Sabtu, 23 Jun 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Lontar berusia 700 tahun dipamerkan

Posted: 23 Jun 2012 01:27 AM PDT

Ilustrasi (ANTARA/Wahyu Putro A)

Berita Terkait

Denpasar (ANTARA News) - Lontar kuno yang diperkirakan berusia 700 tahun dipamerkan di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-34 yang digelar di Taman Budaya, Denpasar, Sabtu.

"Satu yang berusia 700 tahun itu dan sisanya merupakan lontar salinan karena lontar aslinya masih lestari di masyarakat," ujar staf Pusat Dokumentasi, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Agung Wiryawan..

Lontar yang dipamerkan berjumlah 35 buah.  Ia mengatakan, untuk lontar salinan kondisinya tetap terawat dengan usia paling lama 20 tahun.

Sementara itu, Ketua Panitia Pameran Lontar, Made Suardewi mengatakan pameran lontar kuno ini bertujuan untuk mengajak masyarakat mengenali dan mempelajari kekayaan intelektual warisan masa lalu.

"Kami sengaja memamerkan lontar, khususnya lontar usadha (pengobatan) Bali karena kami ingin mengajak masyarakat untuk kembali menggali, mengenal, mempelajari, dan mengaplikasikan kekayaan intelektual yang terdapat di dalam lontar, yang sesungguhnya sangat ilmiah dan berisi kumpulan ilmu pengetahuan," katanya.

(KR-LHS/M029)

Editor: Heppy

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Nachrowi apreasi buku Pantun Betawi

Posted: 23 Jun 2012 01:02 AM PDT

ilustrasi Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Nachrowi Ramli (tengah) disanbut sejumlah santri. (FOTO ANTARA Ujang Zaelani)

Atas nama Bamus Betawi, kami sangat mengapresiasi penerbitan buku ini,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Nachrowi Ramli mengapresiasi penerbitan buku Pantun Betawi, karena buku tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya pelestarian budaya Betawi.

"Atas nama Bamus Betawi, kami sangat mengapresiasi penerbitan buku ini," kata Nachrowi Ramli yang akrab disapa Bang Mamat saat membuka Parade Getek Pesona Ciliwung Tahun 2012 di kawasan Balekambang, Condet, Jakarta Timur, Sabtu.

Dalam keterangan tertulisnya, Nachrowi Ramli mengatakan adanya buku Pantun Betawi itu  merupakan wujud dari rasa memiliki budaya oleh masyarakat Betawi sendiri.

Selain itu, buku tersebut menunjukkan kebanggaan masyarakat Betawi atas budaya di tanah kelahirannya, serta secara umum, atas rasa memiliki dan bangga itu melahirkan rasa tanggung jawab masyarakat Betawi untuk menjaga Jakarta yang merupakan jendela Indonesia.

"Parade Getek untuk menjaga kebersihan Kali Ciliwung dan merupakan bagian dari rasa tanggung jawab masyarakat Betawi dalam menjaga Jakarta yang perlu diapresiasi tentunya," kata calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta 2012-2017 yang mendampingi calon gubernur (cagub) Fauzi Bowo itu.

Di sisi lain, kata Nachrowi Ramli, Undang-Undang (UU) tentang Jakarta sebagai ibukota Negara juga mewajibkan pemerintah daerah (pemda) bersama masyarakat melestarikan Budaya Betawi dan budaya lainnya yang ada di Jakarta.

"Kalau sekarang ada kegiatan warga Betawi dalam memeringati HUT ke-485 Jakarta di Ciliwung ini dan difasilitasi pemda, ini suatu pertanda koordinasi yang baik antara warga dan pemda, dan semoga tetap terus terjaga," katanya.

Sebagai bentuk solidaritas Bamus Betawi dalam menjaga dan melestarikan budaya Betawi, Ketua Umum Bamus Betawi Nachrowi Ramli memborong 50 eksemplar buku Pantun Betawi untuk dibagikan kepada ormas-ormas yang ada di Bamus Betawi secara simbolis. Buku Pantun Betawi ini adalah karya perdana yang disusun oleh tokoh masyarakat Betawi di kawasan Balekambang Kali Ciliwung, Condet, Jakarta Timur.

Sementara itu, Ketua Panitia Parade Getek Pesona Ciliwung Tahun 2012, Bang Jack, mengatakan peluncuran buku Pantun Betawi, parade getek, tebar benih lele lokal di Kali Ciliwung, dan berbagai kegiatan pendukung lainnya adalah wujud dari apresiasi warga Betawi khususnya, dan warga Balekambang umumnya dalam merayakan HUT ke-485 Jakarta.

"Ini adalah suatu gagasan anak Betawi, bagaimana membikin kemeriahan HUT Jakarta sebagai wujud rasa memiliki tanah Betawi," katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan