Khamis, 24 Mei 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Butet 'tetap lucu' di film soegija

Posted: 24 May 2012 07:07 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Seniman Butet Kertaradjasa yang berperan sebagai tokoh Koster Toegimin dalam film "Soegija" menjadi sosok yang kerap memancing tawa penonton lewat akting maupun dialognya.

Meskipun begitu, Butet mengaku perannya dalam fim tersebut merupakan hasil aktingnya yang "serius" karena sejak awal Butet sudah diingatkan sang sutradara, Garin Nugroho, untuk tidak melucu.

"Sejak awal saya sudah patuh pada skenario, tidak meluas. Itulah hasil serius saya berperan sebagai Koster," kata Butet saat jumpa pers usai 'screening' film Soegija di Jakarta, Kamis.

Berperan sebagai pembantu dari Romo Soegijapranata (Nirwan Dewanto), Butet digambarkan selalu menemani Romo dalam kegiatan sehari-hari. Pada beberapa adegan, ditampilkan dialog antara Butet dan Romo yang justru menampilkan sisi kemanusiaan lain dari Romo yang juga banyak canda.

Namun, Butet tetaplah Butet. Sebagai pemain teater yang juga komedian, ia sepertinya tidak tahan untuk tidak melakukan improvisasi. Pada satu adegan dialog dengan Romo di sebuah gereja di Yogyakarta, ia melontarkan kata "tugelan ewong" atau separuh manusia yang mampu mengocok perut penonton. Butet mengaku itu merupakan improvisasi yang spontan keluar begitu saja.

"Kalau dari dialog saya itu sebenarnya tertib, cuma saya dipancing-pancing. Ya, jadilah "tugelan ewong" itu," lontarnya.

Pada film "Soegija" yang mengisahkan tentang Romo Soegijapranata yang diangkat Vatikan menjadi Uskup pribumi pertama di Indonesia itu, merupakan bentuk kerjasama pertama Butet dengan Garin sebagai pemain.

"Film ini juga pengakuan keakraban saya dengan Garin. Ini kerjasama pertama dengan Garin sebagai pemain," ujarnya.
(M047)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

"Soegija" film termahal Garin Nugroho

Posted: 24 May 2012 07:05 AM PDT

Di Semarang, (ada gedung) yang lantainya dibongkar biar jadi lantai tanah,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Film Soegija yang akan dirilis pada 7 Juni menjadi film termahal Garin Nugroho dengan menyedot dana sebesar rp12 miliar.

"Jadi film termahal untuk periode ini," kata Garin saat jumpa pers usai 'screening' film Soegija di Setiabudi Building, Jakarta, kamis.

Film yang mengambil setting era 1940-1950 itu menguras biaya yang mahal untuk menutupi anggaran kostum dari pemain yang berjumlah kurang lebih sebanyak 2.775 orang. Kostum yang digunakan pun beragam mulai dari kostum Belanda, Jepang, jawa modern, dan jawa lama.

Selain itu kostum, tuntutan kejadian sehari-hari yang memerlukan penyediaan artistik yang detail juga menelan biaya yang besar seperti bermain tenis, restoran, mobil, interniran, alat musik, situasi, dan arsitektur gereja, jalan kota dan lainnya.

"Kendalanya gila. Pemain setiap hari mencapai 150 orang. Selain itu, stasiun tugu dibuat di Ambarawa, sudut Jogja dipindahin ke Klaten," ujar Garin.

"Di Semarang, (ada gedung) yang lantainya dibongkar biar jadi lantai tanah," tambahnya.

Film yang dituturkan dengan pendekatan sejarah popular-romantis itu dibuat selama tujuh bulan dengan jadwal syuting yang menghabiskan waktu 28 hari.

"Kalau ide untuk membuat film ini sudah tercetus lima tahun lalu," kata Garin.

Pada kesempatan yang sama, penulis skenario Armantono mengungkapkan bahwa film tersebut melibatkan proses yang sangat panjang karena memperbanyak masukan dan referensi untuk materi-materi film. Sumber referensi berasal dari buku harian serdadu Belanda, serdadu Jepang, dari buku sejarah, dan lainnya.

"Sampai email nge-hang," lontar Armantono yang disambut gelak tawa audiens.

"Soegija" mengisahkan seorang Romo Soegijapranata yang diangkat Vatikan menjadi Uskup pribumi pertama di Indonesia. Seogija diangkat ditengah situasi gejolak perang Asia Pasific ketika harapan tumbuhnya keadilan disertai berbagai bentuk kekerasan dan penderitaan yang melibatkan bangsa-bangsa dunia, persoalan nasionalisme dan transisi kepemimpinan di daerah-daerah di Indonesia.
(M047)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan