itu pun Surya Paloh menandatangani prasasti sebagai salah satu simbol bahwa telah diresmikannya Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Sumsel.

Di tempat yang sama. Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel Febuar Rahman mengatakan kehadiran Surya Paloh, kian menambah semangat perjuangan para kader Partai Nasdem di Sumsel.

(tw/van)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Tiada ulasan:

Catat Ulasan